.
.
.
.
.
.Terlambat chenle sudah ada di gendongan taeyong, terlihat Taeyong yang sedang menenangkan chenle
Mark mendekati keduanya, Taeyong melihat Mark mendekat
"Kau melakukan apa lagi Mark?" Tanya ibunya, Mark menggeleng
"Tidak ada bubu, hanya menggodanya sedikit" ucap Mark terkekeh kemudian mengambil Chenle dari gendongan ibunya
Chenle meronta dalam gendongan Mark
"Aaa tidak mau papa jahatt, halmonii lele tidak mau sama papa huaa..."
"Tidak papa tidak jahat, papa tidak jadi mencari mama baru, mama haechan sudah cukup" ucapnya
"Tidak mau huaaa... Halmoni... Lele tidak mau.."
Puk
Taeyong memukul lengan Mark pelan "sudah halmoni pukul, kalo papa jahat lagi dengan chenle bilang pada halmoni lagi oke sayang" ucapnya
"Lele Yung..." Jisung berlari kecil ke arah mereka dengan membawa sesuatu di tangannya
"Papa turunkan lele" ucapnya, Mark pun dengan segera menurunkan chenle
Chenle mendekat ke arah jisung "icung bawa apa??" Tanya nya antusias
"Liat liat tadi icung beli ini" ucap anak itu mengeluarkan sesuatu dalam kotak itu
"Wahhh anak ayam.." chenle teriak antusias melihat apa yang jisung keluarkan
Jisung mengangguk "icung beli dua satu untuk icung satu lagi untuk lele yung" ucapnya memberikan satu anak ayam pada chenle
Mark ikut bergabung dengan mereka melihat anaknya menerima anak ayam itu dengan semangat
"Siapa yang membeli ini?" Tanya Mark pada jisung
"Daddy" jawab Jisung
Tak lama Jeno dan jaemin muncul di dari belakang
"Kenapa kau membeli anak ayam untuk mereka, kenapa tidak yang lain?" Tanya Mark pada jeno
Jeno ikut bergabung dengan mereka sementara jaemin membawa barang belanjaan nya ke dapur bersama Taeyong
"Memangnya apa yang bagus, ayam itu keren kak, kalau sudah besar bisa di goreng" ucapnya
Jisung dan chenle terdiam mendengar ucapan Jeno, kemudian melirik anak ayam itu
"Huaa... Bunaa... Dydy mau goleng ayam icung..." Ucapnya memegang anak ayamnya kemudian berlari menemui jaemin di dapur
Plakk/plakk
Chenle memukul jeno dan Mark secara bergantian "papa sama uncle selalu membuat icung menangis, lele tidak mau berteman dengan papa dan uncle, lele mau cari papa baru aja" ucap nya menyusul jisung ke dapur
Jeno dan Mark meringis memegang pipi mereka yang di pukul chenle
"Anakmu itu kenapa bar bar sekali kak" ucapnya
"Jangan membahasnya Jen, dia mengerikan" ucap Mark melihat chenle meninggalkan nya
.
.
.
.
.
.Mark keluar dari toilet melihat istrinya berbaring di ranjang, Mark pun ikut merebahkan dirinya di samping haechan
Mark menatap wajah istrinya yang sedang membaca buku, haechan yang merasa di perhatikan pun menoleh ke arah suaminya
"Ada apa kak?" Tanya haechan
Mark menggeleng kemudian menarik haechan ke pelukannya
"Aku merindukanmu" ucapnya mencium harum leher sang istri
Haechan mengelus rambut hitam Mark "haechan disini kak" jawabnya
"Jangan tinggalkan aku haechan" ucap Mark pada haechan
Haechan menggeleng "tidak akan, haechan akan selalu di samping kakak" jawabnya lagi
Mark menjauhkan wajahnya kemudian menatap dalam mata istrinya itu
"Mau melakukannya malam ini?" Tanya Mark
Pipi haechan memerah, entahlah padahal dia dan Mark sudah menikah selama ini tapi rasanya masih malu ketika membayangkan tubuh nya dan Mark menyatu
"Diam berarti iya" ucap Mark kemudian menindih haechan, menyatukan kedua bibir itu
Malam itu suara desahan dari pasangan itu terdengar di penjuru kamar
.
.
.
.
.Plukk
"Cepatlah kembali sungchan.." beomgyu masuk ke pelukan sungchan, mereka mengantar sungchan ke bandara, tidak semua hanya beberapa
Sungchan membalas pelukan saudara kembarnya "aku akan kembali, jaga dirimu Gyu" ucapnya, beomgyu mengangguk
Sungchan melepaskan pelukan beomgyu, dia menatap keluarganya disana, ayahnya, jeno, mark, jaemin dan ibunya
"Aku pergi" ucapnya kemudian meninggalkan keluarganya
"Aku harap dia berhasil" ucap jaemin pelan
.
.
.
.
.•beijing
Sungchan berdiri di depan airport melihat kesekitarnya mencari seseorang disana
"Sungchan!!" Teriak seseorang dari arah barat
Sungchan menoleh dan tersenyum melihatnya
"Apa kabar Lo" ucapnya sembari memeluk hangat pemuda itu, dia yang yang, moon yang yang
"Baik, gak ada yang berubah dari Lo" balas yang yang yang
"Sama Lo juga gak berubah" balas sungchan
"Ayo kerumah, mama gue udah nungguin Lo"
Di dalam mobil sungchan dan yang yang banyak bertukar cerita, hingga tak sadar mobil mereka sudah sampai ke tujuan
Doyoung ibu yang yang menyambut mereka dengan senyuman hangat, sungchan memberi salam pada doyoung
Doyoung mengajak sungchan untuk masuk
"Bagaimana kabar orang tua kamu disana?" Tanya doyoung
"Baik aunty" jawabnya, doyoung mengangguk "aunty kangen banget sama suasana Korea" ucapnya lagi
"Kapan kapan yuk aunty pulang, bubu pasti seneng kalau teman berantemnya balik ke Korea" ucap sungchan di sertai kekehan
Doyoung tertawa mendengarnya, doyoung dan taeil pasangan suami istri itu harus meninggalkan korea di usia yang yang baru genap 11 tahun karena taeil di pindah tugaskan ke Beijing
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INI SIAPA? | S2 -MARKHYUCK [END]
Fanfictionkehidupan keluarga Jung yang bahagia, lantas apakah kebahagian itu akan bertahan lama? #bxb