.
.
.
.
.
."Memikirkan apa?" Tanya jaemin ikut berbaring di samping suaminya
Jeno menoleh melihat istrinya yang berbaring menggunakan lengan nya sebagai bantalan
"Apa Jisung sudah tidur?" Tanya nya
Jaemin mengangguk "Jeno sedang memikirkan apa?" Tanya nya lagi
Jeno menggeleng "hanya memikirkan sungchan tadi" ucapnya mengusap wajah istrinya lembut
"Apa yang kau fikirkan lagi? Sungchan berhasil meluluhkan hati ayah" ucapnya menatap sang suami
Jeno mengangguk "hanya saja, kenapa ayah tidak memberikan tantangan juga pada sungchan sementara ketiga menantunya dulu berjuang mati Matian untuk mendapatkan anak nya" ucap Jeno
Jaemin terkekeh mendengarnya "apa kau tidak ingat kekukarang taro? Ayah takut sungchan menyerah pasti, menurutku apa yang di lakukan ayah sudah benar, sungchan jadi tidak berani meninggalkan taro" ucapnya pada sang suami
Jeno mengangguk menanggapinya kemudian melihat wajah imut istrinya "Nana apa adik Jisung sudah jadi?" Tanya nya pada sang istri
Jaemin menggeleng "belum, aku belum merasakan tanda tanda seperti dulu" ucanya membalas sang suami
"Itu tanda nya kita harus lebih giat membuatnya" ucap Jeno
Pukk
"Jangan mengada Ngada, mungkin saja dia masih berenang" ucap jaemin memukul dada kekar Jeno
Jeno tertawa mendengar ucapan istrinya membawa jaemin kepelukannya dan mencium setiap sudut wajah istrinya
.
.
.
.
.
.Ceklek
Plukk
Winwin memeluk yuta setelah suaminya itu memastikan seluruh pintu terkunci
"Terima kasih yuta" ucapnya dalam pelukan sang suami
Yuta membalas pelukan istrinya "kau bahagia Hm? Tanya nya sang istri
Winwin mengangguk "sangat, kau merestui mereka, anak bungsuku bisa hidup bersama cintanya" ucapnya
"Maaf, aku hanya ingin melihat bagaimana keseriusan sungchan sayang, kau tau aku takut jika taro.."
"Aku mengerti, maaf jika aku banyak mendiami mu setelah kejadian itu" ucap winwin
Yuta mengangguk "tidak apa apa, tapi jangan mendiami ku lagi, aku tidak sanggup" ucapnya membawa sang istri untuk berbaring dan memeluknya erat
.
.
.
.
.Tok tok tok
Ceklek
"Sungchan sungchan aku bawakan ini" beomgyu masuk ke kamar kakak kembarnya dengan membawa cake dan juga beberapa cemilan
"Untuk apa?" Tanya sungchan yang duduk di ranjangnya
"Untuk merayakan mu, paman yuta kan sudah merestuimu, ayo buka mulutmu" ucapnya meyuapkan sesendok cake ke mulut sungchan
Sungchan menganga, cake itu masuk ke dalam mulut sungchan "bagaimana?" Tanya beomgyu
"Enak"jawab sungchan "yakan, pilihan kak Taehyun tidak pernah salah" ucapnya
"Taehyun Sunbae yang membeli kannya?" Tanya sungchan, di balas anggukan oleh beomgyu
"Kak Taehyun membelikan ini untuk mu karena sudah berhasil mendapatkan taro kembali" ucap beomgyu menyuapkan lagi ke mulut sungchan
"Kapan kau akan menikahi taro?" Tanya nya pada kembarannya
Sungchan menggeleng "tidak tau, mungkin secepatnya" jawab sungchan
"Jika aku yang duluan, boleh tidak?" Tanya nya dengan mata bulatnya
Sungchan mengangguk "boleh, tapi jangan lupakan kakak keduamu" ucapnya
Beomgyu mendengus mendengarnya, permasalahannya sekarang ada di jeno, kakaknya itu tidak mungkin akan membiarkannya menikah semuda ini
.
.
.
.
.Jaehyun dan Taeyong berbaring di atas ranjang tanpa sehelai benangpun hanya selimut yang menutupi tubuh mereka setelah melakukan kegiatan panas mereka
"Jae..." Panggil Taeyong
"Hmm.." jawabnya melihat wajah istrinya
"Sungchan berhasil" ucapnya
Jaehyun mengangguk "ya, dia berhasil meyakinkan yuta" ucapnya
"Ada apa?" Tanya nya lagi pada sang istri
"Aku takut" ucapnya pada sang suami
"Takut kenapa? Sayang ada apa?" Tanya nya
"Sungchan, dia sebentar lagi akan bersama taro, lalu Gyu, anak itu juga, tidak ada yang menemaniku lagi, anak anakku sudah besar jae, mereka akan melupakanku" ucap Taeyong
Jaehyun memeluk istrinya "tidak, mereka tidak akan melupakanmu, kau tetap bubu yang terbaik untuk mereka sayang" ucapnya
"Bagaimana mereka jika mereka akan melupakanku jae?" Tanyanya
"Tidak akan sayang, sudah jangan di pikirkan, bagaimana jika kita buat satu lagi?" Tanya nya menggoda sang istri
"Beomgyu akan marah besar padamu" ucapnya jaehyun tertawa kesar mendengar jawaban istrinya itu
.
.
.
.
."Apa uncle ucan dan aunty taro akan menikah mama?" Tanya pada sang ibu, chenle saat ini berbaring di antara kedua orang tuanya
Haechan mengangguk membalas ucapan sang anak
"Kenapa bisa seperti itu? Uncle ucan kan adiknya uncle Jeno, lalu aunty taro juga adiknya aunty Nana, kenapa bisa menikah" tanya nya
"Ya bisa sayang, mereka tidak ada hubungan darah" ucapnya pada sang anak
"Kalo begitu lele juga mau menikah dengan icung mama.." ucapnya memelas pada sang ibu
"Iya iya nanti jika sudah besar lele akan menikah dengan Jisung yaa.. jadi cepatlah besar" ucapnya mengelus rambut hitam sang anak
"Haechan, dia tidak bisa menikah dengan Jisung" ucapnya pada sang istri
"Kak... Kakak ingin chenle menangis malam keras malam ini?" Tanya nya pada sang suami
Ahh Mark paham sekarang, haechan hanya mengiyakan apa yang di katakan sang anak supaya anaknya tidak menangis
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INI SIAPA? | S2 -MARKHYUCK [END]
Fanfictionkehidupan keluarga Jung yang bahagia, lantas apakah kebahagian itu akan bertahan lama? #bxb