29

7.5K 533 62
                                    

.
.
.
.
.
.



"Jadi kau bakalan pulang ke Korea?" Tanya yang yang setelah sungchan menceritakan apa yang terjadi tadi

Sungchan mengangguk "bersama lelaki itu?" Tanya nya lagi

"Entahlah, jujur aku takut jika berhadapan dengan paman yuta" ucapnya

Yangyang menepuk bahu sungchan "belajarlah dari Jeno, bertanya padanya bagaimana caranya dulu untuk menjinakkan calon ayah mertuamu itu" ucapnya

"Kau pikir paman yuta binatang apa, bahasamu itu harus di perbaiki, pantas saja tidak ada lelaki manapun mendekat padamu" ucapnya

Talk

"Kau bicara apa? Aku ini sudah punya kekasih tau" ucapnya tidak terima

"Hei benarkah? Kenapa tidak pernah cerita padaku, siapa kekasihmu itu apa tampan?" Tanya sungchan penasaran

"Ya, pak Kun dia dosen di kampusku, tanya saja kekasihmu pasti dia mengenalnya" ucap Yangyang

Sungchan terdiam sesaat "dia kekasihmu atau sugar Daddy mu, Yangyang kau tidak menjadi ayam kampus kan?" Tanya sungchan dengan penuh selidik

Bugh

"Sialan sungchan otak mu itu harus benar benar di bersihkan sialan" ucap yangyang memukul kepala sungchan dengan buku di tangannya sementara sungchan hanya tertawa merasa puas karena menjahili temannya itu





.
.
.
.
.


Di meja makan keluarga Jung, jaehyun menceritakan semuanya pada istri dan anaknya apa yang terjadi pada Siwon dan perusahaan

"Ternyata tak sia sia, Daddy bisa di percaya" ucap Jeno sembari menyuapkan makanan ke mulutnya

"Aku sempat ragu sebenarnya dad, tapi syukurlah jika berhasil, aku harap wanita itu tidak mengagguku lagi" ucap Mark sembari menatap haechan

"Apa pekerjaan orang dewasa itu berat haraboji?" Tanya chenle menatap jaehyun bingung

Jaehyun mengangguk "makannya chenle harus belajar dengan baik, biar bisa seperti haraboji dan papa" ucapnya pada cucunya

Chenle menggeleng "kalau begitu lele tidak mau jadi besar, merepotkan" ucapnya

"Yung jika tidak mau besal, nanti kita tidak bisa menikah sepelti Daddy dan buna" ucap Jisung pada chenle

"Ahh benar, tidak tidak lele mau besar supaya bisa seperti papa dan mama" ucapnya

Mark menghembuskan nafasnya "jika kalian besar pun kalian tidak bisa menikah, kalian saudara asal kalian tau" ucapnya menatap dua anak itu

Chenle dan jisung menatap Mark "kalau begitu papa..., Bisa tidak kalau tidak usah saudaraan dengan icung, biar lele bisa menikah dengan icung?" Tanya nya menatap polos ayahnya

Mark menggeleng "tidak bisa lah, papa dan uncle Jeno kan kakak adik" balasnya

Chenle melirik Jeno dengan tajam "kenapa uncle Jeno menjadi adik papa, kenapa bukan adik mama saja" ucapnya pada Jeno

"Kalau uncle jadi adik mama pun tidak bisa, masih ada hubungan darah" ucapnya membalas chenle

"Kalau begitu jadi adik aunty Gyu aja uncle" ucapnya lagi

"Tetap tidak bisa, masih ada hubungan darah, ingat" balasnya

"Kalau begitu jadi adik buna saja Daddy" ucap Jisung menimpali ucapan chenle

Jeno menghembuskan nafasnya pelan "kalau Daddy jadi adik buna, berarti jisung bukan anak daddy, Jisung keponakan Daddy jatuhnya" jawab Jeno

Jisung mengangguk "tidak apa apa, yang penting icung bisa menikah dengan lele Yung" ucapnya menatap ayahnya

Jeno mengusak rambut kasarnya mendengar apa yang Jisung ucapkan "Nana beri tahu anakmu" ucapnya pada jaemin yang dari tadi hanya tertawa

"Sudah lah, cepatlah besar kalian berdua dan menikahlah berikan haraboji cicit mengerti, lanjutkan makan kalian" ucap jaehyun pada kedua cucunya itu

"DAD/DAD!" Terlihat Mark dan Jeno tidak terima dengan apa yang ayah mereka ucapkan sementara yang lainnya hanya tertawa



.
.
.
.



"Ikutlah pulang ke Korea taro, kakak takut sungchan akan habis dengan ayah" ucap renjun setelah mendengar curhatan dari sang adik

Shotaro menatap kakaknya itu "apa tidak apa apa kak? Ayah akan marah kalau tiba tiba taro berada di Korea" ucapnya pada sang kakak

Renjun menggeleng "tidak mungkin, ayah tidak akan marah, hanya bicarakan secara baik baik" ucap renjun

Shotaro hanya diam mengelum perut kakaknya yang mulai membesar itu

"Ingat perjuangan guanlin dulu bagaimana? Ayah memperlakukan nya bukan seperti manusia bukan?" Lanjutnya lagi di balas anggukan oleh shotaro

"Ayah menyuruh kak alin, mendaki gunung selama 3 hari itu terlihat mustahil" ucapya pada sang kakak

"Alin berhasil, walau pun dia jatuh sakit selama berbulan bulan karena mendaki sambil berlari, dia melakukan hal yang gila" ucap renjun mengingat apa yang di lakukan suaminya dulu untuk mendapatkannya

"Kakak yakin sungchan pasti bisa taro, ayo kakak bantu kemasi barangmu" ucapnnya

Shotaro mengangguk dan mengikuti kakaknya menuju kamarnya








TBC

AKU INI SIAPA? | S2 -MARKHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang