35

7.6K 555 19
                                    

.
.
.
.
.
.



Jisung dan chenle menangis sambil berpelukan setelah mendengar bahwa mereka harus terpisah sementara waktu karena chenle harus ikut dengan Mark ke Chicago untuk membantu Johnny mengurus perusahaan nya disana

"Icung nanti jangan lupain lele yaa... Lele janji hanya sebentar saja disana.." ucapnya

Jisung mengangguk "lele Yung juga... Jangan lupakan icung ya.. Hua... Bunaa... Icung nda mau pisah sama lele Yung buna... Malahin uncle malk hiks.." ucapnya mengadu pada ibunya

Haechan dan jaemin tertawa melihat kelakuan anak mereka

.
.
.
.

"Kau yakin John, itu terlalu jauh bagaimana jika aku merindukan anak dan cucuku" ucap ten pada sang suami

Johnny menatap sang istri "ya sayang, selagi Jisung dan chenle masih kecil" jawabnya

"Jika kita merindukan mereka kita bisa pergi ke Chicago untuk mengunjunginya" lanjutnya lagi

Ten hanya menghembuskan nafasnya melihat kelakuan sang suami

.
.
.
.




"Si gila seo itu, dia benar benar melakukannya sayang, ohh kepala ku akan pecah" ucapnya memegang kepalanya

Taeyong tertawa melihat tingkah suaminya itu

"Chenle masih sangat kecil, bagaimana bisa kita mengawasi mereka disana, hanya karena alasan klasik dia mengirim Mark kesana, heol.." lanjutnya lagi

"Sudah lah jae.. mereka sudah menyusun semuanya, kita bisa mengunjunginya jika ada waktu" ucapnya pada sang suami

"Iya tapi kau lihat, kedua cucuku itu bahkan menangis tidak mau di pisahkan tadi, bagaimana si gila itu dengan teganya memisahkan mereka" ucapnya lagi

Taeyong hanya menggeleng melihatnya, suaminya terus mengomel mengatakan hal yang sama berulang ulang

.
.
.
.
.




Hari ini Mark dan haechan akan pergi meninggalkan Korea menuju Chicago, semua mengantarnya ke bandara

"Sering seringlah mengajariku echan, aku akan merindukanmu" ucapnya memeluk haechan


"Hmm aku juga Nana, terus kabari aku tentang kandungan mu" ucapnya membalas jaemin


Sementara di sisi lain kedua bocah itu juga berpelukan erat, enggan untuk dipisahkan, Mark dan Jeno hanya menatap anak mereka yang mengucapkan kata kata perpisahan dengan dramatis

"Lele Yung halus sekolah baik baik disana ya, nanti kalo icung sudah besal icung akan menyusul lele Yung disana" ucapnya menangis

"Icung..., Lele gak mau pergi lele mau sama icung aja disini.. papa jahatt"

"Iya.. semuanya jahat Yung, meleka semua memisahkan Yung dengan icung, icung gak suka"


"Icung... Icung jangan menikahi orang lain ya tunggu lele pulang, jangan lupain lele"


"Engga, icung gak akan cali Olang lain, icung bakalan sama lele Yung telus"


Mark menghembuskan nafasnya kemudian mengambil chenle dan menggendongnya

"Kalian mau sampai kapan berpelukan" ucapnya menatap chenle dan jisung bergantian

"Ahhh papa turun kan lele, lele mau sama icung" ucapnya meronta di pelukan sang ayah

"Tidak sudah cukup peluk pelukannya, pesawat kita akan berangkat sebentar lagi" ucapnya, chenle tak perduli dia tetap meronta

Sementara Jisung hanye manangis memeluk kaki ayahnya sambil melihat Mark yang membawa pergi chenle

Mereka semua melambaikan tangan pada Mark dan haechan yang mulai tak terlihat, Jisung dari tadi hanya menangis


.
.
.
.
.



Sampai rumah Jisung langsung berlari ke dalam kamarnya tanpa berbicara dengan siapapun, dia mengunci pintu kamarnya dan kembali menangis menyembunyikan wajahnya di bantal

Jaemin menyusul Jisung membuka kamar anaknya menggunakan kunci cadangan, dia melihat gumpalan di dalam selimut

"Jisung, ayo turun dari tadi Jisung belum makan" ucapnya membujuk sang anak

"Tidak mau, buna pelgi saja, icung mau disini" ucapnya

"Jisung tidak lapar? Buna sudah lapar, buna mau makan bersama Jisung" ucapnya lagi

"Tidak mau! Buna pelgi saja, icung mau mogok makan" ucapnya merajuk

Jaemin terdiam sebentar "ahh aduh aduhh" jaemin langsung memegang perutnya

Jisung menyembulkan kepalanya di balik selimut saat melihat rintihan sang ibu

"Buna kenapa?" Tanya nya pelan

"Jisung perut buna sakit, lapar kayaknya" rintihnya pada sang anak

"Yasudah makanlah buna, ngapain masih di Kamal icung" jawabnya

"Buna maunya makan bersama Jisung" jawabnya

Jisung menggeleng "tidak mau" jawabnya lalu memasukkan lagi kepalanya ke dalam selimut

"Ahh aduh sakit huhuhu... Daddy perut buna sakit gara gara Jisung" ucapnya berpura pura setelah melihat Jeno di ujung pintu

Jeno hanya tertawa melihat kelakukan istri dan anaknya itu

"Jisung lihat buna, adeknya kesakita gara gara Jisung" ucap Jeno membujuk sang anak

"Tidak itu gala gala buna gak mau makan bukan icung" jawabnya

"Ahh Daddy sakit.. huhu.. ayo kita buang saja Jisung, dia tidak sayang pada adiknya huhu.."

Jisung menghempaskan selimutnya, bibirnya melengkung ke bawah, detik berikutnya..

"Huaa... Buna jangan hiks... Icung nda mau... Dydy... Buna jahat.. Hua.." dia menangis

Jeno tertawa membawa anaknya ke dalam gendongannya "iya iya tidak dibuang, tapi Jisung harus makan, ayo bersama buna" ucap Jeno

"Icung lindu lele Yung" ucapnya

"Nanti jika uncle Mark sudah sampai mereka pasti akan menelfon, sudah ayo makan" ucapnya membawa anaknya turun ke lantai bawah diikuti dengan jaemin yang hanya terkikik melihat wajah merah Jisung




Tbc






AKU INI SIAPA? | S2 -MARKHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang