36

7K 503 10
                                    

.
.
.
.
.

"Ada apa hmm? Cepat habiskan sarapannya setelah itu pergi diantar papa" haechan membuka suara saat melihat anaknya tidak kunjung memakan makanannya

"Lele rindu Korea mama.." ucapnya pelan

"Kapan sih kita kembali lagi ke Korea" lirihnya lagi

Haechan tersenyum melihat anaknya sudah 6 bulan mereka di Chicago namun nampaknya chenle belum bisa melupakan Korea

"Kita akan pulang, sebelum aunty Nana melahirkan sayang, lele mau lihat adiknya Jisung tidak?" Ucap haechan

Chenle mengangguk "kalau bergitu makan ya" ucap haechan, chenle pun mulai memakan sarapannya

.
.
.
.
.

"Uhh" desis Jisung, dari tadi anak kecil itu hanya memeluk ibunya sambil mengelus perut besar ibunya

"Buna.. sepeltinya adik belkelahi didalam" ucapnya menatap polos ibunya

"Benarkah? Buna rasa tidak sayang" ucapnya mengelus rambut hitam anaknya

"Iya icung tidak bohong, lihat lihat.." ucapnya heboh saat melihat pergerakan dari perut sang ibu

Jaemin hanya tertawa melihat keaktifan sang anak

"Kalian membicarakan apa?" Jeno tiba tiba datang, sejak usia kandungan jaemin memasuki 7 bulan Jeno sudah tidak lagi bekerja di kantor dia akan mengerjakan semua pekerjaan nya di rumah sekalian menemani sang istri

"Dydy lihat pelut buna.." ucapnya menunjuk perut buncit ibunya

"Adik belkelahi di dalam" lanjutnya lagi

Mata Jeno melirik perut istrinya "wahh benar, adik sepertinya mau keluar sekarang" ucapnya menjaili anaknya

Mata Jisung membola "dydy!! Cepat bawa buna ke lumah sakit..! Aduh gawatt!!" Ucapnya panik

Jeno tertawa "tidak tidak Daddy hanya berbohong, masih 2 bulan lagi baru adik bisa keluar" ucap Jeno

Jisung menatap ayahnya

Pukk

"Buna jangan belteman dengan dydy, dydy seling belbohong Tuhan akan malah" ucapnya setelah memukul sang ayah

"Iya iya Daddy janji tidak akan berbohong lagi" ucapnya membawa Jisung ke pangkuannya

"Siang ini adek ayden dan aunty renjun akan datang berkunjung" ucap jaemin

"Benalkah?! Wahh icung tidak sabal ingin belmain dengan adek ayden!" Ucapnya semangat

"Ada apa? Tumben sekali?" Ucap Jeno menatap istrinya

"Hanya main saja, kak alin yang mengantar renjun nanti" jawabnya

"Adek henjun gak ikut buna?" Tanya Jisung, jaemin menggeleng "lain kali ya, lain kali pasti adek henjun akan ikut" ucapnya membalas sang anak

Jisung mengangguk "pasti lebih selu jika ada lele Yung disini, ahh lele Yung lama sekali katanya cuma sebental pelginya" ucapnya

"Nanti telfon saja chenle Hyung" ucap jaemin menimpali anaknya itu

.
.
.
.
.

Jisung menatap ayden yang merangkak sekaligus memperhatikan sepupunya itu, jaemin dan renjun bertukar cerita

"Kenapa sepelti itu, mau ayden bukan Mundul" ucapnya saat ayden merangkak, bukannya maju malah mundur

"Maju ayden.." Jisung mendorong ayden untuk maju, tapi tetap saja bayi itu malah berjalan mundur

"Buna.... Lihat ayden, dia tidak mau maju" adu Jisung pada jaemin

Renjun dan jaemin langsung melihat ke arah sumber suara

"Buna.. bantu icung" sembari mendorong ayden untuk maju

"Jisung, adeknya tidak mau maju, biarkan saja berjalan mundur" ucap jaemin

Jisung menggeleng "tidak bisa buna.. bagaimana kalau ayden jatuh karena tidak melihat nanti" ucap Jisung, renjun hanya tertawa melihat Jisung yang sangat perhatian kepada anaknya

.
.
.
.


"Untuk apa!!" Suara yuta meninggi melihat sungchan dan shotaro bersamaan

"Melamar taro paman" ucapnya lagi

"Kau sadar apa yang kau katakan sekarang?!" Ucapnya

Sungchan mengangguk "iya paman, Daddy sudah menyetujui Daddy bilang aku harus bicara dengan paman" ucapnya pada yuta

Yuta menghembuskan nafasnya pelan, "ajak keluargamu nanti malam kesini, omongkan secara baik baik" ucap yuta

Sungchan mengangguk semangat, begitupun shotaro yang tersenyum manis kepada ayahnya



.
.
.
.
.


"Chenle..." Teriak teman sekelas chenle, lelaki berdarah Jepang yaitu Haruto

Chenle melirik kebelakang "ada apa" tanyanya

"Ayo main ke rumahku setelah pulang sekolah, ayahku baru membelikanku PS terbaru" ucapnya pada chenle

"Aku tidak minat, kau saja" jawabnya

Haruto mendekat dan duduk di depan meja chenle "kenapa? Ayolah aku sudah bilang akan membawa teman ku kerumahku" ucapnya pada chenle

"Kau bisa pergi bersama teman mu yang lain jangan aku" ucap chenle

Haruto menggeleng "tidak mau, aku mau bersamamu" ucapnya

Chenle menghembuskan nafasnya sebentar "baiklah, tapi jangan lama, aku ada urusan" ucapnya final

Haruto mengangguk



Tbc

AKU INI SIAPA? | S2 -MARKHYUCK [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang