.
.
.
.
.
.Jaemin terbangun melihat ranjang sebelah nya sudah kosong, dengan cepat dia turun kebawah tanpa membasuh wajahnya
"Jeno sudah pergi kak?" Tanya nya pada Mark yang masih memakan sarapannya
Mark melihat jaemin dan mengangguk "sudah dari tadi" jawabnya sambil mengunyah
Jaemin menghembuskan nafasnya pelan, kemudian kembali ke kamarnya, dia akan menyusul Jeno ke kantornya pikirnya
Jaemin sudah siap, dia menitipkan Jisung pada haechan anak itu masih tidur, kasihan jika di bangunkan pikirnya
Jaemin berjalan di lorong ruangan Jeno, seorang wanita membungkuk memberi hormat pada jaemin
"Apa Jeno ada?" Tanyanya pada wanita itu yang tak lain adalah sekretaris Jeno
Wanita itu mengangguk "ada nyonya" jawabnya
"Aku langsung ke ruangan nya saja" ucapnya meninggalkan wanita itu disana menuju ruangan Jeno
Ceklek
"Jeno.." ucapnya melihat Jeno yang fokus pada laptop dan berkas yang menumpuk di sana
Jeno melihat ke arah jaemin "sayang ada apa kesini?" Tanya nya melihat jaemin dengan terkejut
Jaemin mendekat ke arah Jeno "aku sudah bilang tadi malam ada yang ingin aku katakan, kau bilang besok saja, lalu tadi pagi kau sudah pergi apa maksudmu?!" Ucapnya dengan meninggikan suaranya
Jeno terkejut mendengar suara jaemin yang meninggi "heii, ada apa? Kenapa marah seperti ini hmm?" Tanya nya tersenyum
Takkk
Jaemin melempar testpack nya ke arah Jeno, Jeno terkejut melihat benda itu, kemudian melihat jaemin
"Itu yang akan kuberitahu padamu bodoh, sudahlah aku sudah tidak mood" ucapnya melipat pangannya di dadanya
"Sayang maaf, aku tak tau kalau itu hal yang sepenting ini" ucapnya, jaemin tampak acuh tak menghiraukan ucapan Jeno
"Nana maaf, nana.. kau ingin apa hmm? Aku akan belikan" ucapnya pada jaemin
Jaemin mengulum bibirnya "aku ingin jalan jalan" ucapnya pelan
Jeno tersenyum mendengarnya "baiklah jalan jalan, setelah pekerjaan ku selesai oke" ucapnya jaemin mengangguk semangat
.
.
."Icung tidak mau dydy, icung mau main belsama lele Yung" ucapnya saat Jeno mengajaknya untuk jalan jalan
Sementara chenle hanya diam melihat Jisung berdebat dengan Jeno
"Main sama chenle nya nanti saja, Daddy mau mengajak buna dan jisung jalan jalan" ucapnya
Lagi lagi Jisung menggeleng "tidak mau dydy jalan jalan dengan buna saja beldua, icung mau sama lele Yung" ucapnya
Jeno menghembuskan nafasnya pelan kemudian melirik jaemin yang berdiri di belakangnya
"Bagaimana?" Tanyanya pada sang istri
"Ajak saja chenle sekalian" ucap jaemin
"Chenle mau ikut bersama uncle?" Tanya nya pada keponakannya
Chenle mendongak menatap pamannya itu kemudian menggeleng "lele malas, enakan dirumah" jawabnya santai
"Ayolah Lee.. Jisung tak mau pergi kalau chenle tak ikut" ucapnya membujuk keponakannya
"Tidak mau, jalan jalan itu membuang tenaga lebih baik dirumah saja bersantai uncle" jawabnya lagi
Jeno menghembuskan nafasnya pelan kemudian mendekat ke chenle "aunty Nana, sedang hamil, ada baby dalam perut aunty Nana, kalau tidak dituruti anak bahaya lee... Jisung belum tau soal ini ayolah bantu uncle" ucapnya berbisik
Chenle menatap Jeno "benarkah?!" Tanya nya dengan semangat
Jeno mengangguk, chenle berdiri kemudian menarik Jisung "icung ayo mandi, kita jalan jalan" ucapnya
"Lele Yung mau ikut?" Tanya Jisung
Chenle mengangguk "cepat kita siap siap, kasian aunty Nana lama menunggu" ucapnya, Jisung mengangguk cepat kemudian berlari ke kamarnya begitupun dengan chenle
.
.
.
.
.Chenle dan jisung memakan ice cream sambil duduk di bangku taman disisi mereka ada Jeno dan jaemin
Sedari tadi dua sepupu itu enggan lepas, mereka berdua menempel seperti lem bahkan saat ke toilet pun harus bersama
"Uncle Jeno... Icung sudah tau?" Tanya nya pada Jeno
Jeno menggeleng, "tau apa dydy?" Tanya nya penasaran
"Icung icung di perut aunty nana ada adek bayi!" Ucapnya pada Jisung
Jisung menganga melihat bundanya "buna... Kok buna makan kelualin buna... Kasian" ucapnya pada sang bunda
Jaemin tertawa mendengarnya begitu pun Jeno sedangkan chenle menepuk jidat nya mendengar ucapan Jisung
"Buna tidak memakan adek bayi sayang, adek bayi sedang tumbuh di perut buna" jawabnya sambil mengelap bekas ice cream di dekat mulut Jisung
Jisung menatap bundanya "kok bisa? Bagaimana cala masuknya?" Tanya nya penasaran
Jaemin terdiam dia bingung bagaimana cara menjelaskannya "emm... Itu... Daddy yang... Tanyakan pada daddymu" ucap jaemin
Jisung langsung menatap pada ayahnya begitupun chenle kedua bocah itu tampak penasaran
"Daddy yang memasukkannya" jawab Jeno santai
"Bagaimana calanya dydy?" Tanya Jisung
"Yaa.. ada caranya nanti kalian akan mengetahuinya jika sudah besar" jawab Jeno
"Kalau sekalang bisa tidak dydy, icung juga mau membuat adek bayi belsama lele Yung" ucapnya menunjuk chenle, chenle mengangguk semangat mendengarnya
Jeno melotot mendengar kalimat yang ankmya keluarkan "tidak bisa! Jisung dan chenle tidak akan bisa bersama" jawabnya pada kedua anak itu
"Kenapa?" Tanya Jisung dengan lemah
"Kalian saudara, sampai kapan pun tidak akan bisa bersama, papamu pasti juga setuju dengan uncle chenle" ucap Jeno
Chenle menggeleng "tidak tidak, papa pasti setuju dengan lele, papa kan Sayang lele" ucapnya santai sambil memakan ice cream nya
"Icung setuju dengan lele Yung, icung tidak setuju dengan papa" ucapnya pada Jeno
Jeno hanya mengusak rambutnya kasar, sementara jaemin menertawai kedua anak itu, seperti nya Jisung dan chenle akan bersama di masa depan sebagai pasangan pikir jaemin
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU INI SIAPA? | S2 -MARKHYUCK [END]
Fanfictionkehidupan keluarga Jung yang bahagia, lantas apakah kebahagian itu akan bertahan lama? #bxb