4

141 18 0
                                    


Kring.... kring...kring...

Bel pertanda istirahat sudah berbunyi, hampir semua siswa siswi berbondong bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka sama seperti Maya dan Lea yang kini sudah duduk tenang dan memakan makanannya, karena kelas Lea keluar lebih dulu.

"Neng Lea" sapa Bayu yang langsung duduk di hadapan Maya dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.

"Kak bay" balas Lea dengan memasukkan bakso tahu kedalam mulutnya.

"Perempuan mangapnya gede kaya kudanil"

Ukuk.. ukhuk...

Lea terkejut karena Angkasa yang tiba tiba datang sambil menghinanya.

Melihat Lea yang tersedak dengan sigap Bayu memberikan minuman milik angkasa kepada Lea karena minuman Angkasa yang jaraknya cukup dekat dengannya, dan tentu saja langsung Lea minum hingga tersisa sedikit.

"Pelan pelan neng minumnya" ucap Bayu.

Maya menepuk punggung Lea perlahan lahan, Maya memang bukan sahabat Lea Maya hanya teman sebangku Lea, biasanya Lea akan pergi ke kantin sendiri namun karena sahabat Maya tidak sekolah jadilah Maya ikut dengan Lea, meski begitu Maya tetap khawatir melihat Lea yang tersedak siomay.

"Kalian teh siapa datang datang naggetin?" Tanya Maya.

"Gua Bayu, ini Angkasa gbtan neng Lea" ucap Bayu dengan enteng, sementara Lea ia melebarkan kedua matanya tak percaya jika Bayu berani mengatakan itu.

"Sialan Lo bay, bikin gua salting" dalam hati Lea.

"Seriusan le?" Tanya Maya, ia tak percaya sejak kapan Lea memiliki gbtan.

"Ah-"

"udah dari lama" ucapan Lea di potong oleh Angkasa.

"Maaf ya cantik, udah bikin kamu keselek" Angkasa mengusap pelan pucuk kepala Lea.

"Gak apa apa kak, jangan di ulang tapi, bisa bisa gua mati di tempat" ketus Lea.

"Aku Le" tegur Angkasa.

Lea bingung.

"Cik aku kamu, jangan gua elo lagi" ucap Angkasa.

"Ohh oke" ucap Lea yang masing loading otaknya, karena perasaan kemarin kemarin mereka berbicara seperti itu.

Jauh dari meja Lea ada meja Hendry dkk yang sedang melihat Lea dengan tatapan aneh dan penasaran siapa laki laki yang sedang duduk berhadapan dengan Lea, mereka tidak tau karena wajahnya yang tertutup oleh siswi lain.

"Pacarnya Lea?" Tanya Tito.

"Setau gua Lea gak punya pacar" Hendry ikut menatap ke arah Lea.

"Mungkin masih baru, inget kan kemaren Lea senyum senyum sendiri di depan pintu, mana abis, itu loncat loncat piks itu menandakan kalo laki laki yang ada di depan Lea itu pacarnya atau calon pacarnya" pendapat Dion.

"Gak cocok" ketus Rey dengan nada dingin, terkesan seperti tidak menyukai ulasan yang di berikan oleh Dion.

Hendry, Tito dan Dion menatap tak percaya ke arah Rey, setau mereka Rey bukan tipe orang yang mudah tertarik dan di dekati oleh perempuan tapi apa apaan tadi, dia terang terangan tidak menyukai ucapan Dion jika siswi tadi itu kekasih Lea.

"Gak cocoknya?" Tanya Dion.

"Ya kemaren Lea bilang dia mau di culik sama anak cendrawasih, bisa aja laki laki itu yang nolongin Lea, terus sebagai penebusan hutang Budi Lea teraktif dia di kantin karena Lea tau orang itu satu sekolah sama dia, bener kan?" Ucap Rey.

Kasalea (End)Where stories live. Discover now