32

95 14 0
                                    


Kini hanya tersisa Hendry dkk di rumah Lea, karena Abin, Angkasa dan Bayu sudah pulang terlebih dahulu.

"Gua mau ke kamar" pamit Lea yang langsung berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Hendry dkk.

Sementara Angkasa? Kini ia berada di markas Garuda dengan teman temannya yang lain.

"Tumben pada kumpul, mau pada kemana ini teh, yang cewe cewe nggak di ajak?" Tanya bi nyai ya masih ingatkah kalian dengan ibu pemilik warung tempat geng Garuda membuat markas.

Bi nyai menyimpan wadah berisi gorengan yang baru saja ia isi dengan gorengan yang masih panas.

"Nggak ini mah cuma lagi ngumpul biasa bi" Bara menjawab dengan tangan yang menyomot salah satu gorengan.

Plak

Bi nyai memukul tangan Bara yang mengambil gorengan.

"Kela atau da panas keneh" ucap bi nyai.

(Nanti dong kan masih panas)

"Hehe biarin Weh da gorengan mah enakna Mun panas panas haneut keneh" jawab Bara.

(Hehe biarin aja kan gorengan itu enaknya kalo masih panas panas anget)

"Kumaha dinya Weh ah, ibi mah mau ke belakang lagi, bisi tutung" Bu nyai pergi begitu saja.

(Gimana kamu aja lah, bibi mau ke belakang = dapur. lagi takutnya gosong)

"Enak?" Tanya Dimas.

Bara mengangguk.

"Masih panas?" Tanya Gara.

Bara menggeleng, di lanjutkan dengan Gara yang langsung mengambil salah satu gorengan yang memang sudah lebih hangat.

"Any*ng panas keneh belegug, nipu sia mah" kesal Gara saat menggigit gorengan yang ternyata dalamnya masih panas.

(Any*ng masih panas bodoh, bohong kamu)

Beberapa anggota lainnya tertawa, menertawakan Gara.

"Tau nggak yang kalian makan teh bukan gorengan kalo masih panas namanya tau" Bayu menatap kedua temannya dengan tatapan serius.

"Apa apaan sih bay, emang kita teh anak kecil" ucap Dimas.

Angkasa menatap bingung ke arah Bayu, maksudnya apa Bayu berbicara seperti itu.

"Bener kalian nggak lagi makan gorengan" ucap Bayu lagi.

"Tapi hohehang hahahaha" tawa Bayu pecah seketika.

"Oh iya kan masih panas jadi namanya bukan gorengan tapi hohengan hahahaha" Bara ikut tertawa seperti Bayu.

"Maksudnya?" Tanya Regi yang baru saja datang setelah kembali dari kamar mandi.

"Nih makan" Bayu memasukkan gorengan kedalam mulut Regi.

"Hanas hanging" kesal Regi, regi menyebut kata kata tersebut dengan mulut yang sedikit terbuka, karena gorengan yang masih panas itu.

(Panas)

Beberapa anggota Garuda tertawa.

"Lo makan apaan?" Tanya Bayu.

"Hohehang" jawab Regi.

Hahahahahaha tawa mereka pecah kembali, kini mereka mengerti maksud dari ucapan Bayu.

"Berarti ini namanya bukan pisang goreng atuh, tapi hihang hoheng" bi nyai ikut membuka suara.

Hahahahahaha

Kasalea (End)Where stories live. Discover now