20

109 13 0
                                    


Di dalam kamar Lea sedang duduk di balik pintu kamarnya, ia sungguh benar benar malu, pasti suaranya jelek, karena Hendy pernah berkata kepada Lea untuk tidak menyanyi lagi karena suara Lea begitu jelek.

Ia malu untuk keluar, namun ia haus dan kopinya tertinggal di meja makan, jadi saat ini ia bingung harus apa.

Tok..tok..

Pintu kamar Lea di ketuk, meski jantungnya masih berdisko wajahnya masih memerah karena malu, mau tak mau Lea membuka pintunya untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.

Begitu pintu di buka terlihat Angkasa di sana, Lea langsung melebarkan pintunya mempersilahkan Angkasa untuk masuk.

"Kata Abin, makanan di bawah Lea yang masak?" Tanya Angkasa.

Lea mengangguk.

"Nggak enak ya?" Tanya Lea.

"Belum kita makan, kita mau minta izin sama kamu dulu, boleh di makan nggak, kalo gak boleh ya nggak akan kita makan" jelas Angkasa.

"Ah ya makan aja" ucap Lea.

"Ayo makan bareng" ajak Angkasa yang langsung menarik tangan Lea.

Lea dan Angkasa berjalan bersamaan menuju ruang makan, terlihat di sana beberapa anggota Garuda mengelilingi meja makan, untung saja Lea memasak banyak jadi kemungkinan mereka semua bisa merasakan masakan Lea.

"Kakak kakak, kalo mau makan ya makan aja" ah sebenarnya Lea masih malu.

"Serius le?" Tanya salah satu anggota.

"Iya" Lea menganggukkan kepalanya.

"Tapi kalo kurang bumbu ya maklum Lea masih belajar soalnya" ucap Lea.

Mereka semua mangangguk dan mulai mengambil piring satu satu, mereka mengantri untuk mengambil makanan layaknya sedang berada di kondangan.

"Udah makan, cuci piringnya sendiri sendiri" perintah Abin.

Seluruh anggotanya mengangguk.

"Enak neng" komentar anggota lain.

"Iya kaya yang udah biasa masak ini mah" sahut yang lainnya.

"Besok botram di markas keknya seru" usul Dimas.

Botram : makan bersama

"Boleh tuh" sahut yang lain.

"Lea sih ayo aja, kalo kasa ngajak"

"Yaudah besok jam 2 siang" final Abin.

"Ajak kak Dinda sama Kak Intan ya" pinta Lea.

"Siap itu mah, sekalian ajarin mereka masak le" Dimas.

"Oke siap"

Merasa lapar Lea juga ikut makan, ya Lea makan paling terakhir di antara semuanya, karena Lea takut di anggap tidak sopan oleh anggota.

"Makan le?" Tanya Abin.

"Iya bang, emm tapi maaf ya kalo gak sopan soalnya Lea kidal" ucap Lea dengan wajah tak enak.

"Maksudnya?" Tanya Regi.

"Kiri dari lahir itu" jawab Lea.

Angkasa dan Bayu mengangguk, toh mereka memang sudah tau, saat pertama bertemu dengan Lea mereka sudah melihat ada yang berbeda dengan tangan kanannya.

"Lea pernah kecelakaan waktu kecil, terus tangannya patah dan mulai dari hari itu Lea tangan yang dominan kiri" jelas Lea.

Para anggota mengangguk mengerti, dan tidak bertanya lebih lanjut karena takut membuat Lea tidak nyaman.

"Ah yaudah makan aja le" Abin mengangguk santai, ia sudah tau itu.

Lea mengangguk.

"Abis ini ngapain?" Tanya bara salah satu anggota juga.

Bisa di bilang Abin, Angkasa, Bayu, Bara, Dimas, Gara dan Regi, mereka itu anggota inti dari Garuda, sementara Elang hanya memiliki 4 anggota ini, yaitu Rey, Hendry, Dion dan Tito.

Jumlah anggota Garuda dan Elang sangat jauh berbeda, jika Garuda beranggotakan 31 orang termasuk 3 perempuan (Dinda, Intan, dan Lea)

Maya belum termasuk karena Gara belum membawa Maya ke markas Garuda, jika sudah nantinya maya akan di beri bandana berwarna putih dan itu sudah termasuk anggota Garuda.

Sementara geng Elang memiliki anggota hampir 40 orang, tidak ada satupun perempuan di sana, Mungin ada beberapa anggota yang memiliki kekasih namun tidak di ketahui, berbeda dengan Garuda jika salah satu anggota memiliki kekasih maka secara tidak langsung sang kekasih itu akan ikut di lindungi jika terjadi sesuatu hal yang tidak tidak, bukan hanya itu, perempuan Garuda juga sudah cukup terkenal dengan kegarangannya, namun tidak ada satupun orang dari luar geng yang mengetahui wajah mereka, mereka hanya tau nama saja, karena geng ini cukup tertutup.

Hanya di buat untuk menjadi tempat berkumpul dan kadang ikut membantu kepolisian bila memerlukan bantuan mereka, ya bisa di bilang geng ini terkenal bukan hanya karena geng misterius, namun juga terkenal karena memiliki perilaku baik kepada masyarakat, dan kepolisian.

....

Jam menunjukan pukul 4 sore anak Garuda masih berada di rumah, ada yang sedang tidur, bermain ponsel, kartu, Uno, juga main PS.

Sementara Lea? Ia baru saja keluar dari kamarnya dengan pakaian rapih, tak lupa bandana putihnya yang ia jadikan hiasan rambut, Lea bersiap siap bukan karena Angkasa mengajaknya keluar, namu Ayu tiba tiba memberi taunya jika ia di perintah kan untuk datang ke sekolah oleh salah satu guru.

Bukan hanya Lea, Maya juga di suruh datang ke sekolah entah karena apa, begitu Lea turun seluruh pandangan mengharap ke arahnya.

"Ayo kita anter ke sekolah" Abin berdiri dari duduknya.

Dengan malas Lea mengangguk.

Sebenarnya Lea malas untuk datang ke sekolah namun demi nilai ia rela ke sekolah sore sore seperti ini.

Lea mengambil helmnya kemudian memakainya dan keluar dari rumah di ikuti ke 26 orang lainnya, ya siapa lagi kalau bukan anak anak Garuda yang mau ikut mengantar Lea ke sekolah sekalian mereka pulang.

Seperti biasa Abin akan memimpin jalan, di ikuti Angkasa dan Bayu setelahnya anggota lain mengikuti dari belakang.

Mereka menjadi tontonan para masyarakat, karena geng misterius itu sangat jarang terlihat berkeliaran di siang maupun sore hari, mereka hanya akan terlihat di malam, pagi, dan dini hari saja.

Siang memang ada anak Garuda yang berkeliaran namun biasanya tidak lebih dari 3 motor, itupun saat mereka pulang sekola, berbeda dengan kali ini yang semua anggotanya ada dan sangat lengkap.

Sesampainya di sekolah, mereka tidak masuk ke dalam gerbang sekolah, mereka menurunkan Lea di depan sekolah.

"Makasih" ucap Lea.

Mereka semua mengangguk.

"Kalian pulang aja, nanti kalo Lea pulang Lea chatt, kasa atau siapa aja"

Dengan serempak mereka mengangguk.

"Bye Lea masuk dulu" ucap Lea, tolong di ingat Lea tidak melepas helmnya, is hanya membuka kaca helmnya saja.

Lea melambaikan tangannya, bersamaan dengan Garuda yang hendak meninggalkan sekolah, anak anak Garuda juga ikut melambai ke arah Lea.

Definisi di ratu-kan oleh orang yang tepat.

Setelah memastikan tidak ada anggota lainnya, Lea langsung memasuki area sekolah, lebih tepatnya UKS.

Dengan menenteng helm.

Karena ayu meminta Lea untuk menjadi Anggota PMR dadakan begitu juga dengan Maya, karena besok PMR akan mengadakan acara yang cukup besar di sekolah, dan kebetulan mereka kekurangan dua anggota, jadilah Maya dan Lea di ajak untuk menjadi anggota dadakan.

Memang Kampret itu si Ayu













Hay Hay Hay.....

Kasalea (End)Where stories live. Discover now