36

87 14 3
                                    


Lea dan Bayu baru saja sampai di rumah Lea, seperti biasa Bayu menunggu di gerbang rumah Lea hingga Lea masuk.

"BODOH, BUAT APA KAMU LAHIRIN ANAK PEREMPUAN GAK BERGUNA, LIAT JAM SEGINI DIA MALAH ASIK DI KAMARNYA, GAK BANTUIN HENDRY NGERJAIN TUGASNYA" teriak seseorang hingga terdengar dengan jelas ke luar rumah.

"Hendry" gumam Lea dengan mengepalkan tangannya erat.

"BIAR PEREMPUAN JUGA ANAK KAMU A" teriak yang lainnya.

"Emm le, mau nginep di rumah sakit gak? Kita mau cerita cerita, lagian mulai besok juga udah masuk liburan" tawar Bayu.

"Boleh" balasnya dengan senyum manis ciri khsanya.

Bayu menatap Lea datar, ia tau Lea ingin menangis tapi Lea malah menutupinya dengan tersenyum, Bayu juga tau persis bagaimana rasanya tidak di inginkan oleh kedua orang tua.

Lea langsung kembali naik ke motor Bayu, dan memeluk Bayu dengar erat.

"Lea izin peluk ya" pinta Lea bergetar seperti siap mengeluarkan air mata.

Bayu tidak menjawab ucapan Lea ia malah mengelus tangan Lea dengan lembut.

◉⁠‿⁠◉

"Kasa kangen" kata kata legend itu keluar dari mulut Lea bersamaan dengan Lea yang membuka pintunya.

Wajahnya berseri seri, dengan menenteng kresek berisi permen yang baru saja di belikan oleh Bayu.

"Kok balik lagi nak?" Tanya bunda.

"Iya bunda, Lea nginep ya, soalnya di rumah lagi ada parang dunia, jadi Lea ngungsi hehe" ucapnya dengan tertawa renyah.

Seolah hal tersebut bukan lah suatu hal yang luar biasa.

"Hah?" Agam mengeluarkan ekspresi tak mengerti.

"Agam" tegur ayah.

Agam menatap Lea dan ayah bergantian.

"Yaudah gimana kalo, kita cerita cerita" ajak Bayu.

"Boleh tuh" timpal Angkasa.

Lea berjalan menghampiri Angkasa dan seperti biasa ia memeluk Angkasa dengan erat, bahkan hal tersebut sudah tidak asing bagi keluarga Angkasa dan Bayu.

"Gini nih kalo ada Angkasa, Lea pasti nempel udah kaya di kasih lem gajah" sindir ayah.

"Ck yah" decak Angkasa.

"Huhu Agam juga pengen punya pacar" keluh Agam dengan wajah melas.

Tak..

"Eh bocil belajar aja dulu, baru pacaran" Bayu dengan menjitak Agam.

"Aduh sakit kak" Agam mengelus kepalanya membuat tawa keluarga itu keluar.

Tuk

"Ini juga kalo mau mesra mesraan jangan di depan kita dong" Bayu mengetuk jidat Lea dengan dua jarinya.

"Yee bilang aja ngiri, gak bisa kan makanya gitu" sewot Lea.

Hahaha

Bunda dan ayah tertawa melihat pertengkaran kecil mereka.

"Sini le duduk" Angkasa bangun dari tidurnya mempersilahkan Lea untuk duduk.

Kasalea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang