30

97 13 0
                                    


Lea masih menatap Hendry dkk dengan tatapan bingungnya.

"Neng Lea ayoo kita pulang" ajak Bayu.

Bayu yang menyadari adanya Hendry dkk langsung merubah raut wajahnya menjadi datar seperti biasanya, ingatkah kalian jika Bayu itu sosok yang cukup pendiam, orang orang mengatakan jika Bayu itu dingin, namun apa? Selama ini kalian hanya melihat sisi Bayu yang hangat jika besama dengan Lea.

Tidak jauh beda dengan Bayu Angkasa pun sama, ah bicara tentang Angkasa lebih baik aku tidak usah menerangkan soal sifatnya karena aku yakin jika kalian sudah bisa menebak bagaimana sifat Angkasa, saat bersama dengan Lea saja ia kadang tidak terlalu banyak bicara seperti Bayu.

Terkadang Angkasa itu manis, tapi bisa juga ia sadis seperti pagi tadi, ia juga bisa romantis, kadang ia juga banyak bicara, kadang juga ia menjadi pendiam, kira kira seperti itu.

Apakah kalian paham dengan sifat Angkasa? Aku harap kalian paham, dan bisakah aku di sebut cukup mengenal Angkasa?

Oke kembali ke topik.

"Eh"

Lea kembali bersuara, ia bingung sekarang haruskah ia pulang bersama Hendry dan meninggalkan Angkasa? Atau ia yang bersama angkasa dan meninggalkan Hendry?

"Maaf ya bang, gua bisa pulang sama Angkasa, tapi kalo mau bareng ya ayo, Lo ngikutin dari belakang atau Lo jalan duluan kita ngikutin" Lea menolak ajakan Hendry namun ia juga menawarkan ajakan kepada Hendry.

"Boleh" bukan bukan Hendry yang menjawab melainkan Rey, iya Rey entah ada apa dengan pria itu.

"Ayo" ajak Lea.

Lea segera merapihkan barang bawaannya dan berjalan duluan meninggalkan mereka berenam di kelasnya.

Hendry dkk mengikuti Lea begitupun dengan Angkasa dan Bayu, Lea sendiri ia sudah memakai helmnya.

"Udah?" Tanya Angkasa setelah ia sudah memakai helm tak lupa dengan bandananya begitupun Hendry dkk yang sudah memakai helm mereka.

Lea mengangguk.

Mendapat jawaban Angkasa langsung pergi meninggalkan sekolahnya, Rey yang memimpin kemudian ada Angkasa di belakangnya begitupun seterusnya.

Baru saja meninggalkan sekolah beberapa ratus meter mereka justru di hadang oleh segerombolan siswa dari sekolah lain, membuat Hendry dkk berhenti.

Gerombolan siswa tersebut kira kira berisi 15 orang, bisa di pastikan mereka adalah geng motor juga sama seperti Angkasa dan Rey, karena di lihat dari jaket mereka yang ada gambar cobranya.

"Wah wah Ada geng Elang nih, bawa perempuan pula" ucap salah satu dari gerombolan siswa tersebut.

"Yoi enaknya di apain ya" timpal yang lainnya.

Baik Hendry dkk maupun Angkasa dan Bayu sama sama kesal mendengar ucapan mereka, sementara Lea? Ia biasa saja toh ada Angkasa, Bayu dan Hendry yang akan melindunginya, jadi ia biasa saja karena ia tau Angkasa akan bertindak.

"Minggir kita mau lewat" tegas Angkasa.

"Serahin perempuan Lo" tolak salah satu dari mereka, yang sepertinya ketua hari gerombolan siswa penghadang.

"Lawan gua dulu" kesal Hendy.

Tuh kan Lea sudah menduga ini.

Satu persatu dari Hendry dkk turun dari motor.

"Serang mereka" perintah ketua gerombolan siswa.

Bugh..

Bugh..

Kasalea (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang