31

97 15 0
                                    


"Wakil Garuda" guamnya yang lain, meski tidak terlalu kencang namun ucapannya masih bisa terdengar oleh Angkasa.

"Dan yang Lo tarik tadi, pacar gua" Angkasa menatap layang.

"Ma..maafin kita, kita gak ada masalah sa..sama Garuda, kita a..ada masalah sama Elang" gugupnya bagaimana tidak terakhir ada anggota yang habis di hajar oleh Garuda hanya karena menggoda perempuan Garuda dengan kata.

"Hai cantik"

Sejak kejadian itu banyak geng geng lain yang takut dengan Garuda.

"Tergantung pacar gua" Angkasa melirik ke arah Lea.

"Udah lah, maafin aja kasian, lagian Lea cape" ucapnya.

"Lo denger sendiri? Baik banget kan pacar gua, jadi jangan pernah usik dia ada maupun gak ada gua, karena dia lebih bahaya dari gua, paham?" Tegas Angkasa.

Dengan segera mereka mengangguk cepat dan buru buru meninggalkan tempat tersebut.

"Mereka ngomongin apaan sih? Kok sampe pada kabur gitu?" Tanya Tito.

"Mana gua tau, orang gak kedengeran" jawab Bayu.

"Ya Lo kan temennya" timpal Dion.

"Nggak semuanya gua tau tentang dia" ucap Bayu dengan lirih di akhir ya, ia tidak tau semua tentang angkasa buktinya ia sendri tidak tau jika Angkasa sakit kemarin.

"Dah yuk pulang" Lea ketika mereka sampai di hadapan Hendry dkk.

◉⁠‿⁠◉

Lea dan yang lainnya sudah sampai di rumah, bahkan mereka semua mampir terlebih dahulu untuk sekedar minum dan membersihkan luka yang mereka dapat.

Mereka semua duduk di ruang tamu, sementara Lea baru saja selesai membawa minuman untuk mereka, Lea meletakan semua gelas di meja lalu mengambil kota p3k di laci meja.

Ru ru ru ru ru ru

Lea bersenandung kecil, meski begitu tetap saja terdengar oleh yang lain.

"Sini Lea obatin" Lea duduk di samping Hendry, ia sengaja mengobatinya terlebih dahulu, baru setelah itu ia mengobati Angkasa, toh angkasa sendiri tidak marah karena Hendry itu kakak Lea.

"Suka nyanyi ya?" Tanya Tito.

"Nggak juga" ucap Lea.

"Tau gak, katanya lagu itu bisa menggambarkan atau mengungkapkan perasaan, ekspresi dan isi hati kita loh, contoh kalo kita lagi jatuh cinta, kita pasti nyanyiin tentang cinta, begitupun kalo kita putus, pasti kita dengerin lagu galau" ucap Dion.

"Gitu ya" gumam Lea.

"Emm katanya sih, kak Dion baru liat beritanya di ini Google" Dion menunjukkan ponselnya ke arah Lea.

Lea sesekali mengangguk.

"Lagu favorit Lea apa?" Tanya Rey tiba tiba.

"Nggak tau, suara Lea jelek"

Bayu dan Angkasa saling bertatap muka, mereka tau Lea berbohong toh mereka sendiri sudah mendengar Lea menyanyi dengan nada tinggi secara langsung.

Dan menurut mereka suara Lea cukup bagus, tidak sejelek yang di katakan Hendry sampai sampai menyuruh Lea untuk tidak bernyanyi lagi.

Kasalea (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora