23

101 14 0
                                    


  Terhitung sudah dua bulan berlalu setelah kegiatan donor darah di sekolah, acaranya berjalan cukup lancar banyak yang ikut mendonorkan darahnya saat itu.

Hari ini hari Sabtu Lea tidak pergi jalan jalan dengan Angkasa, sementara Abin pergi karena ada tugas kelompok, ia sudah masak, juga melakukan beberapa pekerjaan rumah lainnya, kedua orang tua Abin memang sudah pulang dari Jakarta, namun saat ini mereka sudah berada di Surabaya dengan alasan yang sama.

Kring..... Kring.....

Saat sedang asik rebahan Lea di kejutkan dengan ponselnya yang berdering, dengan malas ia mengambil ponselnya karena ia sedang membaca novel sambil rebahan, ya memang kelakuan yang tidak baik untuk di tiru.

"Bunda, ada apa ya" gumamnya saat tertera nama yang tak asing baginya, bunda Angkasa menelponnya, tanpa basa basi lagi Lea langsung mengangkat panggilan masuk itu.

Bunda..

"Iya bunda ada apa?"

"Lea, bisa tolong bunda, ini dompet ayah ketinggalan di rumah dan ayah lagi ada kegiatan, ceroboh memang bisa bisanya barang penting tertinggal"

"Bisa bunda, kemana?"

"Nggak jauh jauh Lea, cuma ke Lembang di alun alun itu, nanti ke sana sama angkasa aja, ini bunda uda nyuruh Angkasa siap siap eh baru mandi dia"

"Haha iya Bun Lea tunggu, sekalian Lea juga mau siap siap dulu"

"Yaudah kalo gitu, bunda tutup ya"

"Iya bunda"

Klik...

Setelah sambungan telponnya di matikan Lea dengan segera bergegas untuk berganti pakaian, mana mungkin ia hanya memakai kaos kebesaran untuk perjalanan yang tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat itu.

Tak lama kemudian Lea selesai berganti pakaian, ia sedikit menoles wajahnya dengan makeup yang tidak terlalu tebal namun tidak terlalu tipis juga.

Bagaimanapun juga ia ingin terlihat cantik di depan Angkasa.

Lea mengambil sepatu dan tas selempangnya di dalam tas kecil itu hanya berisi ponsel, uang dan benda benda penting lainnya.

"Oke beres semua" gumamnya saat melihat pantulan dirinya di cermin.

Ting...!

Ponselnya kembali berbunyi, namun berbeda kali ini Lea tau siapa yang memberinya pesan, siapa lagi jika bukan Angkasa, yang memang akan menjemputnya.

Dengan segera Lea berlari keluar, ia tak mau membuat Angkasa menunggu lama.

"Hai" sapa Angkasa ketika Lea sudah berada di hadapannya.

"Hai juga, kasa kangen" kata kata legend.

Penampilan Angkasa sama seperti biasanya, selalu tampan di tambah dengan bandana yang menutupi sebagian wajahnya, namun yang berbeda kali ini adalah motor yang dikenakannya.

Motor yang tidak di kenali oleh Lea, karena motor Angkasa itu motor besar, sementara yang Angkasa gunakan saat ini motor yang menurut Lea seperti motor yang di gunakan orang orang untuk pergi ke gunung.

Kasalea (End)Where stories live. Discover now