18

107 11 0
                                    


Kring...kring...

Bel istirahat.

"Le ikut ke kantin sama kita nggak?" Tanya Ayu.

"Nggak sok kalian aja, gua ada bawa bekel"  Lea memamerkan kotak bekelnya.

"Widih keren, yaudah kalo gitu gua sama Maya ke kantin duluan ya"  Ayu di anggukki Maya.

Maya dan Ayu baru saja pergi meninggalkan kelas bersamaan dengan datangnya Bayu dan Angkasa, bayu membawa satu bungkus keripik kentang sementara angkasa membawa 3 botol air mineral.

"Yuk neng" ajak Bayu.

"Ayoo" Lea dengan segera menggandeng tangan Bayu dan Angkasa mereka berjalan bersamaan menuju rooftop.

"Ayo cepetan Lea udah lapar" ucap Lea.

Sesampainya di rooptof mereka langsung duduk lesehan dengan mengelilingi makanan yang mereka simpan di tengah tengah.

Setelah berdoa mereka pun langsung memakan makanan mereka, dengan di selipkan canda tawa seperti biasanya.

"Masa kata bang Abin air panas yang ada di Tangkuban perahu buat rebus telor" Lea memulai percakapan.

"Emangnya?" Tanya Angkasa.

"Kan yang untuk kita rendem, atau renang air belerang itu" ucap Lea.

"Beda le, yang Lea maksud di gunung itu ya emang untuk rebus telor" Bayu berusaha menjelaskan.

"Ih kalian mah sama aja, boongin Lea"  Lea kesal.

Ia masih mengira jika tempat wisata yang berada di gunung Tangkuban perahu untuk berendam diri.

"Le beda tempat, kalo yang Lea maksud buat rendem diri itu mah Ciater, di daerah Cikole Lembang, bukan di gunungnya, yang di gunungnya mah emang cuma buat rebus telor sama rendem kaki, gak sama badan, kaki dong" jelas Bayu.

"Masa sih" gumam Lea.

"Gak percaya Lea" Lea kekeh pada pendiriannya.

"Sa bawa aja ke sana, biar tau ni anak di kasih tau tetep aja gak ngerti ngerti" pasrah Bayu dengan wajah kesal.

Angkasa tersenyum dan menganggukki ucapan Bayu, kemudian melanjutkan makanannya.

"Dih mukanya biasa aja dong, kek monyet yang kemaren ada di air terjun" ledek Lea.

"Enak ya Lo ngomong" Bayu langsung merangkul Lea.

"Makan nih ketek, makan"

"Akhhh kak kasa tolongin, iewww ketek kak bay bau, jijik, huekk huekk" Lea dengan berusaha melepaskan dirinya dari rangkulan Bayu belum lagi dengan menirukan suara seseorang yang hendak mengeluarkan isi perutnya.

"Enak aja"

Angkasa melihat kedua kotak bekal yang sudah habis segera merapihkan nya, lalu meminum air mineral.

"Minum dulu, lepasin bay" perintah Angkasa dengan memberikan air kepada Lea dan memisahkan Bayu dari Lea.

Dengan segera Lea mengambil air minum yang Angkasa berikan dan langsung meminumnya hingga tersisa sedikit.

Uhuk...uhuk...

Lea terbatuk, dengan segera Bayu mengambil botol air yang Lea pegang sementara Angkasa mengusap usap punggung Lea.

"Ciee Panik hahah" tawa Lea pecah seketika.

Sementara di sudut kantin sudah ada Hendry dkk yang sedang memakan makanan yang mereka pesan tak lupa di sana juga ada Amel yang sedang bergelayut manja di tangan Hendry, jika Lea melihat itu sudah pasti Lea akan bilang "kaya monyet yang kemarin di air terjun" oke lupakan.

Terlihat Hendry yang cukup risih dengan perlakuan Amel, bukan hanya Hendry namun teman temannya pun sama mereka risih melihat kelakuan Amel.

"Mel lepas dulu dong" pinta Hendry.

"Ih kak Hendry kok gitu, aku kan masih kangen sama kakak" kesal Amel seimut mungkin.

Bukannya lucu, Hendry dkk malah geli melihatnya tidak ada tampang lucunya sama sekali.

"Gua risih tau" kesal Hendry dengan melepas secara kasar tangan Amel.

Amel memajukan beberapa centi bibirnya.

"Mel maaf nih, kalo kata kata gua sedikit nyakitin, tapi Lo gak pantes begitu, lucu kagak, gemes kagak kek bebek iya" Tito si mulut pedas.

Mendengar ucapan Tito, Amel langsung menatap matanya tajam, seolah memperingati Tito agar menutup mulutnya dan berhenti untuk meledek Amel.

Kyaa....

Teriak seseorang dari arah pintu masuk kantin, ya orang itu adalah Lea yang berlari di kejar oleh Bayu, sementara Angkasa berada di belakang mereka dengan membawa kotak bekal.

Tadi tanpa sengaja Lea menginjak kaki Bayu, saat mereka hendak ke kantin tadi, Bayu yang kesakitan langsung mengejar Lea untuk menggelitik atau merangkul paksa Lea.

Lea tak mau maka dari itu Lea lari untuk menghindari Bayu.

"Kasa tolongin"  Lea  memeluk Angkasa dari belakang.

"Udah atuh bay" relai Angkasa dengan menjauhkan Lea dari Bayu.

Bayu menatap Lea dengan wajah devilnya, melihat ada celah Lea langsung berlari menuju tempat Maya dan ayu yang sedang minum.

"Minta ih" Lea langsung merampas minuman milik Maya.

Hosh hosh

Nafas Lea tidak teratur, ia langsung menghabiskan minuman milik Maya.

"Maaf may, abis minta gantiin sama kak Bayu aja" ucap Lea dengan memberikan gelas kosongnya kepada Maya.

Maya sendiri menatap nanar kepada gelasnya yang sudah kosong itu.

"Kak bay, gantiin" pinta Maya.

"Sana pesen sendiri"  Bayu  memberikan uang dua puluh ribu kepada Maya.

Maya menerimanya lalu pergi untuk memesan minuman lagi, meninggalkan ay sendirian, tidak tidak di sana juga ada Lea, Bayu dan Angkasa.

"Btw kalung Lo bagus" puji ayu, saat melihat kalung Lea, kalung dengan liontin yang sama seperti Bayu dan Angkasa, ya liontin tadi pagi Lea sudah memindahkannya ke kalung.

"Oh iya lah, kita coupple" Lea sombong dengan menunjukan kalung yang dibpakai Angkasa dan Bayu.

"Wih sombong nih gua juga punya" Maya yang baru datang lalu memamerkan jam tangannya.

"Tunggu kek kenal" gumam Bayu.

"Kak Gara, Lo pacarnya kak Gara kan?" Tanya Lea saat ia mengenali jam yang di kenakan oleh Maya.

"Lo kenal Gara?" Tanya balik Maya.

Lea mengangguk.

"Berarti tau dong kalo Gara itu anggota Garuda?" Tanya Maya dengan sedikit sombong.

"Tau dong" ucap Lea tak kalah sombong.

"Btw Lo pernah liat ketua sama wakil ketuanya?" Tanya Maya.

"Iya katanya mereka ganteng, kenalin dong ke gua, gua jomblo nih" ucap ayu dengan nada genit.

"Kok kemaren Lo gak ikut ke air terjun sih?" Tanya Lea mengalihkan pembicaraan.

"Gua takut katanya pacar anak Garuda galak galak hehe" perkataan Maya di anggukki Ayu.

"Nggak juga, orang mereka ramah ramah, apalagi pacar panglimanya udah cantik, baik, ramah, rendah hati, rajin menabung lagi"

"Lo tau dari mana?" Tanya Maya.

"Gagal deh gua jadi pacar wakil ketua Garuda" ucap Ayu dengan memajukan beberapa centi bibirnya.

Angkasa dan Bayu diam diam menahan senyum mereka, ayu dan maya tak menyadari jika sedari tadi yang mereka bicarakan ada di hadapan mereka.

"Tau lah, Gua pacar dari panglimanya" ucap Lea sombong.

"APA" teriak Ayu dan Maya bersamaan, membuat seluruh perhatian kantin terpusat pada mereka.












Hay Hay Hay.....

Kasalea (End)Where stories live. Discover now