3. Tindakan Nekat

1.8K 110 21
                                    

TIGA
Tindakan Nekat
⠀⠀

⠀⠀IMSS. Ini Masih Salah Sehun.

⠀⠀Kalau saja dia tidak mengatakan keras-keras bahwa Chanyeol akan ke Singapura untuk event Prada. Dan… kalau saja dia tidak berkoar bahwa Chanyeol dan Baekhyun baru saja putus. Mungkin aku  tidak akan senekat ini menyusul ke SG.

⠀⠀Aku mengangkat kepala, tepat saat shuttle bandara melewati JEWEL Changi. Rasanya seperti berada di Rainforest District dalam Zootopia. Dalam hati, aku menyanyikan soundtrack film itu sebagai bentuk menyemangati diri sendiri.

⠀⠀I won't give up, no I won't give in 'till I reach the end, and then I'll start again… no, I won't leave, I wanna try everything, I wanna try even tho I could fail…

⠀⠀Mudah saja menemukan Chanyeol. Tinggal ikuti cewek-cewek dengan lightstick EXO di tangan, dan aku sudah sampai di lokasi event Prada yang dimaksud. Itu adalah reopening dari store Prada di Marina Bay Sands setelah mereka merenovasinya kemarin.

⠀⠀Kupegang undangan erat-erat—yang kudapatkan dengan modal nekat, yaitu minta langsung saat aku membeli sepasang boots di Prada Pacific Place tempo hari. Itu pun baru beberapa hari setelahnya mereka mengonfirmasi ada invitation yang tersisa.

⠀⠀Bukan undangan VVIP juga, jelas saja. Tapi, apapun itu, aku harus menggunakannya semaksimal mungkin.

⠀⠀Jujur, aku tidak tahu bagaimana membicarakan ini dengan Chanyeol nanti. Maybe I'll just go by geronimo mode and blurt out anything in my mind at the moment. However it is, I know I'll look pathetic anyway.

⠀⠀Itu dia storenya. Tampak ramai bahkan dari kejauhan sekalipun. Banyak sekali media, mewawancarai artis atau sosialita yang datang. Ada beberapa crazy rich Indonesian juga yang melambai pada kamera dari red carpet. Aku meringis, memperbaiki jaket oversize dan bustier dress hitam yang kupakai. Ya, boots dan tasku memang Prada, tapi itu juga hasil menabung dari butik dan bridal. Jaket dan dress ini? Aku dan penjahitku yang membuatnya, bermodal bahan 20 ribuan.

⠀⠀Tiba-tiba gugup, aku mengecek makeup di ponsel. Masih intact, good. Kemudian, aku menghampiri staf di depan pintu, menunjukkan invitation. Ia mengecek, sebelum mempersilahkanku masuk dengan senyuman dan menawarkan assistance.

⠀⠀Standar hospitality dari butik high-end. Walaupun kamu muncul dengan undangan reguler, kamu tetap VIP dibandingkan orang-orang yang hanya bisa melihat dari luar.

⠀⠀Begitu memasuki store, mataku langsung tertarik ke satu arah. Seolah Park Chanyeol punya semacam magnet yang menarik tatapanku kepadanya.

⠀⠀Dan, memang disitulah dia, diikuti oleh kamera-kamera, menyesap champagne dari flute, tertawa bersama… entah siapa, mungkin store manager? Yang jelas orang penting. Tamu-tamu lain merubung di sekitar Chanyeol, seperti laron berkumpul pada bohlam.

⠀⠀Aku pura-pura melihat-lihat sebuah tas, tapi mataku tetap melirik ke arah Chanyeol.

⠀⠀Lihatlah orang itu. Dia seperti dewa, bersinar dengan terang di antara kerumunan pemujanya. Jangan-jangan dia jelmaan Apollo, atau Zeus. Kalau aku punya anak dari Chanyeol, mungkin anakku akan menjadi seorang demigod seperti Percy Jackson.

⠀⠀Sekarang, aku harus membuat strategi dan melancarkannya dengan timing yang tepat. Bagaimana caranya Park Chanyeol menyadari keberadaanku tanpa aku perlu berteriak atau jungkir balik di tengah ruangan?

Best Knock Up PlanWhere stories live. Discover now