9. Maaf, Anda Kurang Beruntung

1.3K 76 16
                                    

SEMBILAN
Maaf, Anda Kurang Beruntung. Silahkan Mencoba Beberapa Saat Lagi

⠀⠀Percobaan kedua.

⠀⠀Aku memarkir mobil di depan pintu garasi rumah SaSe, karena spot yang biasa sudah ditempati oleh sebuah Outlander hitam mengilat. Hm, pasti si Mbak abis dari pasar.

⠀⠀Deni—satpam SaSe, sibuk menurunkan kantong-kantong belanjaan berisi sayur dan… keningku berkerut. Kelapa muda?

⠀⠀Cepat-cepat aku turun dari si Macan.

⠀⠀"Itu kelapa buat apaan, Den? Banyak banget."

⠀⠀Deni mengangkat kepala. "Oh, titipannya Mas Sehun, kak. Mungkin buat Mbak Sashi, kan air kelapa bagus buat orang hamil."

⠀⠀"Oalaah. Gak sekalian dia beli ama pohon-pohonnya."

⠀⠀Deni hanya nyengir. Aku menaiki tangga menuju pintu depan, mendorong double door berukir mewah untuk masuk ke foyer, melepas jaket sambil celingukan. Nih orang-orang pada kemana? "Assalamualaikum?"

⠀⠀"Ar!" Terdengar suara Sehun. Sepertinya dari dapur. Aku menghampiri, menemukan laki-laki itu sedang sibuk mengaduk sesuatu di gelas. "Cobain ini deh."

⠀⠀Karena aku adalah teman yang mureh, tentu aku tidak akan melewatkan makanan atau minuman gratis. Kuterima gelas tanpa curiga. "Coba, apa sih ini—HMPH! OH SEHUN! LU MAU NGERACUNIN GUE?!?!"

⠀⠀Aku menyemburkan air terasam di dunia itu ke wastafel. Asli, rasanya aneh. Aku bahkan tidak bisa menjelaskan aftertaste-nya dengan kata-kata. "Apaan sih tuh?!"

⠀⠀"Ini coconut, Ar. Co-co-nut!"

⠀⠀"Mana ada kelapa asem banget kek ketek Chanyeol?!"

⠀⠀"Kau pernah mengendus ketiak hyung?" goda Sehun, menyeringai lebar, "dia kan jarang bercukur."

⠀⠀"EWH!!!" Aku bergidik. "Tapi serius, lu kesambet apaan sih, bikin kelapa asem begitu? Mau ngeracik racun tikus alami?"

⠀⠀"Bukan, Sashi lagi ngidam."

⠀⠀"Ngidam?"

⠀⠀"Ngidam aer kelapa campur strawberry."

⠀⠀"YASSALAM—"

⠀⠀"Enak kan tapi?"

⠀⠀"Lu gila!" semburku kesal, "yang ada anak lu diare dalem perut!"

⠀⠀"Aduh, lalu bagaimana? Apa strawberry-nya harus dikurangi?"

⠀⠀"Kenapa gak sirup stroberi dicemplungin daging kelapa aja?"

⠀⠀"Dia maunya air kelapa." Sehun garuk-garuk kepala. "Yasudah, biar nanti kupikirkan lagi. Ngomong-ngomong, Chanyeol-hyung sudah menunggumu di kamar tamu."

⠀⠀"Kamar tamu yang mana? Kamar tamu lu kan ada empat!"

⠀⠀"Lantai tiga, lantai tiga."

⠀⠀Aku menepuk bahu Sehun, menyemangati seadanya sebelum berjalan ke lift, dengan kucing-kucing Blackpink mengikutiku.

⠀⠀Ketika aku membuka pintu kamar tamu, Chanyeol sudah berbaring di kasur, satu tangan memegang ponsel. Ia mengangguk sekilas padaku, sebelum kembali fokus pada apapun itu yang sedang dia tonton.

⠀⠀Aku membuka baju tanpa banyak basa-basi, lalu naik ke ranjang. Setelah beberapa kali melakukan ini di Seoul waktu itu, sepertinya kami sudah mulai menemukan ritme, walaupun tetap hambar.

Best Knock Up PlanDonde viven las historias. Descúbrelo ahora