14. Berpikir Ulang

1K 81 6
                                    

EMPAT BELAS
Berpikir Ulang
⠀⠀

⠀⠀"Ar-ah."

⠀⠀Aku mengangkat kepala, tersenyum tipis pada Chanyeol yang mengambil tempat duduk di sebelahku. Kami hanya berdua di kamar rawat Sashi yang kosong—semua orang tentu saja turun ke bawah, ikut ke delivery room. Aku m baru selesai mengurus fotografer (dan videografer, tentu saja) yang untungnya datang tepat waktu. Tapi sepertinya wajahku sangat pucat sampai-sampai Ayah Sashi menyuruhku menunggu di kamar alih-alih di ruang tunggu delivery room.

⠀⠀"Hai," ujarku dengan suara lemah.

⠀⠀"Kau kelihatan pucat. Mau makan sedikit?"

⠀⠀"Makan?"

⠀⠀Saat itulah, aku baru sadar Chanyeol meletakkan sesuatu di atas meja. Plastik KFC. Astaga, aku pasti benar-benar tidak konsen. Bisa-bisanya aku tidak mengendus bau surga yang menguar dari plastik itu.

⠀⠀"Darimana kau mendapatkan KFC?"

⠀⠀"Gofood."

⠀⠀"Memangnya kau mengerti cara memesan gofood?"

⠀⠀"Bukan aku, sih. Adiknya Sashi. Aku hanya minta tolong. Hehe."

⠀⠀"Pantesan," aku tertawa kecil, "boleh kumakan sekarang?"

⠀⠀"Buat apa lagi aku beli ini kalau bukan untuk dimakan? Dibuang?"

⠀⠀Aku memeletkan lidah, meraih plastik KFC dan mendekapnya erat-erat, berdesis seperti Gollum, "my… preciousssss…!"

⠀⠀Chanyeol terkekeh lagi, "geurae, geurae. Ambil semuanya sampai kau kenyang."

⠀⠀Tidak perlu disuruh dua kali. Dalam beberapa menit, aku sudah sibuk menggasak ayam-ayam di dalam kotak. Entah kenapa, tiba-tiba aku merasa kelaparan. Padahal, tadi aku begah sendiri karena terlalu serius memperhatikan Sashi.

⠀⠀Ngomong-ngomong Sashi…

⠀⠀"Kira-kira Anna sudah lahir belum ya?" tanyaku pelan, "apakah sebaiknya setelah ini kita turun dan ikut menunggu?"

⠀⠀"Tidak usah, toh kita juga tidak bisa masuk ke dalam. Biarkan saja dulu mereka dengan keluarga. Kita bisa nanti-nanti."

⠀⠀"Benar juga." Aku menggigit ayam lagi, dan melirik Chanyeol. "Matamu masih agak merah."

⠀⠀"Aku menahan tangis dari tadi," gumam laki-laki itu.

⠀⠀"Jeongmal?"

⠀⠀"Jeongmal. Kau tahu, aku hanya… tidak tega. Melihat dengan mata kepalaku sendiri betapa sakitnya Sashi. Dia sampai berteriak-teriak dan menangis."

⠀⠀"Aku tahu." Anggukku. "Aku bahkan sudah menemani Sashi  sejak jam tiga pagi. Dia sudah merasa sakit, tapi masih bisa tenang. Bahkan dia masih sanggup datang ke butik. Tapi setelah sarapan, tiba-tiba saja dia bilang tidak kuat dan minta dibawa ke rumah sakit."

⠀⠀"Sehun bilang mobilmu sampai mogok?"

⠀⠀"Tentu saja. Dan mogoknya persis di samping kuburan, tengah-tengah jalan yang menurun. Kami menjerit-jerit karena ban mobil berguling sendiri." Aku bergidik, mengingat kejadian itu. "Dan hari ini tepat demonstrasi para pekerja kendaraan umum. Kami tidak dapat Gocar atau taksi sama sekali. Untung mobilku masih bisa di-jump start."

⠀⠀"Auh…" Chanyeol meringis.

⠀⠀"Sepanjang perjalanan itu, Sashi tidak berhenti mengeluh kesakitan. Dia sempat menangis juga tadi sore, tapi ketika Sehun datang… sepertinya itu paling parah."

Best Knock Up PlanWhere stories live. Discover now