📜 00.01

159 18 0
                                    

Sehun mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru parkiran kampus. Diperlihatkannya tatapan gusar yang sedaritadi terus melirik-lirik ke arah jam dipergelangan tangan.

Sudah pukul setengah lima sore. Seharusnya kelas gadisnya itu sudah selesai sejak setengah jam yang lalu. Namun sampai saat ini, batang hidung Irene belum juga muncul dipermukaan.

Kemana gadis itu?

Dirinya terus mencoba menghubungi Irene, namun yang menjawab bukan gadisnya melainkan operator yang menandakan bahwa nomor gadis itu sedang tidak aktif.

Gawat! Tingkat kecemasannya sudah berada di atas.

"Halo," Sehun menghela napas lega setelah mendengar suara lembut Irene yang menggema diseberang telepon.

"Hey, kamu dimana? Aku udah sampe parkiran," Walaupun masih setengah khawatir namun lelaki itu mampu mengontrol irama bicaranya menjadi halus agar tidak terlalu kentara.

"Maaf, lupa ngabarin. Duluan aja! aku masih ada urusan."

Sehun mengerutkan kening bingung. Urusan apa? Jika pergi dengan sahabat-sahabat gadis itu, tidak mungkin. Karena Seulgi setelah pulang kampus langsung menghadiri acara keluarga JB. Kekasihnya. Sedangkan Wendy dan yang lain, Irene sudah lama tidak berhubungan setelah memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya lagi diluar kota.

"Halo, kamu denger ga?" Suara Irene kembali terdengar seperkian detik setelahnya. Sehun terpelonjak dan langsung mengangguk dengan irama cepat yang spontan.

Sadar bahwa anggukan nya tidak akan pernah terlihat oleh Irene, dirinya menanggapi dengan, "iya aku denger."

"Yaudah langsung pulang, ga usah nongki nongki!" Ucapan galak yang terkesan memerintah itu membuat Sehun terkekeh dan menggelengkan kepalanya pelan.

Menggemaskan sekali gadisnya ini.

"Kiss dulu baru aku turutin," setelah pintaan Sehun itu, terdengar dengusan kesal dari seberang telepon. Hal itu cukup membuat Sehun yang sedang memonyongkan bibirnya kedepan, kembali terkekeh.

"Muachh, dah sana ih bye!" Tut. Panggilan diakhiri sepihak oleh Irene. Mungkin gadis itu jengah dengan kejahilan pria ini yang tidak ada habisnya.

Entahlah, setiap Irene menasehati atau memperingatkan untuk tidak melakukan hal-hal ini itu yang membuang waktu atau berbahaya, pasti selalu ada saja imbalannya. Seperti sekarang, Jika ditelepon akan ada kiss virtual maka lain hal jika sedang bertemu langsung.

Sehun memang yang paling menyebalkan.

                                  *****
"Ini Yuri ngerjain gue ya?!" Kesal Irene. Walaupun setelahnya gadis itu mengumpat, dia tidak akan berani dengan gamblang mengucap dengan keras umpatannya.

Koridor kampus masih ramai dengan Mahasiswa seperti dirinya yang masih saja lalu-lalang walaupun saat ini sudah mendekati waktu malam.

Ada yang berjalan santai, ada yang berjalan beriringan disertai ketawa renyah saat orang disampingnya itu membuat guyonan, ada yang setengah berlari, dan ada juga yang berjalan dengan tumpukan buku tebal dan banyak diiringi dengan langkah tegap dosen memimpin didepan.

Beragam sekali. Gadis itu kebagian berjalan santai sambil membawa 1 buah map cokelat dengan arah tujuan yang masih simpang siur.

"Gue chat anaknya aja kali ya?" Gumam Irene. Didudukkanya tubuh rampingnya pada tempat duduk yang tersedia didepannya. Menaruh map itu diatas pahanya dan mulai mengeluarkan ponsel dari kantung hoodienya.

Menjadikan map yang lumayan tebal itu sebagai tumpuan, lalu jarinya mulai mengetikkan sesuatu diatas ponsel,

WOY!! LO NGERJAIN GUE YA?!
KOK DARITADI GUE GA NEMU-NEMU RUANGANNYA DOSEN XIU

SOMEONE 2 | HUNRENE Where stories live. Discover now