📜 00.04

72 12 0
                                    

"Lo suka ya sama Sehun?"

Yuri yang sedang menghirup pelan aroma cokelat panas miliknya yang tadi ia pesan seketika tersedak. Cokelat panas yang awalnya menggairahkan untuknya kini telah berganti menjadi bencana, dimana perkataan Irene barusan benar-benar membuat dirinya cukup tak habis pikir.

Heol, mana ada!

"Lo sinting ya?" Kesal Yuri. Gadis itu mendecak pelan sembari mengelap pakaiannya yang sedikit terkena cokelat panas tadi. Irene menyusahkan!

"Ga gue waras."

"Kalo waras kenapa Lo nanya gitu ke gue?!"

"Emangnya salah ya?"

Lagi-lagi Yuri menggelengkan kepala tidak habis pikir. Sebenarnya dia meragukan bahwasannya Irene benar-benar sepintar seperti yang biasa di sebut orang-orang.

Lihat saja kelakuannya ini.

"Mana ada gue suka sama sepupu sendiri sih Rene, ngaco Lo!" Dikala pakaiannya sudah tidak sebasah dan sekotor tadi, Yuri kembali mengambil cokelat panas itu dan meneguknya pelan.

Walau masih kesal dengan Irene yang sudah mengacaukan dan membuat cokelat panasnya tersisa sedikit, namun dirinya berfikir akan sayang jika dia membuangnya dan menggantinya dengan yang baru.

Lebih baik memanfaatkan yang ada, bukan? Bukan.

Irene masih memicing menatap curiga ke arah Yuri seperti tidak percaya akan apa yang dibilang sahabatnya itu. Namun 5 detik kemudian, gadis itu tersenyum dan ber-oh ria.

"Oh, bilang kek!"

Sudah fiks bahwa Irene benar adanya terverifikasi sinting.

"Bodo deh Rene, cape gue sama Lo." Yuri mengangkat tangan pasrah menanggapi Irene. Sudah dari awal dirinya berteman dengan Irene, Yuri membagikan cerita pribadinya. Mulai dari lingkup pertemanan, kekasih, bahkan seluk beluk keluarganya pun dia ceritakan ke Irene. Sampai dimana ia menceritakan bahwa ia bersepupu dekat dengan Sehun, dan sering kali hang out bareng. Bisa-bisanya Irene itu pikun?!

"Calm down," tanggap Irene santai. Bahkan gadis itu dengan tenangnya menyeruput cokelat panas milik si empu yang sekarang tengah memasang mode senggol bacok.

"Calm down PALA LO!!!"

                                 *****

Sudah pukul setengah tujuh malam. Irene baru saja menyelesaikan kelas terakhir nya di hari ini. Untung saja besok adalah jatah dirinya libur, jadi dirinya bisa memanfaatkan hari ini untuk bersenang-senang dan besok untuk sepenuhnya beristirahat.

Ya walaupun tidak sepenuhnya beristirahat karena Yeri masih tinggal dirumahnya. Kalian pasti tahu lah.

Dirinya mengecek ponselnya sebentar. Pada saat kelas berlangsung dirinya mengaktifkan mode silent jadi ia ingin memastikan apakah ada hal penting selama dirinya tidak menggunakan ponsel.

Sekalian mengecek apakah ada kabar dari Sehun. Yeah, that's BUCIN!!!

Sehun [ new message]
Blm selesai kelasnya?  17.45
Mau aku jemput?  18.00

Kan benar dugaannya. Irene tersenyum lebar membaca teks sederhana yang dikirimkan Sehun untuknya.

3 tahun menjalin hubungan, tidak memungkiri untuknya bahwa seringkali dirinya masih merasakan debaran jantung yang sama seperti saat pertama kali memulai hubungan dengan Sehun. Rasa itu tidak hilang, bahkan sampai detik ini.

Semburat merah diwajahnya tatkala Sehun menggombalkan kata manis, atau mengkhawatirkan dirinya ketika lelaki itu tidak mendapat kabar pasti darinya membuat Irene semakin jatuh dan jatuh lebih dalam pada Sehun.

SOMEONE 2 | HUNRENE Where stories live. Discover now