-3-

1.4K 208 22
                                    

"Jane Kim. Berusia 21 tahun. Kuliah di kampus milik Nona. Dia anak tunggal Kim Hana sama Kim Jeongha. Kim Hana hanya pemilik toko roti. Kim Jeongha tidak bekerja karena dia lumpuh gara gara kecelakaan. Jane bekerja di supermarket setelah selesai kuliah. Di kampus juga Jane sering di bully. Bisa dibilang kalau Jane sosok yang polos tapi dia cukup pintar makanya dia bisa mendapatkan biasiswa"

Rose mendengar dengan serius tentang informasi yang diberikan oleh orang suruhannya itu. Tangannya sedikit terkepal emosi setelah mendengar kalau Jane menjadi korban bully.

"Terima kasih atas informasinya" ujar Rose

"Apa Nona ingin saya memantau Jane?"

Ros mengangguk "Pantau dia dari jauh dan kabarin saya kalau ada apa apa yang terjadi" dia mengeluarkan satu amplop dari tasnya dan meletakkannya diatas meja "Ini bayaran kamu"

"Terima kasih Nona" cowok itu mengambil amplop dan membungkuk sopan "Saya permisi duluan"

Setelah kepergian cowok itu, Rose menghela nafasnya dengan kasar. Dia menyambar tasnya dan bergegas keluar dari ruangan kerjanya itu.





:
:

Brughhh

Jane meringis ketika mendapat pukulan disudut bibirnya itu. Seperti biasa, dia kembali menjadi korban perundungan.

"Kenapa nilai elo bisa lebih tinggi dari gue hah?!!" Teriak Qai dengan emosi.

"A-aku tidak tahu" sahut Jane takut takut.

Qai mencengkram kerah baju Jane "Gara gara elo, gue dimarahin sama bokap gue!! Bokap gue marahin gue karena nilai gue lebih rendah dari siswa miskin seperti elo!!"

"Mianhe Qai-ssi" ujar Jane.

Qai beralih menatap kedua temannya. Seakan mengerti sama tatapan itu, kedua teman Qai langsung memegang kedua tangan Jane "K-kalian mau ngapain?" Tanya Jane ketakutan.

"Memberi sedikit kado buat elo" sahut Dyo santai.

"Kado yang tidak akan pernah elo lupakan" lanjut Jay

Krettt

"ARGHH!!" Jane berteriak kesakitan ketika Dyo melintir tangan kanannya itu. Dapat dipastikan kalau tangan itu pasti akan terkilir.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN?!!" Teriakan seseorang membuatkan ketiga cowok itu langsung melepaskan Jane dan berlari pergi dari sana.

"Kamu tidak apa apa?" Sosok yang berteriak itu menghampiri Jane dengan khawatirnya.

"Tangan aku sakit" jujur Jane

"Ayo kita ke uks" sosok itu membantu Jane ke uks.








Jane meringis pelan ketika melihat tangannya yang diperban itu. Tangannya benar benar terlikir dan itu menandakan dia bakalan kerepotan untuk bekerja.

"Terima kasih karena sudah membantu aku" ujar Jane "Ngomong ngomong, siapa nama kamu?"

"Nama aku Jisoo tapi kamu bisa memanggil aku Hyung" ujar cowok yang sudah membantu Jane itu.

"Aku tidak pernah melihat Hyung dikampus ini. Apa Hyung siswa baru?" Tanya Jane penasaran.

Jisoo tersenyum tipis "Tidak. Aku punya urusan dikampus ini"

Jane mengangguk paham "Jam kuliah aku sudah selesai. Aku harus pergi duluan ya. Jam kerja aku sudah tiba"

"Gimana kamu ingin bekerja dengan kondisi tangan kamu itu?" Tanya Jisoo.

Jane tersenyum miris "Apa pun kondisi aku, aku harus tetap bekerja untuk biaya hidup aku sama keluarga aku" sahutnya "Hyung, aku duluan ya" pamitnya berganjak pergi dari sana.

Jisoo menatap kepergian Jane dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang "Nona, Jane sudah berangkat bekerja" lapornya.








:
:

Dengan memakai kaca mata hitamnya, Rose memasuki supermarket yang menjadi tempat Jane bekerja.

"Selamat datang" ujar Jane

Rose memasang wajah datarnya dan berjalan menghampiri Jane. Matanya terus tertuju pada tangan Jane yang diperban itu "Tangan kamu kenapa?"

"Ha?" Jane malah cengo. Lagian dia aneh si, kenapa tiba tiba orang asing malah kelihatan peduli kepadanya itu?

Rose menurunkan kaca matanya itu dan beralih menatap Jane dengan datar "Tangan kamu kenapa?" Ulangnya.

"T-terkilir" sahut Jane kaku.

"Kamu ingat sama aku?" Tanya Rose

Jane mengernyit dan sedetik kemudian dia tersenyum "Ah, Tante pernah ketoko roti Mama aku bukan?"

Rose melotot. Heol! Kenapa cowok didepannya itu memanggilnya Tante? Apa dia memang sudah setua itu? "Kamu memanggil aku Tante!?"

Jane tersenyum kaku "Ah, maaf"

Srett

Secara tiba tiba Rose menarik kerah baju Jane membuatkan muka Jane tepat berada didepan wajahnya.

Jane bahkan bisa merasakan hembusan nafas Rose yang menerpa wajahnya itu membuatkan ia menelan ludahnya dengan kasar "K-kenapa?" Tanya Jane takut takut.

"Sepertinya aku memang sudah setua itu hurm" bisik Rose. Dengan nakalnya dia meniup kuping Jane membuatkan cowok itu bergidik ngeri "Jaga diri kamu. Aku tidak suka punya aku disakitin!" Lanjutnya. Dia melepaskan kerah baju Jane dan berganjak keluar dari supermarket itu dengan langkah yang santai.

Jane pula hanya terbeku dengan raut bingungnya. Apa yang terjadi? Siapa wanita itu dan apa arti dari kata kata itu? Hah~ tuh orang benar benar bikin dia bingung deh.



  Tekan
   👇

Sweet as Sugar✅Where stories live. Discover now