-33-

861 133 4
                                    

Beberapa bulan sudah berlalu dan sekarang Rose hanya menunggu waktu untuk melahirkan anak pertamanya itu.

Jane bahkan sudah lulus kuliah dan sekarang dia sepenuhnya fokus menguruskan perusahan namun diusia kehamilan Rose 8 bulan, dia memilih untuk melakukan pekerjaan dirumah agar bisa memantau kondisi istrinya itu.

"Tidak mau makan?" Tanya Jane menghampiri Rose yang berada disofa diruang tamu.

Rose menggeleng dan menarik Jane untuk duduk disampingnya "Temani aku" pintanya.

Tangan Jane berganjak mengelus perut buncit sang istri "Dokter bilang beberapa hari lagi anak kita bakalan lahir. Aku tidak sabar"

Rose tersenyum tipis "Kamu sudah pikirin nama untuk anak ini?"

Jane mengangguk "Sudah dong. Aku sudah menyiapkan dua nama. Satu cowok, satu cewek"

"Kira kira anak kita cewek apa cowok ya?" Tanya Rose.

"Aku maunya cowok si" sahut Jane "Tapi kalau cewek juga tidak masalah kok. Yang penting kamu sama anak kita nanti sehat saja"

Rose menyandarkan kepalanya diceruk leher Jane. Tangannya itu mengelus tangan Jane yang masih ada diperutnya.
















Waktu yang ditunggu tunggu akhirnya tiba. Rose sudah dibawa kerumah sakit dan sekarang dia lagi menunggu pembukaannya sempurna dengan Jane yang setia menemaninya disisi.

"Sakit?" Tanya Jane khawatir ketika melihat sang istri mengeluarkan keringat.

Rose mengangguk dengan menggigit bibir bawahnya. Rasanya benar benar sakit bahkan sekarang dia sudah mencengkram tangan Jane untuk dijadikan pelampiasan.

Jane mengusap kepala Rose dengan bibirnya yang terus melontarkan kata kata semangat untuk sang istri.

"Appo" lirih Rose.

Disaat seperti ini, Jane benar benar merasa tidak berguna karena dia tidak bisa melakukan apa apa untuk membantu istrinya itu "Tolong bertahan sayang. Aku sayang kamu" bisik Jane yang hampir menitikkan air matanya.

Beberapa menit berlalu, pembukaan Rose sudah lengkap dan dia langsung dibawa masuk keruangan persalinan. Jane setia menemani Rose disisi dengan tangannya yang tidak pernah melepaskan genggaman Rose.

Menit demi menit berlalu, Rose berusaha melahirkan anaknya itu dengan Jane yang terus menyemangatinya.

Akhirnya setelah perjuangan yang panjang, lahirlah seorang bayi laki laki yang persis seperi Jane.

"Terima kasih Sayang. I love you so much" ujar Jane yang sudah mengeluarkan air matanya. Dia mengecup dahi Rose dengan penuh cinta.

Rose pula hanya mengangguk dengan nafasnya ngosan ngosan. Rasa capeknya tadi bahkan sudah hilang ketika dia mendengarkan tangisan sang anak. Tidak terasa, air matanya ikut mengalir keluar. Dia merasa bahagia karena berjaya melahirkan anak yang ditunggu olehnya selama ini.




















Ruang inap Rose kini sudah dipenuhi oleh sosok sahabat mereka. Banyak kado memenuhi ruang inap. Sudah pasti kado itu untuk si bayi yang baru berusia beberapa jam itu.

"Ponakan gue ganteng sekali!" Seru Joy antuasis.

"Selamat untuk kalian" ujar Jisoo.

"Terima kasih Hyung" sahut Jane menatap Rose yang menggendong anaknya itu.

"Jadi, siapa namanya?" Tanya Lisa.

"Jane sudah menyiapkan namanya" sahut Rose.

Semua pandangan kini langsung tertuju kearah Jane membuatkan pria itu terkekeh kecil "Baiklah. Namanya Jaemin Kim" dia beralih menatap Rose "Kamu suka?"

Rose mengangguk "Aku suka" dia beralih menatap sang bayi yang ada didalam gendongannnya "Selamat datang dikehidupan Mommy sama Daddy, Jaemin Kim"

*

Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam dan Baby Jae masih setia berada didalam gendongan sang Mommy. Bayi itu akan langsung menangis ketika diletakkan didalam box bayi.

"Biar aku pindahkan dia ke box bayi saja. Kamu sepertinya sudah capek" ujar Jane.

"Nanti saja. Sepertinya Jae masih belum terbiasa sama dunia luar makanya dia rewel" ujar Rose.

Jane mengangguk paham "Kamu mau makan? Sudah dari tadi kamu belum makan"

"Aku laper juga si" sahut Rose "Memangnya ada makanan?"

"Tadi aku sudah membeli bubur di kantin rumah sakit. Biar aku suapin kamu" Jane mendudukkan dirinya dibangku disamping kasur Rose. Perlahan lahan dia mula menyuapi istrinya itu.

Beberapa menit kemudian, Rose akhirnya selesai menikmati makanannya. Baby Jae juga sepertinya sudah mula merasa nyaman.

Dengan berhati hati Jane menggendong anaknya itu dan meletakkannya didalam box bayi. Bayi itu merengek kecil namun Jane langsung menepuk pantatnya dengan pelan "Shh, tidur ya anak Daddy" bisik Jane membuatkan sang anak kembali tidur dengan tenang.

"Hubby" panggil Rose

Jane berjalan mendekati Rose "Iya sayangnya aku?"

"Temani aku tidur ya" pinta Rose.

"Dengan senang hati" sahut Jane melepaskan sepatunya dan berganjak menaiki kasur Rose. Dia membaringkan dirinya diatas kasur dan membawa Rose kedalam dakapannya "Akhirnya kebahagiaan kita lengkap. Ya walaupun nanti pasti ada rintangan, kita pasti bisa melalui semuanya bersama" ujar Jane mengelus kepala Rose.

Rose mengangguk setuju "Aku bahkan tidak pernah membayangkan kalau aku bakalan menjadi seorang Mommy. Rasanya seakan mimpi"

"Kamu hebat karena bisa melahirkan anak kita dan aku bersyukur untuk itu" ujar Jane mengecup dahi Rose "Sekarang kamu tidur ya. Kamu harus memulihkan tenaga kamu" lanjutnya.

"Selamat malam Hubby"

"Selamat malam juga Mommy"













  Tekan
    👇

Sweet as Sugar✅Where stories live. Discover now