-7-

1.2K 179 11
                                    

Waktu sore sudah tiba dan Rose memilih untuk membawa Jane ke mall dan membeli perlengkapan untuk Jane.

"Kamu harus mengganti kaca mata kamu" ujar Rose menarik tangan Jane untuk memasuki toko kaca mata.

Jane hanya pasrah dan membiarkan Rose melakukan apa yang diinginkannya. Lagian dia juga memang tidak boleh membantah si. Dia takut sama hukuman yang akan diberikan oleh Rose walaupun dia tidak tahu apa hukumannya.

"Coba yang ini" Rose memberikan salah satu kaca mata kepada Jane. Dengan segera cowok itu mengambilnya dan memakainya.

"Daebak! " Seru Rose dengan antuasis.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya karyawan toko.

"Kaca mata ini cocok untuk dia. Kamu urusin ya" ujar Rose.

Karyawan toko itu mengangguk dan tersenyum kepada Jane "Ayo Tuan, ikut saya"

Dengan polosnya Jane mengikuti karyawan itu dan mula melakukan proses untuk mengetes minus matanya.

Rose pula memilih untuk duduk disofa dan memantau semuanya. Sejujurnya dia sedikit kesal ketika melihat Jane yang tertawa bersama karyawan cewek itu.

Tidak butuh waktu yang lama, Jane kembali dan Rose langsung saja membayar kaca mata yang dibeli itu.

"Sekarang kita ke toko baju" seperti tadi, Jane mengikut Rose menuju ke toko baju dengan pasrahnya. Raut wajahnya yang polos itu membuatkan dirinya kelihatan seperti anak kecil yang menggemaskan.

Setibanya ditoko baju, mereka langsung dilayani oleh karyawan toko yang memang sudah mengenali Rose itu.

"Tolong carikan baju yang bagus untuk dia" arah Rose.

"Baiklah" karyawan toko itu bergegas mencari baju yang kelihatan cocok untuk Jane.

"Untuk apa Mommy membelikan semua ini untuk aku?" Tanya Jane bingung.

"Memangnya salah kalau Mommy membelikan sesuatu untuk anaknya?" Sahut Rose.

"Tapi ini berlebihan Mom. Jane tidak mampu membayarnya kembali" polos Jane.

Rose terkekeh kecil "Kamu tidak perlu membayarnya kembali. Anggap saja ini kado dari Mommy untuk kamu. Tapi kamu harus patuh sama Mommy"

"Arreosso Mommy" sahut Jane.

"Rose?" Pandangan mereka sontak tertuju kepada seorang yeoja yang menghampiri mereka.

"Lisa?!" Seru Rose kaget.

"Ah, ternyata ini beneran elo!" Sahut Lisa, sahabat Rose yang dulunya berpindah ke luar kota.

"Elo ngapain disini? Bukannya elo di Busan?" Tanya Rose.

"Gue memilih untuk pindah kembali ke sini si. Kasian Oma gue tinggal sendirian jadi gue memutuskan untuk menemani Oma gue" sahut Lisa.

Rose mengangguk paham "Bagus deh. Akhirnya sahabat tidak ada akhlak gue ini kembali"

"Dih" Lisa mendengus dan beralih menatap Jane "Hai ganteng"

Rose melotot. Heol! Apa Lisa baru saja memuji calon suaminya itu?! "Heh! Maksud elo apa?!" Galaknya.

Lisa mengernyit "Kok ngamok? Memangnya dia siapa elo?"

Rose mendekatkan mukanya di kuping Lisa "He is my sugar baby" bisiknya

Lisa melotot "Sejak kapan?!"

"Baru saja si. Gue tertarik sama dia dan jarak umur gue sama dia juga jauh si makanya gue meminta dia memanggil gue Mommy" sahut Rose dengan santai.

"Ini pasti usulan dari Joy bukan?" Tebak Lisa yang memang sudah memahami kelakuan sahabatnya itu.

Rose mengangguk "Semoga saja deh gue bisa memastikan perasaan gue ini"

"Tapi gue yakin si sekarang saja elo sudah mencintai cowok ini. Buktinya saja elo kesal pas gue memanggil dia ganteng" ujar Lisa.

"Gue belum siap untuk memiliki hubungan sama cowok si. Untuk sekarang biarin dia menjadi anak gue duluan deh" sahut Rose.

"Apa Mark tahu soal cowok ini?"

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Dia tidak perlu tahu dan kalau dia tahu juga gue tidak peduli si. Sudah risih gue sama tuh cowok"

Lisa mengangguk paham "Ya sudah, gue duluan ya. Pacar gue sudah menunggu"

"Lo punya pacar?!"

Lisa tersenyum malu malu "Ini juga salah satu alasan gue pindah kesini si"

"Dih, dasar" cebir Rose.

Lisa terkekeh kecil dan akhirnya berganjak pergi dari sana.

Rose pula beralih menatap Jane yang sedari tadi diam itu. Raut wajah Rose sontak berubah menjadi kesal ketika dia menyadari Jane yang terus menatap kepergian Lisa "Ngapain kamu lihatin sahabat Mommy seperti itu?!" Galaknya.

Dengan polosnya Jane berujar "Sahabat Mommy cantik"

"Jadi maksud kamu Mommy tidak cantik?!"

Buru buru Jane menggeleng. Dia menggaruk kepala belakangnya "Aniyo! Mommy juga cantik kok"

"Pasti dong" sahut Rose tersenyum bangga.

"Tapi di kampus aku juga ada cewek cantik. Dia primadona kampus" lanjut Jane membuatkan Rose kembali kesal.

"Siapa tuh cewek?!"

"Krystal Sunbae"

"Kamu dekat sama dia?"

Jane menggeleng "Dia bahkan dingin banget sama aku" polosnya.

Srettt

Secara tiba tiba Rose menarik kerah baju Jane membuatkan wajah mereka hampir menempel "Ingat, kamu tidak boleh memuji wanita yang lain selain Mommy!" Tegas Rose "Apa kamu mengerti?!"

Jane menelan ludahnya dengan kasar "M-mengerti Mom"

"Bagus!" Rose melepaskan kerah baju Jane membuatkan cowok itu bernafas lega namun Jane masih bisa merasakan debaran di dadanya.









Tekan
👇

Sweet as Sugar✅Onde histórias criam vida. Descubra agora