-31-

791 141 13
                                    

Sudah hampir 2 jam Joy bersama Jisoo dan Lisa menunggu didepan ruangan UGD. Mereka hanya diam soalnya mereka benar benar khawatir sama kondisi Rose dan calon ponakan mereka itu.

"Ini semua salah gue Lis" lirih Joy memecahkan keheningan.

Lisa mengelus pundak sahabatnya itu "Jangan menyalahkan diri elo sendiri ihh. Ini semua sudah takdir kok" dia berusaha menenangkan Joy.

"Ngomong ngomong, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Jisoo.

Joy menatap Jisoo "Seperti biasa, Mark kemansion terus tadi dia bawakan bulgogi buat Rose. Dia bilang Mommynya masak khusus untuk Rose jadi Rose tidak tega untuk nolak deh. Pas Rose makan tiba tiba saja Rose ngerasa sesak nafas terus darah merembes membasahi celana Rose" dengan detailnya Joy menceritakan semuanya.

"Tuh cowok harus dikasi pelajaran!" Marah Jisoo.

"Tenang dulu Yank. Kita harus memastikan dulu apa yang terjadi sama Rose" ujar Lisa menenangkan sang pacar.

Ceklekk

Bersamaan dengan itu, keluarlah Dokter Solar dengan tatapan yang langsung tertuju kepada Joy.

"Lar, gimana kondisi Rose sama calon ponakan gue?" Tanya Joy

Dokter Solar menghela nafasnya dengan kasar "Rose mengalami keracunan. Apa ada sesuatu yang dia makan sebelum dia mengalami pendarahan?"

"Dia memakan bulgogi" sahut Joy

"Sepertinya itu punca yang bikin dia keracunan. Untung saja elo membawa dia kesini dengan segera. Kalau tidak, gue yakin Rose bersama kandungannya tidak dapat diselamatkan"

"Jadi maksudnya?" Tanya Joy

"Rose sama kandungannya baik baik saja. Tapi, kondisi kandungan Rose benar benar lemah dan lo harus extra posesif untuk menjaga Rose"

"Ah, syukurlah" Joy bersama yang lain sontak bernafas lega.

"Jadi sepertinya Rose memang sengaja dikasi bulgogi yang ada racunnya" ujar Lisa.

"Dia pasti ingin membunuh kandungan Rose!" Lanjut Joy kesal

"Brengsek!" Umpat Jisoo marah. Dia beralih menatap Lisa "Kamu temani Joy disini. Aku akan mencari dia dan memberi dia pelajaran"

"Hati hati" ujar Lisa.

Jisoo tersenyum dan berganjak pergi dari sana. Dia harus segera mencari keberadaan Mark yang sudah hampir membunuh Rose dan calon bayi yang dikandungnya itu.


































Tok tok tok

"Buka pintunya!!" Teriak Jisoo menggebrak pintu apartment Mark. Dibelakang Jisoo itu pula terlihatlah beberapa orang bodyguard yang ditugaskan oleh Jisoo untuk menghajar Mark.

Ceklekk

"Ap-"

"Brengsek!" Belum selesai Mark melanjutkan kalimatnya, Jisoo langsung mendorong namja itu masuk dan mencengkram kerah baju sang namja.

"Apa apaan ini hah?!" Marah Mark.

Brughhhh

Jisoo yang sudah terlanjur emosi langsung saja memukul Mark membuatkan namja obses itu tersungkur jatuh "Elo memang sengaja ingin membunuh kandungan Rose bukan?!" Marah Jisoo.

Bukannya takut gara gara ketahuan, Mark malah terkekeh kecil "Ouh, ternyata elo sudah tahu. Jadi gimana? Apa anak si Jane sialan itu sudah mati?"

Jisoo bersmirk "Sayangnya tidak"

"Sial!" Mark mengumpat marah "Pokoknya anak itu harus mati! Gue tidak ingin calon istri gue hamilin anak itu!"

"Lo jangan terlalu berhalu. Sampai kapan pun Rose tidak akan pernah menjadi istri elo. Cintanya hanya untuk Jane dan akan selamanya untuk Jane" ujar Jisoo. Dia beralih menatap beberapa pria yang datang bersamanya itu "Habisin dia"

Para bodyguard itu langsung memukul Mark membuatkan namja obses itu terbaring lemah dilantai dingin apartment.

Drttt drtt

"Dengan Pak Jisoo?"

"Iya Pak. Saya Jisoo. Bapak siapa?"

"Saya Siwon dari pihak kepolisian. Saya yang bertanggungjawab menyelidiki kasus kecelakaan Pak Jane"

"Ah, apa ada kabar Pak?" Tanya Jisoo

"Sebelum itu pihak polisi ingin meminta maaf karena telat menemukan pelakunya. Pelaku yang menabrak mobil Pak Jane sudah ada dikantor polisi. Tapi dia melakukan semua itu gara gara atasannya"

Dahi Jisoo mengernyit "Atasannya?"

"Dia bilang atasannya bernama Mark. Jadi sekarang polisi akan ke apartment Mark dan menahannya"

Rahang Jisoo mengeras "Tidak perlu Pak. Saya yang menghantar Mark kekantor polisi"

"Baiklah"

"Terima kasih Pak"

Panggilan akhirnya berakhir. Jisoo menatap Mark dengan marah "Sudah gue duga elo pelaku yang bikin Rose kehilangan Jane! Dasar cowok gila!" Umpatnya marah "Sekarang kalian bawa dia kekantor polisi!" Arahnya.

"Baiklah bos" para bodyguard itu langsung membawa Mark yang sudah babak belur itu menuju kekantor polisi. Akhirnya hari itu juga pelaku kecelakaan Jane dan pelaku yang meracuni Rose akan dikenakan hukuman.















*
*

Disebuah apartment yang sedikit jauh dari kota, terlihatlah seorang namja yang hanya menatap tubuh seorang namja yang terbaring tidak sadarkan diri diatas kasur.

"Kondisinya masih sama?" Tanya namja itu kepada temannya yang menghampirinya.

"Sudah ada perubahan. Dia stabil"

"Syukurlah"

Bersamaan dengan itu, jari sosok yang terbaring dikasur itu mula bergerak. Tidak butuh waktu yang lama, matanya ikut terbuka.

"Jane, akhirnya lo sadar!"















  Mana nih yang sudah mewek?😂

   Tekan
    👇

Sweet as Sugar✅Where stories live. Discover now