-10-

1.2K 186 6
                                    

Mark menelan ludahnya dengan kasar setelah menyadari kalau kepala Rose berdarah gara gara terhantuk meja.

Ceklekk

Bersamaan dengan itu, pintu ruangan Rose dibuka dan masuklah sosok sekertaris bersama 2 orang satpam.

"Mrs!!" Jihyo berteriak panik. Dia bergegas menghampiri Rose "Mrs tidak apa apa?" Khawatirnya

"Lepasin gue!!" Mark berteriak setelah dua orang satpam itu menyeretnya keluar.

"Mulai sekarang jangan biarin dia masuk keperusahan ini lagi" arah Rose menahan pusing dikepalanya.

"Baik Mrs" kedua satpam itu langsung membawa Mark yang meronta ronta itu pergi dari sana.

"Shh" Rose meringis. Dia memegang kepalanya yang berdarah itu.

"Kita kerumah sakit sekarang Mrs" Jihyo membantu Rose bangkit dan dia bergegas membawa Rose menuju kerumah sakit.


















*
*

"Akhirnya jam istirahat gue tiba" ujar Joy meregangkan badannya. Dia baru saja selesai melakukan operasi si makanya sekarang dia benar benar capek.

Ceklekk

"Maaf mengganggu Dok" seorang suster memasuki ruangannya.

"Ada apa lagi Jina-ssi?" Tanya Joy

"Ada pasien di ruangan UGD"

"Bilang saja sama Dokter Jae untuk menguruskan pasien itu. Sekarang jam istirahat saya bukan?"

Jina menatap Joy dengan ragu "Tapi Dok, pasien itu adalah sepupu anda"

"Mwo?!" Joy melotot "Rose?! Kenapa sama dia?!"

"Kepalanya berdarah"

Dengan segera Joy memakai jas Dokter nya dan berganjak keruangan UGD. Rasa capeknya bahkan sudah digantikan dengan rasa khawatir.







"Tupai, lo kenapa?!" Heboh Joy menghampiri sepupunya yang terbaring di brankar.

Rose yang masih sadar itu beralih menatap sepupunya "Didorong sama Mark" sahutnya meringis.

"Gila tuh cowok! Tidak akan gue biarin dia dekatin elo lagi!" Marah Joy.

"Marahnya nanti saja. Mendingan sekarang elo obatin kepala gue. Sakit nih" ujar Rose

Joy beralih menatap luka Rose "Luka lo harus dijahit nih"

Rose sontak melotot "Lo bercanda nyet?! Ogah gue!"

"Heh! Memangnya lo mau kepala lo bocor gitu terus huh?!"

"Tapi sakit Joyi!!" Kesal Rose. .

"Tidak akan sakit kok. Gue akan pelan pelan saja" ujar Joy berusaha membujuk Rose.

"Gue tidak mau!" Tolak Rose

Para suster yang berada disana hanya menatap kedua saudara itu dengan tatapan cengo mereka "Dok, apa perlu saya memberi suntikan bius?" Timpal suster Kyo.

"Nah, ide yang bagus" sahut Joy "Lakukan sekarang"

Perlahan lahan suster Kyo menyuntikkan cairan bius kedalam badan Rose.

"Kalau elo gagal selamatin gue terus gue mati, elo orang pertama yang gue hantuin!" Ancam Rose menatap Joy dengan horor.

"Shutt diam!" Ujar Joy.

Rose memutar bola matanya dengan malas "Kalau gue mati siapa yang bakalan jagain Jane huh?"

"Gue bisa kok jagain dia" sahut Joy.

"Mau mati?!" Galak Rose.

Joy terkekeh kecil "Dih, cemburu"

"Ck, awas saja kalau elo dekatin dia!" Ancam Rose. Tidak butuh waktu yang lama, rasa kantuk seakan menyerangkan dan dia akhirnya tidak sadarkan diri.

"Bersihkan lukanya sebelum menjahit luka itu" arah Joy yang langsung saja dituruti oleh para suster.














*
*

"Hyung, untuk apa kita dirumah sakit?" Bingung Jane.

Sekarang dia bersama Jisoo memang lagi dirumah sakit si soalnya tadi Jisoo langsung saja membawanya kesana.

"Mommy kamu masuk rumah sakit" sahut Jisoo.

"Mwo?! Mommy kenapa!?" Dapat Jisoo lihat kalau Jane kelihatan khawatir saat ini.

"Kata sekertaris Mommy kamu, Mommy kamu disakitin sama Mark" jelas Jisoo.

Jane mengernyit "Mark itu siapa?"

Jisoo tersenyum jahil "Mark itu calon suami Mommy kamu"

Raut wajah Jane sontak berubah "Calon suami?! Tidak boleh! Mommy punya Jane! Mommy tidak boleh menikah sama si Mark itu!"

"Memangnya kenapa?" Tanya Jisoo.

Jane menunduk "Jane tidak ingin kehilangan lagi. Sudah cukup Mama sama Papa pergi meninggalkan Jane. Jane tidak ingin Mommy juga pergi" lirihnya sendu.

Jisoo tersenyum dan merangkul Jane "Mommy tidak akan kemana mana kok. Nanti setelah Mommy menikah, dia tetap Mommy kamu bukan?"

Jane menggeleng "Rasanya pasti berbeda. Nanti Mommy pasti akan sibuk menguruskan suaminya. Dia pasti tidak akan peduli sama aku"

"Ya sudah, kamu saja yang menjadi suami Mommy kamu" santai Jisoo.

Jane sontak menatapnya "Maksud Hyung apa? Dia hanya Mommy aku. Memangnya aku boleh menikah sama Mommy aku?" Polosnya.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar. Dia harus memberi pengertian kepada cowok didepannya yang memang masih polos itu. Dia menarik Jane duduk dibangku kosong "Kalian tidak ada hubungan darah. Dan umur kalian juga tidak jauh beda si. Kalian bisa menikah kalau kalian saling mencintai" jelasnya.

"Mencintai?" Beo Jane.

"Jane sayang sama Mommy?" Tanya Jisoo.

"Sayang"

"Tidak ingin kehilangan Mommy?"

"Iya"

"Jadi Jane harus menjaga Mommy agar tidak ada siapa siapa yang bisa mengambil Mommy dari Jane"

Jane yang memang dasarnya polos itu langsung mengangguk "Jane akan pastikan Mommy terus bersama Jane dan tidak ada mana mana cowok yang bisa mendekati Mommy selain Jane!"













  Tekan
    👇

Sweet as Sugar✅Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum