-42-

829 139 11
                                    

Sudah 2 hari Rose bersama Baby Kim tinggal di apartment Lisa dan selama itu jugalah Jane datang kesana untuk membujuk Rose namun istrinya itu sama sekali tidak keluar untuk menemui dirinya.

Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan hujan sudah turun membasahi Jane yang masih setia menunggu didepan apartment.

Dia sama sekali tidak peduli dengan dirinya yang sudah kedinginan itu. Lagian rasa dingin yang dirasai olehnya itu dianggap sebagai hukuman kepada dirinya sendiri karena sudah mensia siakan sosok sang istri.














"Lo yakin mau keluar? Diluar lagi hujan loh" ujar Lisa

"Gue harus berbelanja kebutuhan susu sama popok Jaemin. Lo tolong jagakan Jaemin ya" sahut Rose

"Ya sudah. Hati hati ya. Jangan sampai elo kehujanan"

"Iya Lis, santai saja. Lagian gue juga bawa mobil kok" Rose beralih mengecup pipi sang anak yang berada didalam gendongan Lisa sebelum dia berganjak keluar dari apartment.







Dengan bersenandung kecil, Rose mengendarai mobilnya untuk keluar dari parkiran apartment dan sedetik kemudian matanya menangkap sosok Jane yang berdiri tidak jauh dari parkiran.

"Si bego itu ngapain si kehujanan!" Gumamnya kesal namun tidak dapat ditutupi kalau ternyata dia sebenarnya khawatir.

Akhirnya dia memutuskan untuk mengendarai mobilnya menghampiri Jane.

Tin!!

Jane menatap mobil yang berhenti disampingnya itu. Dia tidak mengenali mobil itu soalnya itu adalah mobil Lisa, bukan mobil Rose.

Rose membuka jendela mobil "Masuk!"dinginnya yang kembali menutup jendela.

Jane yang memang ingin bertemu sama Rose langsung memasuki mobil Rose. Dia pikir dia bakalan mendapat tamparan atau pukulan dari Rose namun Rose malah mengambil handuk di jok belakang dan beralih menyelimutinya "Kamu kok hujan hujanan si? Nanti kalau sakit gimana hah!? Kamu pikir selingkuhan kamu itu bakalan sanggup jagain kamu!?" Omel Rose.

"Rosie" Jane memegang tangan Rose "Maafin aku. Aku menyesal. Aku-"

"Sudahlah" potong Rose "Kita ngomong soal ini nanti saja" lanjutnya bergegas menjalankan mobilnya pergi dari sana.














Rose memilih untuk membawa Jane pulang ke mansion. Tanpa membiarkan Jane berbicara, dia membawa Jane menuju kekamar mereka "Mandi sama air hangat. Baju gantinya nanti aku siapkan" arah Rose.

Tidak ingin membuat sang istri semakin marah, Jane langsung memasuki kamar mandi dan melakukan apa yang diperintahkan.

Tidak butuh waktu yang lama, dia keluar dari kamar mandi dengan memakai bathrobe "Bajunya dipakai" ujar Rose

Tanpa berbicara, Jane memakai baju yang sudah disiapkan oleh sang istri. Tidak bisa dibohongi kalau hatinya menghangat ketika melihat sang istri kembali perhatian kepadanya.

"Aku juga sudah menyiapkan teh hangat. Habisin" ujar Rose ingin berganjak pergi.

Namun Jane malah memegang tangannya "Mau kemana?"

"Ke apartment Lisa. Jaemin pasti sudah bangun dari tidurnya" sahut Rose tanpa menatap Jane.

Dia ingin kembali melangkah pergi namun Jane memeluknya dari belakang dengan erat "Jangan tinggalin aku. Aku tidak ingin kehilangan kamu sama Jaemin. Kalian berharga untuk aku. Aku sadar aku memang salah dan aku tidak bisa menyangkalnya. Tolong beri aku kesempatan. Aku janji tidak akan selingkuh lagi"

"Aku tidak butuh janji kamu" datar Rose

"Aku harus melakukan apa lagi Sayang? Aku sudah putusin Suzy karena aku hanya ingin kamu. Dulu aku khilaf! Aku memang bodoh karena tidak mampu menahan diri aku dari ujian rumah tangga kita. Aku mohon, jangan tinggalin aku. Aku butuh kamu sama anak kita. Aku tidak bisa hidup tanpa kalian" Jane hampir terisak. Dia memang sudah benar benar menyesali perbuatannya.

Rose melepaskan pelukan Jane "Habisin teh hangat kamu" tanpa menatap Jane, dia berganjak keluar dari sana.

Jane tersenyum miris. Apa memang sudah tidak ada lagi peluang kedua untuk dirinya? "Rosie" lirihnya sendu.


























*

"Lo yakin ingin memberi peluang kedua untuk Jane?" Tanya Lisa membantu Rose membereskan baju bajunya.

Rose menghela nafasnya dengan kasar "Gue bego ya karena masih ingin memberi peluang untuk dia. Tapi gue tidak bisa ngapain Lis. Jaemin masih kecil dan gue yakin Jaemin butuh Jane. Gue tidak boleh egois. Lagian gue tidak bisa membohongi diri gue sendiri. Gue masih mencintai Jane dan gue benar benar berharap agar dia tidak mensia siakan peluang kedua gue ini"

Lisa mengelus pundak Rose "Apa pun keputusan elo, gue dukung. Gue yakin lo pasti tahu apa yang terbaik untuk rumah tangga elo"

"Makasih Lis"

"Iya. Sekarang, ayo gue hantarkan elo pulang. Kasian bayi gede lo. Sepertinya dia sudah menangis di mansion tuh" ledek Lisa membuatkan Rose tertawa.



















Rose memasuki mansion dengan menggendong Baby Kim. Bayi yang menggemaskan itu masih tidur didalam dakapan sang Mommy. Lisa pula sudah berlalu pulang setelah membantu membawa koper Rose masuk kedalam mansion.

"Ayo kita cari Daddy kamu" bisik Rose berjalan menuju kelantai atas.

Dengan perlahan lahan Rose memasuki kamar. Terlihatlah sosok Jane yang sudah meringkuk diatas kasur "Tidur?" Gumam Rose.

Akhirnya Rose meletakkan Baby Kim kedalam kasur bayi sebelum dia berganjak menghampiri Jane.

Dahinya mengernyit ketika menyadari wajah Jane yang kelihatan pucat itu. Punggung tangannya sontak menyentuh dahi Jane.

Haduhh, ternyata bayi gedenya malah demam.... Huft!!











  Tekan
    👇

Sweet as Sugar✅Where stories live. Discover now