-13-

1.1K 159 16
                                    

Jane meringis pelan ketika Joy mengobati luka disudut bibirnya itu.

"Ini gimana Mark bisa kesini si" kesal Joy "Apa perlu gue membayar bodyguard saja agar dia tidak bisa dekatin elo lagi?" Tanya nya melirik Rose.

"Tidak perlu. Gue sudah punya bodyguard kok" sahut Rose.

Joy mengernyit "Jane maksud elo?" Dibalas anggukan dari Rose "Masa cowok lemah seperti Jane menjadi bodyguard elo si" ujar Joy

Rose mendelik "Heh, dia tidak lemah ya. Hanya saja dia terlalu polos"

"Ya sama lah. Gimana dia mau melindungi elo kalau dia saja tidak bisa melindungi diri dia sendiri?" Ujar Joy merapikan obat obat yang digunakan untuk mengobati luka Jane.

"Nuna tenang saja. Aku janji akan melindungi Mommy suatu hari nanti" timpal Jane "Aku juga sudah meminta bantuan Jisoo Hyung untuk membantu aku berubah menjadi sosok yang mandiri" lanjutnya.

"Bagus deh" ujar Joy

Ceklekk

Pintu ruangan Rose dibuka dan masuklah Jisoo yang membawa beberapa bungkusan makanan "Maaf telat. Tadi harus mengantri duluan" ujarnya.

"Tidak apa apa Oppa. Terima kasih" ujar Rose.

Jisoo mengangguk "Joy? Bukannya tadi kamu sudah keluar?"

"Iya memang si tapi tadi dipanggil sama Rose untuk mengobati Jane" sahut Joy.

"Memangnya Jane kenapa?" Tanya Jisoo beralih menatap Jane "Astaga. Itu kenapa sama sudut bibir kamu?"

"Tadi dipukul sama Mark" adu Jane.

"Mark kesini?! Wahhh, kurang ajar tuh bocah!" Kesal Jisoo

"Hyung harus segera merubah aku menjadi sosok yang kuat. Aku tidak ingin si Mark itu menyakiti Mommy lagi" ujar Jane.

Jisoo menatap Rose "Apa bisa besok aku membawa Jane ke suatu tempat?"

"Terserah Oppa saja. Tapi Oppa harus menjaga dia dan jangan biarin dia dekatin mana mana yeoja!" Tegas Rose diakhir kata.

"Baiklah" sahut Jisoo.
















:

Pagi sudah tiba dan setelah menghantar Rose pulang ke mansion, Jisoo akhirnya membawa Jane ke tempat gym.

Jane bahkan sudah menelan ludahnya dengan kasar ketika melihat sosok sosok yang berada di dalam gym itu "Jangan takut. Mereka semua teman aku kok" ujar Jisoo "Ayo"

Dengan segera Jane mengikuti langkah Jisoo "Hai Hyung" sapa Jisoo.

"Ouh, hai juga Ji" sahut Jongkook

"Ini teman aku yang aku ceritakan waktu itu" ujar Jisoo.

"H-hai. Aku Jane" ujar Jane sedikit kaku.

Jongkook menatap penampilan Jane "Hyung yakin si kalau penampilan dia berubah, pasti banyak cewek yang akan dekatin dia"

"Makanya aku membawa dia kesini. Aku ingin Hyung melatih otot otot dia itu" sahut Jisoo.

Jongkook mengangguk "Baiklah. Untuk hari pertama, kita melakukan pemanasan saja duluan"

Jane mengikuti Jongkook yang membawanya kesudut ruangan. Dia mula melakukan pemanasan yang diajarkan oleh Jongkook.

Jisoo pula memilih untuk memantau dari jauh. Dia yakin Jongkook bisa membantu Jane berubah menjadi seperti yang dia inginkan.
















*
*

"Roje!!" Teriak Lisa ketika memasuki mansion sahabatnya itu.

"Berisik poni!" Kesal Rose.

Lisa tidak peduli dan berlari menghampiri Rose "Kenapa tidak bilang kalau elo masuk rumah sakit hah?!"

"Gue lupa Lis" sahut Rose.

Secara tiba tiba Lisa memegang kedua pundak Rose "Lihat gue" arahnya "Elo tidak lupa sama gue ? Kata Joy, kepala elo luka. Apa elo amnesia? Tapi kalau elo amnesia, elo pasti tidak akan melupakan gue bukan? Gue sahabat terbaik elo"

Rose malah terkekeh "Lebay deh"

Lisa mendengus "Gue tidak lebay ya. Hanya saja gue khawatir sama elo"

"Iya iya, gue paham kok. Terima kasih karena sudah khawatir sama gue. Tapi gue memang tidak apa apa kok. Kepala gue pusing dikit saja si"

Lisa mengangguk percaya "By the way, dimana Jane? Bukannya dia juga tinggal disini?"

"Tadi dia keluar bareng Jisoo Oppa. Biasalah, urusan cowok"

"Jisoo Oppa siapa?"

"Dia bodyguard yang dibayar sama gue untuk menjaga Jane. Tapi gue sama Jane sudah menganggap dia seperti saudara si"

"Apa dia ganteng?" Tanya Lisa antuasis.

Rose menatap sahabatnya itu dengan curiga "Elo sudah putus sama pacar elo itu?"

Seakan tidak ada beban, Lisa mengangguk santai "Dia selingkuh jadi untuk apa gue bertahan lagi? Gue ini cantik, kaya dan masih banyak cowok yang mengantri untuk menjadi pacar gue jadi gue tidak masalah si kehilangan dia"

"Wahh gila! Salut gue sama elo.... Apa elo memang tidak mencintai dia?"

"Cinta? Awalnya gue memang mencintai dia tapi untuk apa gue terus mencintai dia kalau dia saja tidak bisa menghargai cinta gue? Sekarang gue sudah capek untuk memikir soal cinta. Gue hanya ingin mencari cowok yang mencintai gue melebihi diri dia sendiri"

Rose menepuk pundak Lisa "Lo yang sabar ya. Gue yakin elo akan menemukan pengganti yang lebih baik" ujarnya "Apa gue kenalin elo sama Jisoo Oppa saja? Dia baik si"

"Boleh juga si"

"Ya sudah. Nanti gue kenalin dia sama elo"















Butuh moment Lisoo juga gak???

   Tekan
    👇

Sweet as Sugar✅Where stories live. Discover now