-9-

1.1K 158 9
                                    

Kelas pertama Jane sudah berakhir dan sekarang dia bersama Jisoo lagi menikmati makan siang dikantin kampus. Sedari tadi para siswa dan siswi menatap kearah mereka dengan tatapan yang penasaran.

"Kenapa mereka lihatin aku mulu?" Tanya Jane membaiki letak kacamatanya.

"Karena sekarang kamu sudah ganteng si. Aku yakin banyak yeoja yang mengincar kamu tapi kamu tidak boleh dekatin mereka apalagi pacaran sama mereka" ujar Jisoo.

"Memangnya kenapa?" Polos Jane.

"Karena kamu milik Rose" sahut Jisoo "Apa kamu sayang sama Rose?"

Jane mengangguk tanpa ragu "Mommy baik. Aku suka"

Jisoo tersenyum tipis. Cowok didepannya itu benar benar polos.

"Wahhh ternyata si cupu kembali" Qai menghampiri mereka diikuti oleh kedua temannya itu.

Raut wajah Jane sontak berubah. Dia kelihatan takut saat ini. Gimana kalau dia kembali dikeluarkan dari kampus itu?

Qai merangkul Jane "Kenapa elo bisa kembali? Dan kenapa juga Pak Lee memberi hukuman buat gue sama teman teman gue?!"

"Jauhkan tangan kamu dari Jane!" Tegas Jisoo.

"Lo siapa? Jangan ikut campur urusan gue!" Sahut Qai songong.

Jisoo yang sudah terlanjur emosi langsung saja menarik tangan Qai dan melintirnya.

Krettt

Bunyi tulang itu sontak membuatkan seisi kantik meringis ngilu.

"Akhhhh!" Qai bahkan sudah berteriak dengan wajahnya yang memerah.

"Lepasin teman gue!" Marah Dyo.

"Asal lo tahu, Bapaknya Qai itu pendonor dikampus ini! Kalian pasti bakalan dikeluarkan dari kampus ini!" Ancam Jay.

Jisoo bersmirk "Sayangnya Bapak Qai bukan pendonor dikampus ini lagi"

Raut wajah Qai bersama kedua temannya itu sontak berubah "Asal kalian tahu, Jane adalah saudara pemilik kampus ini!" Lanjut Jisoo membuatkan semua siswa dan siswi tercengang.

Jisoo melepaskan tangan Qai membuatkan cowok itu langsung menjauh darinya.

"Ck, omongan elo pasti ngawur!" Ujar Qai menahan sakit ditangannya itu.

"Gue ngawur? Ck, kalau elo tidak bisa percaya, tanya saja sama Pak Lee" sahut Jisoo. Dia menatap sekeliling kantin itu "Mulai dari sekarang, siapa pun yang menyakiti Jane akan menerima hukuman!" Tegasnya

"Sudah Hyung" halang Jane yang risih dengan tatapan siswa siswi itu.

Jisoo menghela nafasnya dengan kasar dan menarik Jane pergi dari sana.

"Sial! Berani banget mereka memalukan gue!" Umpat Qai marah.

"Lo percaya sama omongan cowok itu?" Tanya Dyo.

"Pasti ngawur saja tuh" sahut Jay.

Qai menatap kedua temannya itu "Gue ingin kalian membawa Jane ke markas kita nanti sore! Pastikan dia kesana sendirian!" Tegasnya.

"Santai saja, nanti gue sama Dyo uruskan" sahut Jay.

"Mendingan sekarang lo ke UKS" ujar Dyo.

Qai mengangguk dan berganjak ke UKS untuk mengobati tangannya yang terkilir itu.














:

Rose tersenyum puas setelah mendengar laporan dari Jisoo. Sekarang dia bisa bernafas lega karena sudah tidak ada sosok yang akan menyakiti Jane lagi.

"Rose"

Raut wajahnya yang tadinya bahagia itu sontak berubah menjadi datar ketika Mark memasuki ruangannya itu.

Ck, apa cowok itu tidak bosen mengganggu dirinya mulu huh?

"Apa lagi yang kamu inginkan?" Tanya Rose dengan malas.

"Aku kesini untuk membahas hubungan kita si" sahut Mark. Dengan santainya dia mendudukkan dirinya di kursi didepan Rose.

"Kita tidak punya hubungan apa apa jadi tidak ada yang perlu dibahas!"

"Ayolah Rose-ah. Aku ini ganteng terus kaya. Apa lagi yang kamu butuh? Aku pasti bisa menjadi suami yang baik untuk kamu"

Rose menatap cowok didepannya itu dengan malas. Ck, percaya diri sekali.

"Aku sudah kaya jadi aku tidak butuh kekayaan kamu" sahut Rose "Dan aku tidak mencintai kamu"

"Kamu bisa belajar mencintai aku setelah kita menikah kok" Mark masih saja berusaha menyakinkan Rose. Cowok ini memang sudah benar benar terlalu obsesi si. Lagian memang sudah dari kecil dia diajar untuk mendapatkan apa yang dia ingin kan. Gara gara dia anak tunggal, kedua orang tuanya memang memenuhi semua keinginannya itu.

Rose memijit pelipisnya "Cukup Mark. Aku sudah terlalu capek. Tolong jangan memaksa aku lagi. Sudah ada cowok yang aku cintai jadi kamu sudah tidak bisa masuk kedalam hati aku" dia berusaha memberi pengertian kepada cowok didepannya itu.

Raut wajah Mark sontak berubah "Siapa cowok itu?! Berani banget dia mengambil kamu dari aku hah?!"

"Dia tidak mengambil aku dari siapa siapa karena aku memang bukan milik siapa siapa" sahut Rose.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!" Teriak Mark dengan marah.

Ini juga salah satu alasan Rose tidak bisa menerima cowok itu. Mark akan menjadi emosi kalau ada orang tidak mengikuti keinginannya bahkan dia akan melakukan apa saja untuk melampiaskan emosinya itu.

Rose langsung menelfon sekertarisnya "Masuk keruangan saya bersama satpam" ujarnya.

"Baiklah Mrs"

"Kalau aku tidak bisa mendapatkan kamu, tidak ada siapa siapa yang bisa mendapatkan kamu!" Tegas Mark.

Secara tiba tiba dia menarik pergelangan tangan Rose membuatkan yeoja itu meronta ronta "Lepasin aku!" Marah Rose.

"Kamu harus menjadi milik aku!" Sahut Mark yang masih menarik Rose.

Rose yang terus meronta ronta itu malah membuatkan pegangan tangan Mark terlepas namun gara gara kehilangan keseimbangan, Rose terjatuh.

Brukk












  Tekan
    👇

Sweet as Sugar✅Where stories live. Discover now