Part 18

68 13 1
                                    

Di sekolah marco langsung menghampiri raka yg sedang menyandarkan kepalanya di meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sekolah marco langsung menghampiri raka yg sedang menyandarkan kepalanya di meja.  Hari itu adalah hari pertama masuk setelah setelah libur semester, nampaknya raka sedang lemas karna terlanjur terbiasa untuk bangun siang selama libur sekolah.

"raka-raka,minggu kemarin gue ketemu Tara"kata marco yg datang-datang langsung duduk dan bercerita pada raka yang lemas.

"tara?dimana?"tanya raka agak malas menjawab

"di pemakaman,daerah kenanga"kata marco menjelaskan nama daerah yang dimaksud

"oh,pasti ke makam johan"jawab raka

"Johan?siapa?"tanya marco ingin tau

"dia itu saingan tara waktu SMP,mereka selalu saingan rangking di sekolah. Tapi ngga tau gimana lama-lama mereka berteman baik,tapi Johan meninggal karna sakit keras"jawab raka

"pacaran gitu?"marco makin ingin tau

"enggak,tara mana ada pikiran kesana.

Johan itu anak panti,dia berusaha belajar mati-matian biar dapet beasiswa. Tapi dia selalu kalah peringkat sama tara, itu juga yang bikin mereka sempet jadi rival.

Tapi lo tau sendiri tara gimana?.

Ngga tau gimana ceritanya mereka bisa jadi temenan, dan tara juga jadi sering main ke panti tempat Johan tinggal Cuma buat belajar bareng ato ngajarin adik-adik yang ada disana"jawab raka

Marco termangu mendengar cerita raka

"tara selalu kemakam Johan ka?"tanya marco

"ya kalo ulang tahun Johan ato hari peringatan kepergian Johan dia suka luangin waktu buat kesana. Tara juga masih aktif ke panti kok ngajarin anak-anak disana belajar.

Oh iya lo tau ngga,tara itu sekolah full beasiswa lho." Kata raka

"Beasiswa?emang tara?" Ucapan marco terpotong oleh raka,

"Bukan beasiswa yang seperti itu,tapi beasiswa jalur prestasi. dan kocaknya dia tetep minta uang bayaran sekolah ke mama papanya tiap bulan.terus uangnya dia sumbangin ke panti asuhan. Ajaib emang tu anak" kata raka sambil geleng-geleng kepala

Marco seperti terhanyut dalam cerita raka,membuat pikirannya semakin dipenuhi oleh tara, dalam hati dia terkagum dan terpesona oleh kebaikan tara.

"ngomong-ngomong lo ngapain ke makam daerah situ?lo kan bukan orang situ" tanya raka

"waktu kecil gue tinggal didaerah itu,gue cuma nengok bunda gue"jawab marco santai

"bunda?anuu,,oh, sorry gue ngga tau ko"kata raka sungkan setelah mendengar jawaban marco 

Marco hanya tersenyum dan menepuk pundak raka, mengisyaratkan kalo dia tidak mempermasalahkan pertanyaan raka.

"oiya kata lo tara ikut taekwondo ya?dari sekolah atau untuk umum ka?" tanya marco

"umum, Cuma kegiatannya di gor deket Sekolah dia. Kenapa lo mau ikut?tara juga ngajakin,tapi gue males yg pake-pake tenaga gitu.capek"jawab raka

"iya kayaknya gue tertarik ikutan"wajah marco berubah senang, seolah menggambarkan betapa senangnya dia punya alasan untuk bisa sering bertemu tara.

"yaudah ntar gue tanyain ke tara cara daftarnya,udah gue mau tidur dulu lo jangan berisik"jawab raka sambil menutup wajahnya dengan lengan.

"tapi ka, tara bakal keganggu ngga ya kalo gue gabung?"tanya marco

"enggaklah, emang lo kesana dengan niat apa?bikin rusuh?"jawab raka asal

"lo ikut juga yuk, biar gue ngga canggung"ajak marco

"dih enggak ah,capek gue ketemu tara mulu. 17 tahun gue ama dia terus.ampe gumoh.hahahahaaa"kata raka bercanda

"wah,,,gue iri sama kedekatan kalian"kata marco penuh makna

Hari itu marco penuh semangat,karena pada jam istirahat raka langsung menelfon tara untuk menanyakan prosedur masuk klub Taekwondo yang tara ikuti.

Dan Tara menyuruhnya datang saja ke Gor jam 2 siang. Dan akan mengantar marco untuk mendaftar.




>>>___<<<

hai readers,please support my work by following my account and voting for this story.

don't forget to leave your comments too..

thanks guys,,,

love you all,,

-Author-

I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now