Part 28

64 11 2
                                    

Raka memarkirkan motornya dan berlari dengan tergesa-gesa menuju ruang rawat sebuah rumah sakit,pikirannya sangat kalut dan khawatir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Raka memarkirkan motornya dan berlari dengan tergesa-gesa menuju ruang rawat sebuah rumah sakit,pikirannya sangat kalut dan khawatir. 

Ternyata kegelisahan yang dirasakannya sedari tadi memiliki alasan.

Dengan kasar raka membuka pintu kamar rawat dan mendapati kedua orang tua tara sedang duduk di sofa, juga tara yang tengah terlelap dengan selang infus yang menempel pada tangan kirinya.

Sejenak Raka mengatur nafasnya yang tersengal lalu melangkah massuk mendeketi tara yang terlelap dengan raut wajah yang sulit di artikan.

"tara kenapa pa,,?maa??"tanya raka lirih, lalu tangannya terulur membelai kepala tara dengan lembut

"tara kena usus buntu ka,tadi udah langsung ditangani kok. Sekarang tinggal nunggu pemulihan aja.

Kamu nggak usah khawatir"jawab papa arya

"iya, tadi kita nggak langsung kabarin kamu karena masih jam pelajaran kan. Nanti kamu malah bolos sekolah" kata mama riska yang kini berdiri dan merangkul pundak raka dari samping.

Raka hanya diam menatap wajah pucat tara yang sedang terlelap, raka merasa bersalah pada tara.

Beberapa waktu ini raka memang selalu sibuk dengan lea sehingga tidak banyak menghabiskan waktu dengan tara. Dan tadi saat tara mengirim pesan padanya,seharusnya dia langsung datang, bukan justru mempercayai ucapan lea bahwa tara baik-baik saja.

Entah mengapa raka menjadi kesal dan marah pada lea, raka merasa lea sengaja membuatnya tertahan bersamanya dan mengabaikan tara.

Raka menggenggam tangan tara dan mengusap punggung tangan tara dengan ibu jarinya.

"maaf ya ra"ucapnya lirih sambil menahan air matanya.

>---<

Tara membuka matanya dan mendapati dirinya kini sedang berbaring didalam ruangan dengan dinding yang didominasi warna putih, tara mencoba mendudukkan dirinya tapi justru meringis kesakitan karena rasa nyeri dari bekas jahitan diperutnya.tara terhenyak saat menyadari bahwa raka tengah tertidur disampinya dengan posisi duduk dan menyandarkan kepalanya pada brankar yang tara baringi sambil menggenggam tangannya.

Tara menatap datar dan melepaskan tangannya dari genggaman raka,raka yang terusik dari tidurnya mengerjapkan mata sejenak lalu menegakkan punggungnya.

"lo udah bangun ra?masih sakit ya? Lo butuh apa? Mau minum?"tanya raka dengan heboh saat tau tara sudah bangun.

"mama-papa mana?"tanya tara lirih

"katanya mau pulang sebentar ngambil keperluan lo, lo perlu apaan biar gue bantuin"kata raka sambil membenarkan selimut tara

"nggak ada,,"

lo juga balik aja gih, udah ada suster kan?besok kan sekolah"perintah tara

"nggak ah, besok gue ngga masuk"jawab raka

I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now