Part 41

55 11 2
                                    


Disudut sebuah cafe lea tengah menunggu seseorang sambil sesekali memeriksa jam di tangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Disudut sebuah cafe lea tengah menunggu seseorang sambil sesekali memeriksa jam di tangannya. Lea tampak gelisah dan beberapa kali mengetuk-ngetuk lantai dengan tumitnya.

Tak lama seseorang yang lea tunggu akhirnya datang dan langsung mendudukan diri pada bangku diseberang meja.

"raka, akhirnya kamu dateng juga.

Aku udah pesenin minuman kesukaan kamu"kata lea dengan antusias

"makasih, tapi aku nggak lama"jawab raka dingin

"kenapa? Kamu ada acara?mau aku temenin?"tanya lea

"nggak,,

Aku nggak lama karena mau cepet pulang"jawab raka

"kenapa? Aku ikut donk, kamu belum pernah ngajak aku kerumah lho ka" rengek lea

"kayaknya nggak perlu, karena aku harap ini pertemuan terakhir kita" kata raka to the point

"mMmm,,Mmaksud kamu?"lea tampak bingung

"kayaknya aku nggak bisa terusin hubungan sama kamu lagi lea" jelas raka

"kenapa? Aku bikin salah sama kamu?"kata lea tak mengerti

"iya,,kamu udah bikin salah sama aku, karena kamu udah nyakitin sahabat aku"kini raka tampak marah

"tara? Jadi tara ngadu sama kamu?"kini lea tampak kesal

"tara nggak pernah ngadu, aku tau sendiri. Karena salah satu orang yang kamu fitnah sama tara itu adalah ayahku" kata raka

"apa??aAa..Ayaah?"lea tergagap, tidak menyangka bahwa pria paruh baya yang dia foto bersama tara adalah ayah raka.

"iya,,bagus banget lea.

Aku udah mencoba nerima kamu meskipun awalnya aku nggak ada perasaan sama kamu karena kamu gigih, kamu baik, tapi apa kenyataannya?

Kamu jahat lea, aku bener-bener nggak nyangka" raka menaikan nada suaranya.

"aku bisa jelasin semua raka,aku,,"ucapan lea terpotong karena kemarahan raka yang meluap.

"nggak ada yang perlu dijelasin lea, aku udah tau semua dan aku bener-bener kecewa.

Kamu tau aku sama tara udah bareng dari kecil, semua yang nyakitin tara itu nyakitin aku juga.

Aku fikir kamu bisa memahami kedekatan aku sama tara karena kamu juga sahabatnya. Tapi apa??"

"nggak gitu ka, aku Cuma,,"lea tak melanjutkan ucapannya dan kini menundukkan wajahnya

"lea, jika memang harus milih antara tara yang udah tumbuh bareng aku selama bertahun-tahun dan kamu yang baru jadi pacarku beberapa bulan,menurut kamu siapa yang akan aku pilih?

Aku juga tau nggak ada yang akan tetap sama selamanya, tapi cara kamu salah lea. Cara licik kamu justru memperkokoh persahabatan kami.

Andai kamu bisa bersabar, kamu bisa paham posisi kamu, dan coba aja kamu bisa paham situasiku dan tara mungkin kelak kamu bisa jadi prioritas aku."

I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now