This is my first story, mohon dukungan dari kalian readers tercinta dengan follow akun mimin, vote cerita mimin dan ramein kolom komentarnya ya..
thanks before, and love you guys..
"Menceritakan tentang hubungan persahabatan antara seorang gadis dan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Setelah membersihkan diri Tara merebahkan diri di kasur single size miliknya yang sedari tadi sudah di duduki oleh raka yang memang menunggunya pulang sejak sore.
"jadi apa kelanjutannya ra?lo jadian sama marco?"tanya raka seolah menginterogasi tara
"minggir lo"tara menendang pantat raka hingga terduduk dilantai
"hiishhh,, serius ini gue nanya"raka langsung berdiri dan bertanya dengan tidak sabaran
"Ah ilaahhhh si kampret, kagak ada apa-apa yaak. Udah puas kan.
Keluar nggak lo"kali ini tara mengancam akan melempar bantal ke arah raka
"kok lo jadi sering jalan sama marco? bahkan diluar jadwal klub,terus tadi lo dari mana dianter sama marco?" cerocos raka, tara memejamkan matanya untuk menahan kekesalannya
"ngapain sih lo ngurusin gue jalan sama siapa? Urusin aja cewek lo sana..
Lo berdua bisanya bikin gue pusing aja"kata tara sewot
"kok lo jadi bawa-bawa lea sih?"jawab raka kesal
"emang kenapa kalo gue bawa-bawa lea?tersinggung lo?yaudah sono belain..
Udah biasa gue nggak ada lo juga" tara meninggikan nada suaranya
"kenapa sih ra?kok jadi ke mana-mana?gue kan Cuma nanyain hubungan lo sama marco tinggal jawab kelar daritadi. Kenapa jadi kemana-mana sih"raka tak kalah nyolot
"gue udah jawab ngga ada apa-apa ya daritadi, lo nya aja yang resek. Capek gue sama elo.
belain sana pacar lo, sekarang gue udah biasa apa-apa sendiri kok.
Gue nggak butuh lo anter jemput gue, gue nggak butuh lo nemenin gue nyari buku di mall, gue nggak butuh lo nemenin gue makan es krim ditaman, gue juga ngga butuh elo nemenin gue kulineran tiap weekend. Gue udah biasa sendiri, gue nggak butuh elo..!!
keluar lo..!!!" tara mengeluarkan semua yang tidak sesuai dengan isi hatinya lalu mengusap matanya yang berair.
"ra,,lo kenapa nangis?"kali ini raka merendahkan nada bicaranya, jujur kata-kata tara cukup menohok hatinya. Memang benar sekarang mereka sudah jarang melakukan ini dan itu bersama-sama, tapi raka tidak menyangka tara bisa sampai menangis karena hal itu.
"nggak,,lo keluar aja, gue pengen sendiri"jawab tara sambil mendorong raka keluar lalu menutup pintu dengan kasar dan menguncinya. Tara menyandarkan tubuhnya pada pintu dan perlahan merosot duduk kebawah dan menangis.tidak peduli suara ketukan dan panggilan raka dari luar kamarnya.
