Part 49

124 13 1
                                    

Di halaman belakang rumah permana, tara dan raka tengah duduk dalam diam di atas rumah pohon yang permana bangun untuk tara , karena selalu dimarahi riska jika ketahuan memanjat pohon di kebun belakang rumahnya sendiri akhirnya permana membuat rum...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di halaman belakang rumah permana, tara dan raka tengah duduk dalam diam di atas rumah pohon yang permana bangun untuk tara , karena selalu dimarahi riska jika ketahuan memanjat pohon di kebun belakang rumahnya sendiri akhirnya permana membuat rumah pohon yang aman untuk tara bermain. Rumah pohon itu sudah ada sejak raka dan tara masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan masih kokoh sampai sekarang karena permana selalu mengecek kekuatan tangga dan dinding kayu rumah pohon itu.

Raka masih diam membisu dan tara masih setia menemani raka yang tengah bersedih dalam diam.

"kenapa ya ra, orang-orang yang gue sayang ninggalin gue?

Perempuan itu, ayah, terus elo"tara tersentak saat raka menyebut namanya

"gGg,,guuee?"tanya tara

"eum.."raka mengangguk

"gue berfikir kalo kelak kita bisa sama-sama terus sampai tua,seperti kita yang tumbuh bersama sejak kecil , gue berharap kita juga bisa melewati fase menua bersama. Jujur gue kecewa sama situasi kita, tapi juga nggak bisa nyalahin siapa-siapa.

Gue sadar, banyak hal yang nggak bisa sejalan dengan keinginan kita. Karena lawan kita itu Tuhan, takdir yang sudah dituliskan untuk kita mau tidak mau harus kita terima dan kita jalani tanpa bisa menolak"raka mengayun-ayunkan kakinya yang menggantung sambil menatap sedih ke bawah tanah dan sesekali mengusap air matanya. Tara masih diam menyimak setiap kata yang keluar dari mulut raka dengan perasaan yang tak karuan.

"lo tau ra, dulu ayah pernah bilang pengen punya dua menantu yang bisa sayang sama dia kaya kita sayang banget sama ayah.

Ayah bilang pengen punya menantu kaya elo yang selalu ngertiin dan sayang sama ayah, ayah bilang Cuma elo yang bisa bikin ayah nggak ngerasa kesepian dan selalu merasa jadi orang tua yang dibutuhkan.

Gue nggak tau kalo maksud ayah dua menantu itu adalah pasangan kita masing-masing nanti."raka tertawa kecil disela-sela ucapannya

"Gue sekarang sadar, mungkin kenyataan antara kita berdua salah satu cara Tuhan untuk membuat kita benar-benar tidak terpisahkan. Meski gue sebenernya masih belum bisa bener-bener menerima situasi ini"raka menjeda ucapannya dan menatap tara yang masih tertegun

"maafin gue ya ra, udah bikin lo bingung.

Maaf udah melewati batas persahabatan kita,

maaf udah menginginkan elo menjadi milik yang tidak mungkin buat gue.

Gue sayang banget sama elo ra, dulu maupun sekarang.

Hanya saja entah kenapa, sekarang cemburu sering ikut campur dalam perasaan sayang gue ke elo"raka menghela nafas

"tapi gue nggak pernah ninggalin elo ka, nggak akan pernah"kata tara sambil meraih tangan raka untuk dia genggam dan raka semakin menunduk sedih

"seperti kata lo, lawan kita adalah Tuhan.

I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now