AFTER

234 21 0
                                    











Waktu adalah rangkaian seluruh proses yang selama ini dijalani oleh kehidupan setiap manusia, mulai dari menangis kecewa, luka, dan bersilih ganti menjadi tawa kebahagiaan. Waktu yang sudah dilalui sangatlah tidak mudah, bahkan bisa bertahan ketika dititik terendah itu perlu diapresiasi. Hal terpenting jangan pernah membandingkan, tapi bagaimana dan apa yang dilalui itu selalu berbeda, ikuti sesuai kata hati.

Seulgi POV

Manusia tidak pernah ditinggal sendirian, terkadang aku tidak menyadari hal baik disekitarku. Waktu yang ku jalani akan menjadi cerita yang mengesankan bagiku untuk di masa depan nanti. Mungkin awalnya aku tidak pernah mau menerima ini semua, namun seiring berjalannya waktu berapa banyak air yang hilang pasti akan terisi kembali seperti perjuanganku melintasi ini semua.

Keluarga? Satu kata yang menjadi hal positif untuk hidupku sekarang, tanpa mereka aku tidak akan bertahan di dunia. Mungkin dengan memiliki istri dan keluarga kecil tugasku sudah selesai, tapi kenyataannya tidak. Masih ada biaya sekolah dan hidup.

Seulgi POV END

Irene menyiapkan semua keperluan kedua anaknya pagi ini untuk menjalankan aktivitas. Hari Senin yang selalu menjadi monster bagi anak sekolah, termasuk orang yang sudah bekerja. Tetapi, untuk Seulgi dia terlihat seperti orang sibuk, namun aslinya dia meiliki pekerjaan yang tidak terikat oleh waktu atau bisa dibilang fleksibel. Jadi dia bisa ke kantor semau dia, asal disaat ada meeting besar dan penting akan diberitahu seminggu sebelumnya agar bisa mengatur ulang jadwalnya.

"Jangan lupa, kamu harus mengantar mereka. Hari ini juga Naehyun ikut lomba menari." ujar Irene dengan tangan yang masih sibuk menyiapkan sarapan.

Seulgi yang sedang menganggur segera membantu Irene menata makanan. "Kalau begitu kenapa kamu tidak sekalian saja ikut?? Jadi aku tidak perlu balik dua kali."

"Lombanya di mulai siang hari. Jadi masih ada waktu santai sebelum kita pergi bersama."

"Kita bisa pergi kemana begitu, aku bosan di rumah."

"Jangan lupa masukkan buah yang sudah ku potong dikulkas, untuk bekal mereka."

"Appa jangan campurkan buah naga dengan pepaya. Aku tidak suka jika di mix, rasanya bertabrakan."

Seulgi tersenyum kecil saat mendengar kosa kata baru dari Nahyun, dia sudah banyak memperlajari apa yang ada disekitarnya.

"Kecelakaan??." tanya Jaehyun, senyum Seulgi hampir memudar berganti ekspresi terlihat pusing dengan kalimat lontaran Jaehyun, tidak salah juga sih lebay sekali.

"Itu hanya kiasan saja. Saat kau memakan buah dicampur bagaimana rasanya?? Tidak enak kan, itu maksudku."

"Tidak juga, menurutku itu biasa saja."

"Yasudah jangan bertanya, tidak penting sekali."

Naehyun yang memiliki kesabaran setipis selembar tissue memutar bola matanya malas dengan balasan yang diberikan Jaehyun.

Sudah paham kan kenapa seorang kakak laki-laki selalu menggoda adiknya sengaja maupun tidak sengaja memancing amukan adik perempuannya.

"Parah sekali Jaehyun tidak tahu kiasan itu." ujar Seulgi memanasi Jaehyun.

"Iya, bodoh sekali manusia satu ini. Masih saja tidak paham. Minimal masuk kelas."

"Eitsss....Tidak ada yang boleh mengatakan bodoh dan kata kasar lainnya disini. Naehyun minta maaf ke Jaehyun." balas Seulgi tegas.

Let Me [SEULRENE]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora