43. Problem Clear

1K 144 10
                                    

Karena ga mungkin dapet 80++ vote, dikarenakan tidak loyal jadi ku langsung publish sekarang. Bukan haus vote, tapi pengen liat berapa suka orang yang baca cerita ini.








Irene pov

Bukannya tidur aku malah menggodanya tapi dia tidur terlebih dahulu, lalu aku menciumnya. Dia sangat pasif dalam permainan yang ku mulai. Kedua tanganku yang tadi mengusap dada bidangnya sekarang sudah berusaha mendorong lehernya agar lebih dalam ciuman kami. Tidak tahu setan apa yang merasuki ku sekarang, aku hanya ingin sentuhannya malam ini.

Ciumanku lebih intens sekarang, aku ingin menikmati bibirnya sampai dia benar-benar turn on saat aku menyentuh kejantanannya.

"Akh...Irene-ah, aku mengantuk."

"Jangan pernah tidur saat istrimu ingin melakukannya." aku semakin menjadi saat menurunkan celana pendek dan dalamannya.

Aku langsung menyerang mulutnya lagi lebih agresif dibandingkan sebelumnya. Dia mulai aktif saat aku menaik turunkan tanganku.

"Ngh..." aku mendesah dibuatnya, dia lebih kasar dan lebih agresif sekarang. Tanganku mencakar punggungnya yang masih terlindungi baju karena dimulai menggerayangi payudaraku mermasnya.

"Jangan pernah menidurkan macan yang sudah bangun." ujarnya dengan smirk, semakin membuatku senang karena dia kembali menjadi Kang Pervert.

Seulgi lebih mendominasi permainan ini, aku tau jika dia hampir kehabisan nafas karena sangat menggebuh-gebuh. Aku juga harus bertanggung jawab karena membuat Seulgi junior berdiri. Ia menekan tengkuk ku lebih dalam, lalu mengarahkan juniornya tepat ke hole milikku.

"Ahh... Kau masih sangat sempit Irene-ah" ucapnya memasukkan miliknya kedalamku.

Aku sangat kesakitan sekaligus kenikmatan karena ulahnya. Lagi dan lagi aku menancapkan kuku panjangku lebih dipunggungnya, pasti akan menjadi luka jika aku terus menerus ku tancapkan. Tapi aku sangat menyukainya.

"Sshhh...ahh...ke..luar..kan didalam Seul." aku ingin merasakan hangatnya cairan itu didalam rahimku.

Sampai pada klimaksnya akhirnya kami selesai dironde ke enam malam ini. Pasti aku akan langsung merasakan pegal dan kaku besok pagi.

Seulgi kembali menindihku padahal baru saja ia keluar. Menciumku dengan ritme pelan dan lebih seduktif. Ia memegang tanganku mengarah ke juniornya. Aku bisa merasakan uratnya, miliknya berkedut saat ku memberi service tangan.

"Ssshhh" desahnya, lalu meremas payudaraku.

Seulgi memasukkan juniornya yang sudah sangat tegang, hole ku kembali ngilu seperti saat pertama tadi. Sekarang kami berganti tempat, dia di bottom dan aku di atasnya. Keluarlah cairan hangat kami berdua, dan tidur masih denngan keadaan menyatu.

Irene pov end

°°°

Seulgi pov

Aku bangun terlebih dahulu sebelum dia membuka kedua matanya, sangat bersyukur rasanya pagi-pagi sudah melihat bidadari tanpa sayap dihadapanku. Meskipun dia suka mengomel, memarahi, bahkan egois, dia tetap menjadi ibu dan istri yang baik untuk anakku. Jika aku tanpa dirinya mungkin hidupku tidak sebahagia sekarang. Aku tersenyum melihatnya tidur sangat tenang, bahkan tidak menyangka jika dia memulai duluan tadi malam. Padahal kami masih bisa dibilang sedang bertengkar dan saling mencuekkan, tapi kembali berbaikan karena melakukan adegan panas dengannya.

Ku mengelus lembut rambutnya yang hitam legam ini, sampai dia terusik. Mudah sekali dia ini terbangun hanya dengan gerakkan kecil.

"Morning" sapaku mengecup bibirnya kilat.

Let Me [SEULRENE]Where stories live. Discover now