45. Expectations or Reality??

1.1K 132 7
                                    

Pagi telah menyambut mansion keluarga Seulgi. Dengan langkah gontai Irene pergi ke kamar mandi, keluar lalu menyiapkan sarapan untuk suami dan anak-anaknya.

"Chagia, bangunlah sudah siang."

"Jam berapa memangnya?" tanya Seulgi.

"7.30 Ppalli bangun."

"Biarkan aku tidak bekerja hari ini, badanku tidak enak." itu alasan Seulgi agar tidak bekerja. Bukan beralasan ke atasan, tapi malah alasan ke sang istri karena dia tidak punya atasan dan dia bos nya.

"Badanmu lumayan hangat, kalau begitu kamu urus anak-anak saja."

"Eh.." lebih mudah bekerja daripada mengurus anak, itulah pikiran semua ayah.

"Apa? Tidak jadi sakit?." tanya Irene menyudutkannya. Seulgi langsung menciumnya.

"Jadi, tapi seperti pusingnya hilang kan sudah dapat vitaminnya." jawab Seulgi pergi ke kamar mandi.

°°

Irene tersenyum melihat Naehyun sudah membereskan tempat tidurnya padahal baru bangun.

"Mandilah, biar eomma bereskan." ujar Irene mengelus kepala Naehyun.

"Benar eomma bereskan?" tanya Naehyun tak percaya.

"Kamu tidak percaya dengan eomma? Ppalli mandi kamu harus percayakan urusan bersih-bersih pada eomma." balas Irene mengambil handuk baru untuk anaknya.

"Gomawoyo eomma." ucap Naehyun mencium pipi Irene.

Reality

"Naehyun-ah, ppalli irreona." kesal Irene

"Yah! Jangan teriak-teriak chagia, kamu seperti polisi yang membangunkan narapidana."

"Anakmu susah dibangunkan." ujar Irene.

"Yasudah, kamu bangunkan Jaaehyun yang lebih susah dari pada Naehyun."

"Appa." Naehyun terbangun dari tidurnya setelah orang tuanya berdebat tadi.

"Wae? Ayo bangun princess appa."

"Kepalaku pusing."

"Kenapa?"

"Kalian bertengkar pagi-pagi."

"Appa dan eomma tidak bertengkar, itu tadi Appa hanya menyuruh eomma membangunkan oppa mu yang suka mengebo."

"Aku ingin sundae."

"Princess mandi dulu, biar appa buatkan."

°°

"Kenapa kamu memasak, kan sudah aku buatkan."

"Naehyun ingin makan sundae, kasihan kepalanya pusing gara-gara kamu bangunkan tadi." jawab Seulgi memandang Irene dengan sinis.

"Apa kamu marah padaku?" tanya Irene.

"Tentu saja, princessku jadi takut padamu seperti ibu tiri saja."

"Dia banyak yang memanjakannya."

"Yasudah."

"Seobang, jangan marah jebal."

"Hmm."

"Apa kamu bisa marah denganku?" tanya Irene tidak percaya.

Seulgi langsung mengangkat Irene ke meja makan seperti dulu. Lalu menciumnya seduktif.

"Appa." panggil Jaehyun menutup mata Naehyun saat melihat orang tuanya berciuman.

Seulgi langsung menarik dirinya dari Irene, menghapus bekas-bekas ciumannya.

Let Me [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang