36. Close To Me

1K 149 13
                                    




Sebulan sudah berlalu, tetapi berita tentang vakumnya akrtis besar seperti Irene Bae belum memudar dari permukaan. Beritanya selalu dibahas dimana saja, dari tv, koran elektronik, dan sosial media.

Tentu saja Seulgi juga selalu ada diberita. Saham perusahaan keluarga juga menjadi naik menikung tajam semenjak beritanya tersebar. Kiranya itu akan menghancurkan reputasi Irene maupun perusahaannya, tapi ternyata malah bukan yang ia kira.

Pernikahan juga sudah tinggal menunggu waktu 24 jam ke depan. Sebelum anak mereka lahir, mereka harus menikah terlebih dahulu agar anaknya tidak datang ke pernikahan orang tuanya sendiri. Kasihan juga jika tidak diajak ke pernikahan orang tua sendiri.

°°°

Seulgi dan Irene melakukan rutinitas seperti pasangan lainnya sebelum menikah, yaitu kembali mengecek semuanya yang berhubungan dengan pernikahan mereka. Undangan sudah tersebar, gaun dan tuxedo untuk pengantin sudah siap, makanan yang akan dimakan tamu undangan pun juga sudah dilunasi jadi tidak ada kata mengutang saat Pastor mengucapkan janji suci pernikahan.

"Kamu ingin honeymoon kemana Irene-ah?" tanya Seulgi.

"Aku ingin ke Bali dan Maldives"

"Akan aku siapkan tiketnya"

"Tapi untuk sekarang aku ingin didalam kota saja"

"Jinjja?" tanya Seulgi tidak yakin dengan jawaban Irene.

"Bukan aku yang menginginkannya, tapi ocean yang tidak mau pergi jauh kesana" jawaban Irene membuat Seulgi menjadi percaya padanya.

"Kita bisa melakukan babymoon di Jeju atau tempat lain yang ingin kamu kunjungi, tapi ingat jika disini masih ada satu nyawa diperutmu" ujar Seulgi mengelus perut Irene yang sudah membuncit dengan sayang.

"Aku tidak pernah pergi berjalan kaki ditrotoar daerah gangnam, aku ingin merasakannya"

"Jaga kesehatanmu agar dia sehat"

"Kenapa kamu terus perhatian dengan Ocean terus daripada diriku?"

"Tidak, aku ini juga memberikan perhatian padamu jadi jangan salah paham. Jika Ocean sedikit nakal didalam pasti ibunya tidak mau menuruti ayahnya yang sudah menyuruh untuk menjaga kesehatannya."

"Semenjak aku hamil, kamu semakin dewasa dan bijak"

"Itu bukan bijak dan diriku yang berubah menjadi dewasa, tetapi itu memang sering terjadi dari diri sendiri yang tidak ingin menjadi orang yang egois" balas Seulgi.

Air mata Irene langsung saja jatuh, mengingat perjuangan yang Seulgi lakukan untuknya tetapi tidak pernah dia sadari selama ini.

"Kenapa kamu menangis? Apa aku salah bicara? Apa Ocean sangat nakal didalam? Mianhae" sesal Seulgi yang langsung menghapus air mata Irene.

"Kamu sangat berubah drastis Seul menjadi dewasa dan romantis" ucap Irene.

Seulgi tersenyum mendengar pujian dari Irene "Tidak, jika aku sudah dewasa tidak mungkin kan aku selalu mabuk saat bertengkar denganmu, selalu membuatmu kerepotan dengan tingkahku ini"

"Aku akan selalu menganggapmu sudah dewasa dan aku tidak mau tau jika kau masih saja menyangkalnya"

"Hahahahaha. Arrasseo kamu boleh menganggapku seperti itu, tapi jangan terlalu berharap banyak dengan sikapku sekarang yang nanti bisa seperti anak kecil lagi, karena kamu akan sangat kecewa denganku."

"Aku hanya berharap kamu menjadi lebih baik dan seperti ini untuk waktu yang lama"

"Ayo kita tidur, besok ada banyak pekerjaan disana dan kamu tidak boleh lelah"

Let Me [SEULRENE]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ