39. Drippin

1K 131 6
                                    

Seulgi pulang tengah malam dengan keadaan yang sudah lelah sehabis dari Busan langsung pulang lagi karena tidak mau jauh dari sang istri dan memperbanyak berita dating tentangnya.

"Kamu baru pulang?" tanya Irene yang bersender di headboard tempat tidur sambil melihat ponselnya.

"Hmm, disana sangat ramai pengunjungnya jadi harus menunggu manager benar-benar tidak sibuk dan aku berencana untuk menambah karyawan lagi."

"Mandilah dulu, aku akan menghangatkan makanan tadi."

"Aku sudah makan"

"Tidak apa, hangatkan lagi chagia" lanjut Seulgi.

••

"Apa besok kamu kerja?" tanya Irene.

"Iya, ada cabang yang akan dibuka lagi di Jeju. Kamu harus ikut, sekalian kita babymoon disana."

"Ndee" balas Irene.

°°

Irene POV

Seulgi sudah tertidur duluan dikamar setelah aku membersihkan dapur. Aku melihatnya yang tidak memakai satu benang pun dibagian atasnya, membuatku tergoda.
Desahan dan erangan keluar dari mulut Seulgi yang kewalahan dengan pergerakkan ku. Kedua bibir kami menyatu saling melumat. Seulgi masih saja kaku, sehingga memaksaku untuk melakukan hal yang lebih yaitu mengocok bagian bawahnya.

Apa dia sepolos ini?

Desahan yang lemah, ia perlahan membuka mulutnya setelah aku melakukan lebih dibagian bawahnya, ia menyesap bibirku secara tidak beraturan mengabsen setiap dalam mulutku dan aku memberikan akses agar dia lebih menyentuhku.

Nafsaku sedikit tersenggal-senggal karena Seulgi tidak memberikanku oksigen sama sekali sejak dia hampir menguasai permainan.

Tak mau kalah, aku yang langsung menjadi dominan disini. Menekan tengkuknya untuk lebih dalam, bahkan dicknya sudah berdiri mengacung keatas dan sangat keras.

Irene pov End

°°

Seulgi pov

Aku melihat sekitar, badanku benar-benar pegal dan lelah padahal kemaren hanya otakku saja yang lelah tapi kenapa jadi semua badan?. Ku buka selimut, melihat badanku yang tidak ada satu benang pun melindungiku hanya blanket hitam ini saja yang menghangatkanku. Kemaluanku berdiri, karena sudah biasa jadi aku tidak meladeninya pagi ini.

Melihat langit-langit kamar, memikirkan apa yang terjadi padaku. Lalu melihat kesamping Irene sudah tidak ada disebelahku yang biasa menyambutku di pagi hari.

"Good morning Seul" sapa Irene keluar dari kamar mandi.

Aku menariknya ke pangkuanku saat dia berada disebelahku untuk mengambil ponselku.

"Ugh, sedang berdiri eoh?"

"Apa kita melakukan sesuatu semalam?" tanyaku

"Kamu tidak ingat? Bahkan kita melakukannya sampai pagi" tidak ada kebohongan dimatanya.

"Kenapa tenagamu banyak sekali?"

"Mungkin dorongan dari anakmu"

"Aku benar-benar lelah, berapa ronde yang kita habiskan?"

"Kita melakukannya dari jam 00.30 sampai jam 05.40"

"Aku tidak tanya jam nya, jangan membuatku menghitung pagi pagi"

"Hanya 9 ronde jika aku mengingatnya"

"Sebanyak itu? Aku mengeluarkannya dimana? Apa masih sakit?" khawatir? Tentu saja. Kasihan dia sudah membawa Ocean diperutnya.

Let Me [SEULRENE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang