08

1.9K 181 3
                                    














Siangnya Seulgi sedang berada
dikampus dan baru saja keluar dari kelas pertama, hari ini hanya ada kelas siang dan nanti dilanjut kelas sore jam 16.45. Dia berjalan kearah kantin dan bertemu dengan Jennie, yang melihat kearahnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Tak peduli dengannya, Lalu mencari tempat duduk untuknya agar bisa makan dan mengerjakan tugas yang belum dia selesaikan dilaptopnya, dan mendengarkan lagu I Loved You diheadsetnya sambil mengikuti musiknya.

"Kau kenapa tidak masuk kemaren?" tidak tau sejak kapan Jennie sudah berada didepannya. Seulgi tidak mendengarkannya karena music yang didengar oleh Seulgi sangat keras volumenya lalu Jennie mencabut headset dari telinganya.

"Yak! Kau itu tidak sopan mencabut headsetnya orang disengaja lagi" ucap Seulgi yang melihat kearah orang yang mencabut headsetnya itu.
"Eh...eh.." reflek Seulgi langsung menutup mulutnya itu, karena dia bicaranya sangat keras sampai ada beberapa murid yang menoleh kearahnya dan Jennie.

"Kalau ada orang ngomong didengarkan, jangan mendengarkan lagu dengan volume yang tinggi" ujar Jennie, yang duduk dihadapannya.

"Apa urusanmu? Kemaren-kemaren saja mengusirku sekarang seperti ini, kau ada butuhnya pasti" ya, Seulgi tidak bisa benar-benar marah dengan orang lain dalam waktu yang lama. Ingin dendam tapi tidak bisa membalasnya.

"Tidak, aku hanya ingin melihatmu saja"

"K...kau..kau bisa melihatku dari sana, tidak perlu kesini" balas Seulgi gugup
"Kau merindukanku kan? Sampai menghampiriku hehe" lanjutnya terkekeh dan sedang menetralkan detak jantungnya, karena ucapan Jennie yang tidak terduga menurutnya itu.

"Apa kau sudah makan? Mau aku pesankan makanan?'' perhatian Jennie membuat Seulgi bingung dengan sikapnya itu.

"Tidak usah, aku bisa beli sendiri nanti kau tidak usah mentraktirku. Aku juga tidak ingin makan"

"Siapa juga yang mau membelikan makananmu pakai uangku?"

"Lalu kenapa kau menawariku huh?" tanya Seulgi

"Aku akan membelikannya, tapi memakai uangmu" balas Jennie

"Ish.. Itu sama saja bodoh!" ujar Seulgi
"Tidak usah menawariku, aku bisa membelinya nanti" lanjutnya dengan memanyunkan bibirnya karena Jennie yang sedikit peduli. Kiranya Jennie sudah berubah 180 derajat tapi ternyata masih sama.

"Hahahahahah" tawa Jennie saat melihat Seulgi yang pundung itu dan memanyunkan bibirnya, ingin rasanya dia....

"Kenapa kau tertawa? Tidak biasanya." tanya Seulgi yang heran dengan sikap orang didepannya sekarang.

"Tidak, kau lucu jika seperti itu" lalu meninggalkan Seulgi yang masih mengerutkan alisnya.

Jennie membelikannya makanan seperti bulgogi, gimbap, Gyeran ppang, dan ddukbokkie, dengan porsi yang lumayan banyak menurutnya. Lalu membawanya kearah meja Seulgi

"Wahh kau ini doyan atau lapar? Banyak sekali makanan yang kau makan" tanya Seulgi yang memperhatikan Jennie dari stan makanan sampai ke mejanya sekarang.

"Ini untukmu pabo, kau terlihat kurus dan tidak terurus" jawab Jennie

"Kau perhatian sekali denganku, apa kau menyukaiku sekarang?"

"Hah? Tentu saja tidak! Aku hanya prihatin melihatmu seperti gembel ini"

"Ish..ishh.. Bahkan sekarang aku masih terlihat tampan meskipun tidak terurus." balas Seulgi lalu menyadari sesuatu
"YAK! Aku bukan tidak terurus! Aku hanya lelah dengan semuanya! Mangkannya aku terlihat seperti ini. Aku juga bukan gembel." lanjutnya yang tidak terima dengan ucapan Jennie tadi yang mengatakannya gembel.

Let Me [SEULRENE]Where stories live. Discover now