Aksa POV
Aku memakirkan motor di depan sebuah toko matrial yang masih tertutup. Aku melihat ke sekeliling, belum ada aktivitas di dalam sana. Saat aku akan menelepon sang pemilik, tiba-tiba ada sebuah mobil yang keluar dari arah samping toko. Mobil tersebut berhenti tepat di dekatku
"Mas Aksa" Revano menyapaku setelah ia menurunkan kaca jendelanya. Terlihat sang adik melambaikan tangan di sampingnya
"Mo kuliah?" Tanyaku
"Iya, udah telat nih. Si curut susah banget dibangunin" Rev menggetok kepala adiknya
Aku tersenyum "ya udah, buru gih. Ntar kena macet"
"Kerumah aja mas, mbak masih molor hehehe" ucap Cendikia sambil cengengesan. Akhirnya mereka pergi, tak lupa Rev membunyikan klakson mobilnya tanda pamit
Kemudian aku mendorong motorku ke jalan disamping toko, di belakang toko terdapat sebuah rumah minimalis yang sudah sangat amat sering ku kunjungi
Aku memarkir motor di dalam pekarangan rumah lalu mengetuk pintu, karena tidak ada jawaban, aku membukanya. Tidak terkunci...
"Del...." Panggilku, tidak ada jawaban. Aku menuju ke sebuah kamar, mengetuknya sebentar tanpa menunggu jawaban, aku membuka pintunya
Terlihat sosok gadis yang sudah mengisi hatiku entah sejak kapan, masih bergelung di dalam selimutnya. Aku tersenyum, lalu menutup pintunya lagi. Biarlah dia tidur sebentar lagi.
Ya, dia adalah Deliandra Lynn. Gadis yang bisa membuatku rela pagi-pagi sekali menuju rumahnya hanya untuk bertemu dengannya. Baiklah, aku membuat alasan pada keluarga kalau aku akan membantunya di toko, tapi itu hanya alasan hehehe
Deliandra tidak pernah meminta bantuan ku, bahkan kadang melarang. Tapi siapa yang tega melihat gadis yang mengorbankan mimpinya hanya untuk menghidupi adik-adiknya ini
Aku duduk diruang tamu dan memandang bingkai foto berukuran besar dihadapanku. Foto keluarga Lynn, yang terdiri dari mendiang Om dan Tante, Deliandra, Revano dan Cendikia.
Pikiranku kembali ke masa lalu, kurang lebih lima tahun yang lalu saat aku duduk di bangku SMA. Deliandra menelponku sambil menangis, mengatakan orangtuanya kecelakaan tunggal di jalan tol. Saat itulah aku bertekad akan selalu berada disampingnya entah status ku sebagai siapa di hatinya
Beberapa bulan setelah kepergian om dan Tante, aku memutuskan untuk memberanikan diri mengatakan padanya
"Del, pacaran yok"
YOU ARE READING
Catatan Mimpi [END]
FanfictionWARNING!! 🔞 SEBENARNYA TIDAK ADA ADEGAN YANG VULGAR HANYA SAJA TIDAK COCOK UNTUK USIA DI BAWAH 18TH YA.. JADI BIJAKLAH DALAM MEMBACA! Nuansa, putri bungsu dari 4 bersaudara. Mempunyai 3 kakak laki-laki yang "ajaib" tapi sangat menyayanginya. Mempun...