36 : CFD II

36 9 12
                                    

Author POV

Samudra yang tadinya tersenyum, raut wajahnya langsung berubah. "Jangan ganggu calon istri gue" ucapnya sambil menunjukkan cincin tunangannya dan cincin Nuansa.

"Hahaha" Adam tertawa sambil bertepuk tangan. "Don Juan sudah bertekuk lutut rupanya, becanda kali bro. Selamat ya. Kapan nih di resmiin?"

####

Samudra tersenyum dan menjawab "secepatnya"

Adam melambaikan tangan tanda berpamitan, tak lupa ia juga mengucapkan selamat kepada Nuansa.

"Kayaknya udah terkenal banget kamu sebagai playboy ya?" Ucap Nuansa.

Samudra tertawa, membuat gadis itu kesal.

"Sebenernya berapa orang sih mantan kamu?"

"Penting ya buat dibahas? Yuk pulang" Samudra berdiri dan memegang tangan Nuansa. Tapi gadis itu menepisnya.

"Penting!"

Samudra menghela nafasnya "Nuansa, aku nggak mau berantem ya"

"Kalau gitu jawab dong!"

"Lebih penting masa lalu aku, atau masa depan kita?"

Nuansa memandang kesal "masa lalu kamu mempengaruhi masa depan kita".

Gadis itu lalu pergi meninggalkan Samudra.

"Nuansa!!" Samudra mengejar gadis tersebut dan menariknya ke tempat yang lebih sepi. "Kamu kenapa sih? Mau tau mantan aku ada berapa?!" Samudra memegang kedua bahu Nuansa.

Nuansa menatap tajam Samudra, air matanya berlinang, dia sendiri tidak tahu ada apa dengannya, kenapa dia justru membahas masa lalu Samudra.

"Kalau dihitung sama cinta monyet, ada dua. Puas kamu Nuansa?!! Tapi itu semua sebelum aku balik dari Amerika. Aku belum ngerti apa itu arti cinta"

Air mata Nuansa mengalir, ia masih menatap marah ke arah Samudra.

"Kamu yang ajarin aku kata cinta, kamu yang ajarin aku gimana harus perjuangin kamu. Kamu tahu aku hampir mati waktu acara pertunangan kita?"

Nuansa tampak terkejut "ma..maksud kamu?"

Samudra menghela nafasnya kuat sebelum memandang Nuansa "keluar bandara, aku langsung nyari taksi. Karena macet, aku lari Sa, aku tau kamu nggak akan mau tunangan sama aku. Aku nggak peduli sama sumpah serapah orang waktu aku nggak liat-liat pas nyebrang"

"Sam..."

"Kamu pikir aku peduli omongan orang yang bilang aku playboy. Iya aku deket sama semua cewek, tapi yang bikin aku gila, yang bikin aku hampir mati cuma kamu Nuansa"

"Maafin aku Sam"

Samudra memeluk Nuansa erat "jangan pernah bersikap kayak gini Sa, aku nggak suka" ucapnya lembut.

"Maaf.."

"Aku yang minta maaf, kayaknya aku kurang nunjukin rasa cinta aku ke kamu"

"Nggak Sam, aku aja yang nggak peka" Nuansa menutup wajahnya.

"Sa..." Samudra mengambil kedua tangan Nuansa, lalu menghapus air mata gadis tersebut. "Kan aku pernah bilang, bahaya kalau bikin kamu sedih"

Nuansa tertawa lalu memukul Samudra "jangan diinget"

"Loh! Kok nggak boleh diinget?" Tanya Samudra sambil tertawa, lalu memeluk Nuansa sekali lagi. "Itu momen terindah buat aku" bisiknya.

"Aku juga"

Catatan Mimpi [END]Where stories live. Discover now