46 : Farewell

51 11 22
                                    

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

"Yakin nggak mau dianterin?" Tanya Arjuna saat melihat Nuansa sedang bersiap-siap pergi.

"Nggak usah, kan di jemput ntar"

Arjuna mengangguk.

"Jangan marah kalau gue telponin terus, agak nggak percaya gue tuh ama duo curut" ucap Jevan.

"Iya iya, bawel banget"

"Vitamin dibawa" perintah Arjuna

"Iyaaaaa"

Tak berapa lama bunyi klakson mobil terdengar diluar. Nuansa tertegun memandangi mobil tersebut, itu mobil Samudra.

"Gue bilang juga apa, mending pake mobil Rev tadi" ucap Cendikia.

"Sorry Sa, apa gue balik, tukeran mobil dulu sama Rev?" Tanya Dirgantara.

Nuansa menggeleng "nggak apa-apa kok. Aku pergi ya" ucap Nuansa berpamitan pada keluarganya.

Jevan memandang kepergian mereka "ga tenang gue Jun"

Arjuna mengangguk "Dirga bisa bawa mobil kan?"

"Ya bisa lah bangsul, nggak liat lo dia nyetir tadi"

Arjuna langsung menggeplak kepala Jevan. "Apa kita ikutin aja ya Van?"

Jevan melangkah masuk rumah "lo aja deh, gue ada janji"

Arjuna melengos, dia menabrak Jevan yang mendadak berhenti di depannya. "Kampret. Kasih aba-aba kek kalo mau berhenti"

"Gue mau ngomong" ucap Jevan

"Apa?"

"Untuk terakhir kali gue tanya. Lo serius kan mau nikahin Nuansa?"

"Dan untuk terakhir kalinya gue jawab. Iya gue serius"

"Walaupun lo bakal sakit nantinya? Gimana kalau Nuansa nggak bisa jatuh cinta lagi?"

Arjuna menghela nafas panjang "nggak masalah"

Jevan menepuk bahu Arjuna "Nuansa emang adek gue, tapi lo juga Jun. Udah cukup gue liat lo tersiksa selama ini, dan gue nggak mau lo tambah tersiksa nantinya"

Arjuna tertawa "selama ini ternyata lo sayang gue ya Van?"

"Njir, gue lagi serius, lo becandain bangsat"

"Hahaha gi dah sono, katanya ada janji. Sama Rania ya?"

Jevan tidak menjawab.

"Tragis idup lo ya Van, ditolak mulu hahaha"

"LEBIH TRAGIS IDUP LO BANGKE! NGGAK PERNAH DIANGGEP HAHAHA" Jevan berlari menjauh saat Arjuna mencoba untuk menendangnya.

Mereka tidak menyadari bahwa orangtua mereka mengawasi dari tadi.

Catatan Mimpi [END]Where stories live. Discover now