29 : Rania's Secret

32 10 5
                                    

Author POV

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Author POV

Rania sedang duduk di cafe 7Dreams milik Cendikia. Ia sudah berjanji dengan Deliandra untuk bertemu sore ini. Gadis itu sedang menyeruput matcha latte miliknya saat Deliandra datang.

"Udah lama Ran?" Tanya Deliandra

Gadis itu menggeleng "belum lama banget kok mbak"

"Jadi mana? Aku mau liat"

Rania memberikan buku sketsanya pada Deliandra. Deliandra memandang kagum pada gambar-gambar Rania.

"Kamu berbakat loh"

Rania hanya tersenyum

"Gini loh Rania, aku punya rencana mau bikin buku cerita anak-anak. Jadi harus ada gambarnya"

Rania mengangguk-angguk "terus mbak?"

"Mau nggak kamu yang bikin gambarnya, nanti aku kasih inti ceritanya"

"Boleh mbak"

"Eh tapi ini nggak boleh ganggu sekolahmu loh ya" Deliandra mengingatkan

Rania cuma tersenyum

"Punya email kan? Nanti aku kirim draft nya ke email aja. Aku nggak butuh cepet-cepet kok, sesanggup kamu aja"

"Oke mbak"
.
.
.
.

Rania tersenyum sambil berjalan pulang, hari sudah menjelang malam. Gadis itu senang, setidaknya dia punya tujuan sekarang. Deliandra membantunya keluar dari masalahnya, walaupun dia tidak yakin apakah nantinya Deliandra akan suka dengan gambar-gambarnya.

Langkah gadis itu terhenti di dekat taman komplek perumahannya, senyumnya memudar, ada seseorang yang berdiri disana. Rania melihat sekeliling, ternyata taman sepi sekarang, gadis itu hendak berbalik namun orang tersebut memanggilnya.

"Rania!!" Panggil seorang pria. Pria itu berjalan menghampiri Rania, gadis itu otomatis mundur

"Mau apa lagi?"

"Gue nggak mau putus!"

"Pokoknya kita udah putus. Titik!"

"Mau gue sebarin foto lo?" Ancam pria tersebut.

Rania terlihat pucat "lo nggak akan berani"

"Hahaha siapa bilang gue nggak berani" pria itu merogoh saku untuk mengambil ponselnya. Lalu ia membuka galeri dan mencari-cari foto yang dimaksud

"Jangan!" Rania mencoba merebut ponsel tersebut.

"Ckk, minggir!" Pria itu menepis tangan Rania

"Gue mohon Rey, jangan!" Pinta Rania

"Kalau gitu lo harus tetap jadi cewek gue"

Rania terdiam, dia sungguh tidak ingin berurusan lagi dengan pria bernama Rey tersebut.

Catatan Mimpi [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя