16 : Psycho

46 10 16
                                    

Jevan POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jevan POV

Dan disinilah kami, di taman apartemen duduk berdampingan tanpa sepatah katapun. Aku melihat tangan Samudra yang dililit saputangan dengan asal-asalan. Padahal tangannya baru saja sembuh dari cedera

"Udah lama lo tau?" Tanyaku memecah keheningan

"Jauh sebelum gue balik dari Amrik"

Samudra menoleh padaku "Tadinya gue nggak peduli, karna gue pikir dia cuma jadi pelampiasan nafsu bokap doang. Tapi semakin kesini, dia semakin melunjak"

"Dan pas gue liat dia ngobrol sama Nuansa dan mbak Lian di lapangan, gue sedikit khawatir. Gue berharap cewek itu nggak terlalu deket sama mereka"

Aku termenung, jadi selama ini Samudra sudah tau apa yang dikerjakan Alyssa

"Waktu liburan dulu, gue liat bokap juga bawa dia ke Amrik. Lo tau kan nenek gue udah nggak ada, dan rumah nenek itu jadi hak milik bokap. Dengan seenaknya bokap ngasih ke dia. Gue berantem sama bokap, makanya Dirga gue suruh pulang duluan"

"Tapi Alyssa disini pas lo di Amrik" ucapku

"Bokap juga nyuruh dia balik, untungnya Dirga nggak tau apa-apa. Dan lebih baik begitu"

"Gue mau aja nyebar berita kelakuan dia gimana, dan dia ngancem gue pake bawa-bawa nama bokap. Seorang Rektor punya simpanan hahaha" Samudra tertawa sinis

"Kalau dia emang cinta sama bokap gue, nggak mungkin dia bakal bertindak kayak gitu"

Samudra mengusap wajahnya kasar

"Lo lupain dia deh Van, nggak bener tu anak"

Aku menghela nafas, nggak segampang itu ngelupain orang yang disuka

"Sorry Sam, gue kasar tadi" ucapku sambil memegang bahunya

Samudra tertawa "udah biasa gue digebukin sama lo"
.
.
.
.

Aku masuk ke kamar dan duduk di tepi kasur, tiba-tiba pintu kamar di ketuk lalu muncul kepala Nuansa

"Gimana bang?" Tanyanya penuh semangat. Aku hanya tersenyum dan menggeleng

Nuansa lalu memelukku sambil menepuk-nepuk punggungku. Suasana hatiku sedikit tenang sekarang

"Telpon Sam gih" ucapku setelah dia selesai memelukku

"Kok Sam?" Tanyanya heran

"Telpon aja, kali-kali dia kangen kamu" jawabku sambil tertawa

Catatan Mimpi [END]Where stories live. Discover now