18 : Love Is In The Air

52 10 15
                                    

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

Samudra tidak pernah melepaskan genggaman tangannya pada Nuansa, bahkan saat kedua orangtua mereka memeluknya. Nuansa terlihat kikuk, dan mencoba melepaskan tangannya, tapi Samudra justru mempererat genggamannya.

Alunan piano membuat suasana sedikit relaks, para orang tua terlihat berbincang-bincang sambil sesekali tertawa, sedangkan anak-anak mereka juga terlihat duduk di satu meja sambil menikmati hidangan yang disuguhkan.

Kecuali Samudra dan Nuansa, laki-laki itu mengajak tunangannya untuk duduk di bangku taman di luar restoran. Lalu ia menyandarkan kepalanya di bahu Nuansa.

Nuansa melirik Samudra sekali lagi, masih tidak percaya bahwa sosok yang selama ini membuat hatinya terombang-ambing, malah duduk di sampingnya.

Nuansa melihat mata Samudra terpejam, wajahnya sedikit pucat. Gadis itu meraba keningnya.

"Kamu sakit Sam?"

"Hm.." hanya itu yang diucapkan Samudra

"Kalau gitu pulang aja yuk" Nuansa mencoba berdiri tapi tangannya di tahan Samudra

"Gini aja dulu sebentar ya Sa, aku capek banget" ucapnya dan menyandarkan kembali kepalanya yang terasa berat

"Ngomong-ngomong, Ngapain kamu di Amerika?"

Samudra menghela nafasnya "aku janji bakalan cerita, tapi nggak sekarang ya Sa"

"Woy, dicariin malah mojok disini kalian" Dirgantara datang menghampiri mereka.
"Kalian nggak makan?"

"Aku nggak laper" ucap Samudra, laki-laki itu masih setia dengan posisinya yang bersandar sambil memejamkan mata di bahu Nuansa

Tapi sepertinya perut Nuansa berkhianat, bunyinya sampai terdengar oleh Samudra dan Dirgantara

Samudra langsung berdiri dan meraih tangan Nuansa "yuk makan"
.
.
.
.

"Digandeng mulu, takut ilang?" Ledek Jevan ketika melihat sepasang kekasih ini duduk bersama mereka

"Yoi, ntar dia berubah pikiran lagi" ucap Samudra sambil tertawa

"Sam, nih Juna" Rev menyodorkan ponselnya pada Samudra

Samudra langsung mengarahkan kamera pada dirinya dan Nuansa

"Selamat ya"

"Thanks bro"

"Nuansa..."

Catatan Mimpi [END]Where stories live. Discover now