19 : Confusion

49 9 12
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Aksa POV

Pagi-pagi aku sudah berada di rumah Deliandra, aku sudah berjanji akan berbicara pada Cendikia. Sebenarnya aku setuju rencana Cend, tapi mengingat Deliandra tidak menyetujuinya maka aku harus mengambil jalan tengah

"Jadi, lo maunya berhenti kuliah" tanyaku pada anak itu yang sedang asyik main game di ponselnya

"Iya mas" jawabnya cuek

Deliandra terlihat kesal dan merebut ponsel Cend. "Ck, bisa nggak kamu yang sopan sama Aksa. Diajak ngobrol malah main hp"

"Iya, mas Aksaaaa"

Aku tertawa, si bungsu satu ini hampir mirip sifatnya dengan Nuansa. Kalau kena marah langsung nurut tapi sambil ngedumel

"Yakin mau berhenti?" Tanyaku lagi

Cend menghela nafasnya "lagian kalau lanjut juga ga bakalan fokus mas, mumet otakku"

"Emang tau cara bikin kopi gimana?"

"Ya gampang. Ambil kopi terus kasih aer"

Seketika telinga Cend dijewer oleh Deliandra "mau gue coret dari KK ni anak"

"Harus belajar dulu jadi barista, minimal 3 bulan. Ntar gue cari info dimana kursusnya" saranku

"Jadi boleh ya, aku berhenti kuliah?" Ucapnya sumringah

"NGGAK!!" Deliandra tetap bersikeras

"Gini deh, ambil cuti 1 semester. Liat perkembangan cafe nya. Kalau sepi, lo harus lanjutin kuliah, kalau rame, boleh berhenti" ucapku tegas

Deliandra menoleh padaku tidak percaya. Aku menggenggam tangannya sambil mengangguk menenangkan

"Bener ya mas?" Ucap Cendikia kegirangan "aku bakal buktiin kalo usahaku pasti sukses"

"Niat banget pengen usaha, dikira modal buka cafe sedikit apa" ucap Deliandra sinis

"Aku punya donatur kok"

"Siapa?" Tanyaku dan Deliandra berbarengan

"Tante Dessy sama Tante Clara"

"APA!!!" Deliandra berteriak histeris "LO NGGAK WARAS ATAU GIMANA CENDIKIAAA"

Aku menatap takjub pada orang yang ku cintai ini, tidak menyangka Deliandra bisa semarah itu

Catatan Mimpi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang