48 : Annyeong

43 10 19
                                    

Author POV

Suasana di bandara tidak terlalu ramai, karena memang ini bukan musim liburan. Terlihat di pintu masuk terminal semua orang berdiri mengerumuni Nuansa dan Arjuna yang akan terbang menuju Korea.

"Jangan kayak anak kecil lagi, ingat sebentar lagi mau punya anak" pesan Aksa.

"Yang patuh sama Arjuna, begini begini dia dokter" ucap Jevan sambil merangkul Arjuna.

"Ingetin dia buat tetep belajar Jun, pendidikan itu penting" ucap Deliandra pada Arjuna sambil menyindir Cendikia.

"Maaf mbak" Nuansa memeluk Deliandra "aku jadi nggak bisa hadir di pernikahan kalian nanti"

Deliandra mengusap punggung Nuansa. "Nggak apa-apa kok Sa, ntar kan bisa vc"

"Honeymoon ke Korea ya mbak" pinta Nuansa.

Deliandra mengangguk "kita pasti kesana"

"Kita akan datang pas kamu mau melahirkan nanti" ucap mama Dessy.

Semua orang memeluk Nuansa dan Arjuna, semua menahan tangis mereka, memberikan senyum untuk Nuansa agar gadis itu tidak terbebani meninggalkan mereka semua.

Dan sekali lagi Nuansa melambaikan tangan pada mereka sebelum pintu terminal menutup.
.
.
.

Di dalam pesawat, Arjuna memastikan sekali lagi bahwa seatbelt Nuansa terpasang dengan benar. "Kalau ngerasa pusing atau mau muntah bilang ya"

Nuansa mengangguk.

"Sa, walaupun kamu belum sepenuhnya siap, tapi rasanya aku harus kasih ini ke kamu" Arjuna mengeluarkan sepasang cincin dan menunjukkannya pada Nuansa.

Cincin emas putih dengan desain simple

Nuansa termenung, sebenarnya dia enggan tapi saat ini dia memang istri sah nya Arjuna, orang-orang harus melihat buktinya, salah satunya tentu dengan cincin di jari manis mereka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nuansa termenung, sebenarnya dia enggan tapi saat ini dia memang istri sah nya Arjuna, orang-orang harus melihat buktinya, salah satunya tentu dengan cincin di jari manis mereka.

Akhirnya gadis itu mengangguk. Arjuna meraih tangan Nuansa tapi ia tertegun karena masih ada cincin tunangan dari Samudra di jari manis Nuansa. Nuansa yang kaget, segera akan melepas cincin tersebut.

"Nggak usah dilepas" ucap Arjuna, lalu meraih tangan Nuansa yang satu lagi dan memasangkan cincin tersebut.

Nuansa mengambil cincin untuk Arjuna dan memakaikannya di jari manis laki-laki tersebut.

Arjuna tersenyum "makasih ya Sa" ucapnya lalu mencium lembut dahi Nuansa. Gadis itu membalas senyumannya dengan kikuk.

Perlahan pesawat mulai bergerak dan lepas landas, Nuansa memejamkan matanya.

Selamat tinggal semuanya...
Selamat tinggal Samudra...

.
.
.

Catatan Mimpi [END]Where stories live. Discover now