43 : The Cure

45 8 7
                                    

Arjuna POV

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Arjuna POV

Aku baru bisa kembali pulang setelah satu minggu mas Aksa menghubungiku. Urusan pulang tidaklah semudah yang aku bayangkan mengingat aku baru 2 bulan lebih bekerja di rumah sakit di negara ini.

Waktu terasa begitu lambat, bahkan aku tidak bisa memejamkan mata selama di dalam pesawat. Yang aku pikirkan hanyalah Nuansa, mengingat ucapan mas Aksa yang mengatakan bahwa Nuansa sedang tidak baik-baik saja.

Waktu beranjak senja saat aku tiba di bandara, tidak ada yang menjemputku tentu saja, karena aku tidak memberi kabar kapan aku akan pulang.

Aku memutuskan memanggil taksi, tapi bukan rumah yang menjadi tujuanku pertama.
.
.
.
.

Aku menyusuri jalan setapak area pemakaman saat matahari mulai tenggelam, mencari-cari nama seseorang disana

SAMUDRA VINSON

Aku berhenti tepat di depan makamnya, meletakkan setangkai bunga krisan putih di nisannya.

"Gimana caranya gue mau nonjok lo Sam?" Ucapku sambil tertawa getir. "Bisa-bisanya lo ninggalin Nuansa dengan cara ini".

Aku berlutut di depan nisannya. Bagaimanapun juga Samudra sudah seperti saudaraku, air mataku mengalir. "Gue harus gimana Sam?"
.
.
.
.

Aku berdiri di depan pintu, cukup lama untuk berfikir akan mengetuk pintu terlebih dahulu atau langsung membukanya.

Tok....tok...tok

Tidak lama pintu dibuka oleh mama. Mama terkejut dan langsung memelukku erat.

"Sayang..."

Aku memeluk tubuh malaikatku tersebut dengan erat. "Ma.."

Aku melihat papa berdiri di belakang mama dan aku langsung mencium tangannya "Pa..."

Papa juga langsung memelukku erat "terimakasih sudah pulang nak"

Aku menangis, ternyata papa tidak membenciku. Mas Aksa dan Jevan juga datang menghampiri dan memelukku.

Aku memandangi mereka semua, walaupun mereka tersenyum menyambutku, masih ada gurat kesedihan di wajah mereka.
.
.
.

Author POV

Arjuna duduk diruang tengah beserta papa, mama, Aksa dan Jevan. Mama duduk disebelah Arjuna sambil menggandeng laki-laki tersebut, takut kalau Arjuna akan pergi lagi.

"Maaf aku baru bisa pulang sekarang"

"Nggak apa-apa sayang" ucap mama sambil mengelus kepala Arjuna.

Catatan Mimpi [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя