Bagian 3 : Es krim

807 127 11
                                    

HAPPY READING–

"Dunia itu tidak adil, dan itu benar adanya"

—Blaze Alden Ackerley—

•✦───────────•✧

"Makan nih, aaa~!" Taufan menyodorkan sesendok seblak pada Blaze yang sedang sibuk membuat adonan kue, perintah dari Skaya omong-omong.

"Gak mau, udah diracun Solar tuh" balas Blaze.

"Serius? Tadi udah gue makan, gimana sekarang?" tanya Taufan sambil memakan seblak yang tadi dia buat bersama dengan Ice.

"Lo bakalan keracunan, terus mati" jawab Blaze enteng dan langsung mendapat delikan tajam dari Taufan.

Taufan mengambil adonan tepung dari wadah lalu bersiap untuk melempar Blaze dengan adonan itu, dan Blaze yang mengerti pun segera berlari menjauhi Taufan.

Taufan melempar adonan kue itu hingga...

Plok!

Mendarat diwajah seseorang yang baru saja memasuki dapur.

"Ups!" Taufan menutup mulutnya dengan tangan kanannya saat mengetahui jika yang terkena adonan tepung bukanlah Blaze melainkan Gempa.

Blaze yang saat ini sudah berada disamping Taufan pun mulai menunjuk Taufan dengan jari telunjuknya, "Kak Taufan tuh!" seru Blaze jujur.

Taufan menggeleng ribut, "bohong! Bukan gue kok!" sahut Taufan.

Blaze mendelik, "salah ya salah aja, jangan nyalahin gue" ketus Blaze.

Gempa membuang adonan yang berada diwajahnya lalu dia menatap kedua saudaranya datar, "siapa yang nyuruh kalian lempar-lempar makanan, hm?".

"Tepung bukan makanan" interupsi Blaze dan diangguki oleh Taufan.

"Udah bosen hidup?" tanya Gempa lagi kini dengan sedikit penekanan di kalimatnya.

"Nanti setelah nikah sama Yuna!" kata Blaze sambil berlari pergi menuju kamarnya meninggalkan Taufan sendirian bersama dengan Gempa yang lagi dalam mode setengah marah.

"Gue mau kekamar dulu ya, bye Gempa" ucap Taufan lalu dia berlari cepat untuk pergi ke kamarnya.

"HEY! TANGGUNG JAWAB SAMA PERBUATAN KALIAN!".

"Lagian Yuna siapa sih? Perasaan nggak ada yang namanya Yuna," Gempa berjalan menuju meja pantry untuk membereskan kekacauan yang dibuat oleh kembaran dan adiknya.

"Harus sabar Gem," dia menatap malas bagaimana berantak nya meja pantry, Gempa harus membuat perhitungan dengan Mamanya yang seenaknya menyuruh dua anak setan itu bekerja di dapur.

╔═════ °• ♔ •° ═════╗

Pangeran Keempat
Mama

╚═════ °• ♔ •° ═════╝

Thorn baru saja memasuki kamarnya untuk menemui Solar yang tengah mengerjakan PR. Disamping Solar terdapat sepiring cake yang masih utuh belum tersentuh.

Thorn menyeret kursi miliknya agar berdekatan dengan kursi yang sedang diduduki oleh Solar.

"Mau aku suapin?" tanya Thorn, Solar menoleh lalu mengangguk.

Thorn mengambil sesendok cake rasa stroberi itu lalu menyodorkannya kemulut Solar, dan Solar menerimanya lalu mengunyah dan menelannya.

[✔] Pangeran Keempat MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang