Bagian 15 ; Kejar-kejaran

502 72 11
                                    

HAPPY READING!

•✦───────────•✧

"Sejak malam itu mereka musuhan,".

"Musuhan?" tanya Skaya sedikit kaget.

"Nggak sih, lebih tepatnya Aze yang nge musuhin Halilintar. Ibaratnya Mama yang suka gitu sama sama Tante, gak jarang adik kakak berantem karena masalah sepele kan Ma?" jelas Gempa.

"Iya Mama paham," Skaya mengangguk lalu kembali melanjutkan memakan kacang yang sempat dia beli dari warung kemarin sore, "pantas aja udah dua hari ini Aze sama Lintar saling diam-diaman, ternyata lagi perang dingin,".

"Aku denger! Jangan digosipin!" seru Blaze yang duduk di lantai tepat didepan Skaya dan Gempa yang sedang duduk di atas sofa, "lagian itu salahnya, kenapa sok ngatur padahal ini juga rumah Mama sama Ayah dan bukan rumah dia,".

"Terus ini juga hidup aku bukan hidup dia. Baru pulang udah marah-marah, gak jauh beda sama kakak dua rebus talas di  kartun." dumel Blaze.

"Aze, Halilintar sayang sama lo cuma cara menyampaikannya berbeda-".

"Siapa peduli?" Blaze mengangkat alisnya, lagipula peduli apa dia jika kakaknya yang satu itu menjadi musuhnya didalam rumah.

"Kalau kata jejepangan apa namanya? Yandere?" Gempa bertanya tanpa menghiraukan Blaze.

"Tsundere Kak. Serem sih kalau Kak Lintar Yandere, diam-diam menghanyutkan kayak di yandere simulator," Ice menimpali selalu satu-satunya waeboo disana, "mana anak pertama lagi dia.".

"Aze!" panggil Taufan dari arah luar atau lebih tepatnya halaman rumah.

"Apa?" sahut Blaze.

"Ambilin kunci pas yang ada didapur!" titahnya.

Blaze berdecak kesal, mau tak mau dia harus berhenti dari menonton kartun favoritnya bersama Ice, "punya kakak tiga hobinya nyuruh terus, padahal punya kaki dan fisik lengkap tapi masih aja nyuruh," gerutu Blaze walau akhirnya dia ambil juga apa yang Taufan suruh.

"Taufan emang ngapain? Ngerusak motor lagi?" tanya Skaya.

"Bukan Ma, katanya nge modifikasi motor pertamanya biar keliatan baru lagi." timpal Gempa.

Blaze melangkah gontai menuju luar, semangat hidupnya hilang hari ini setelah tadi malam tak keburu menonton live member idol grup favoritnya.

Blaze duduk di teras setelah memberikan kunci pas yang diminta Taufan.

"Besok minggu, kita semua libur jadi gue ada rencana buat ngajak kalian semua pergi ke Lotte world. Mau gak mau harus ikut," usul Taufan.

"Bagus sih, tapi gue lagi bokek. Apalagi kalau mainnya sama Thorn-Solar, gue pasti diporotin sama mereka," Blaze menghela napas, akhir-akhir ini dia sering sekali menghela napas seolah dia sudah tua, "buat beli bensin aja pas-pasan.".

"Perasaan lo paling boros deh, dipake apa aja uangnya?".

"Dipake buat beli sesuatu yang lo gak boleh tau," Blaze berdiri lalu memakai sendalnya untuk pergi dari lingkungan rumah demi mencari angin.

"Ketahuan! lo beli majalah wanita kan?" tuduh Taufan merasa benar.

"Nggak lah, gue masih suci luar dalam." Blaze  menjulurkan lengan kirinya membuat gwstur jika bukan itu yang dia beli.

Wajah Blaze langsung kusut saat melihat motor Halilintar masuk ke pekarangan rumah beserta Halilintarnya.

"Gak boleh musuhan lebih dari tiga hari lho," celetuk Taufan.

[✔] Pangeran Keempat MamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang