Chapter 35

5.1K 863 28
                                    

Kyle awalnya merasa aneh. Kelamaan, ia mengernyit. Jelas dia sedang berdiri di depan Louis sekarang tapi pihak lain seolah tak melihatnya sama sekali.

Ia tenggelam dalam pikirannya sementara si kucing yang selama ini diam menontoni aktivitas tiga manusia itu pun mendarat ke pundak Kyle sembari berteriak.

―[Manusia, aku punya firasat buruk..! Ayo tinggalkan tempat ini sebentar dan bersembunyi!]

Kyle menoleh atas suara itu dan bertanya dengan heran, “Apa yang begitu gawat? Lebih dari itu..” Jarinya menunjuk pada Louis yang terlihat tak dapat menemukannya, “Apa kau yang melakukan ini? Sihir ilusi?”

—[Itu benar, manusia. Nah, sekarang, ayo dengarkan aku dan pergi dari sini sebentar?]

Kyle menyipitkan matanya curiga usai mendengar ajakan kucing itu, “Apa yang sedang kau hindari?”

—[I-ini semua demi kau!]

Kucing itu menyodok pipi Kyle dengan tidak sabar.

—[Apa kau tidak percaya padaku? Aku ini punya indera yang lebih-lebih-lebih dan lebih baik darimu, manusia. Ingat saat kau dan para manusia itu dikepung sebelumnya? Inderaku yang lebih baik darimu tidak pernah salah!]

Kesal, “Kenapa kau jadi memarahiku?”

—[Pokoknya, ayo dengarkan aku dan pergi sebentar dari sini, oke?!]

Melihat manusianya yang masih belum beranjak dari tempatnya, diam dalam perenungan, kucing itu tak bisa membantu untuk tidak merasa resah dan mengambil inisiatif menarik jubah Kyle agar pemuda itu bergerak.

Akhirnya, karena tak ingin berdebat lama dengan makhluk itu, Kyle pun menuruti kemauannya dan berjalan di belakang si kucing yang mencoba membawanya pergi menjauhi tempat itu, ia mengikuti dalam diam.

Jalanan itu masih saja ramai meskipun parade telah lama usai. Banyak orang yang berlalu lalang namun tiada dari mereka yang melihat Kyle ketika mereka saling berpapasan.

Sihir ilusi yang kuat.

Tak hanya menghalau secara visual tetapi juga memblokir suara darinya.

Ia memandangi si kucing yang sedang membimbing jalan di depan. Sesaat, cahaya safir itu berkedip.

Setelah melewati satu dan dua belokan, mereka memasuki gang di antara bangunan, Kyle menghentikan langkahnya.

“Bukankah ini sudah cukup jauh?”

Kyle meletakkan tangannya ke dalam saku, alisnya terangkat mempertanyakan tindakan kucing itu yang belum bisa ia mengerti, “Sekarang, jelaskan ada apa ini dan kenapa aku harus bersembunyi?”

―[Tentu saja, ini adalah upaya untuk menghindari bahaya.]

“Kalau begitu bahaya apa yang sedang kau bicarakan di sini?” tanya Kyle, lagi. Reaksi kucing itu terasa ganjil. Bahkan jika dipikirkan ulang, mengetahui pihak lain yang tiba-tiba mengaktifkan sihir ilusi padanya tanpa sepengetahuan Kyle pun sudah sangat aneh.

―[Manusia, apa kau tidak percaya padaku? Firasatku selalu benar. Kau tahu itu. Kalau kau tidak percaya, baiklah, tinggallah di sini sebentar lalu aku akan pergi mengeceknya dan memastikan.. tidak, aku membuktikan padamu kalau firasatku ini merupakan sebuah kebenaran dan kau akan berterima kasih padaku!]

Melihat kucing itu yang hendak berpindah, ketenangan pemuda itu perlahan mendingin.

“Jangan menghindar. Apa yang kau rencanakan dengan memutar percakapan ini?”

Nada suaranya tanpa sadar ikut merendah. Kyle menatap lurus pada pihak lain, mengubah suasana di antara mereka memadat.

“Apakah ini kau yang asli?”

In Second Life, I Became A Failure Count's Son [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang